Jakarta -
Pengunjung di kedai makan ini terkejut dan kesal ketika dibebani biaya Rp 1.800 saat minta air panas untuk mencuri peralatan makan. Begini kronologinya!
Kamu pasti sering melihat restoran atau kedai makan yang selalu merendam peralatan makan pengunjung di air panas sebelum digunakan. Itu jadi salah satu upaya untuk mensterilkan dari bakteri.
Namun, tidak semua tempat makan melakukan hal serupa. Seperti yang diceritakan oleh pengunjung kedai makan di Malaysia. Saat itu, pengunjung bernama Gong Haoyi itu mengajak orang tuanya makan di sebuah kedai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, ia meminta air panas ke pelayan kedai untuk merendam peralatan makan, seperti sendok, garpu, dan sumpit sebelum digunakan. Pelayan pun memberikan dan semuanya berjalan lancar.
Pesan Air Panas untuk Cuci Alat Makan, Pengunjung Ditagih Rp 1.800 Foto: Facebook
Sampai akhirnya ketika ia ingin membayar makanan di kasir. Ia ditagih biaya tambahan sekitar Rp 1.800. Ketika ditanya, biaya tersebut untuk air panas yang dipesan di awal tadi.
Ia terkejut dan kesal. Menurutnya, meskipun Rp 1.800 bukan jumlah yang besar, tetapi ia merasa tidak diberi tahu bahwa ia akan dikenakan biaya untuk air panas, lapor Weird Kaya (15/10/24).
"Air panas itu tidak saya minum, itu untuk mencuci alat makan mereka sebelum saya gunakan. Restoran besar di luar sana tidak memungut biaya lho untuk air panas yang digunakan mencuci alat makan," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa ia sering mengunjungi kedai makan karena makanannya murah dan enak. Namun, ini merupakan pengalaman pertama kalinya ia menemui sesuatu yang tidak menyenangkan.
Bukti pembayaran di mana pelanggan ditagih Rp 1.800. Foto: Facebook
"Saya sudah mengajukan pengaduan ke Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen (KPDNHEP) tapi saya tidak yakin apakah mereka akan mengambil tindakan," lanjutnya.
Gong juga memperingatkan masyarakat dan wisatawan ketika mereka makan di restoran dan berharap dunia food and beverage tidak akan mengenakan biaya tersembunyi seperti yang dialaminya.
Kejadian tersebut ramai setelah dibagikan di Facebook. Pemilik restoran pun memberikan klarifikasi bahwa semua peralatan makan yang diberikan ke pelanggan sudah bersih.
Sementara itu, air panas itu harus direbus secara terpisah, sehingga menambah biaya operasional kami. Pemilik restoran juga meminta untuk tidak membandingkan dengan restoran besar.
Pemberitahuan adanya biaya tambahan untuk air panas. Foto: Facebook
"Restoran besar mengenakan biaya layanan karena biaya hidangan mereka setidaknya berkisar Rp 30.000-Rp 70.000. Oleh karena itu wajar jika mereka menyediakan air panas secara gratis," ujarnya.
Jadi menurutnya, berbeda dengan kedai makan yang hanya menjual mie goreng dengan harga di bawah Rp 30.000. Apalagi kedai kaki lima ini tidak membebankan biaya layanan.
Pemilik restoran menambahkan bahwa biaya Rp 1.800 itu sudah berlaku sejak beberapa bulan yang lalu. "Dan ini pertama kalinya ia mendapat keluhan mengenal hal tersebut," tutur pemilik restoran.
(raf/odi)