Jakarta -
Ada kedai nasi ayam unik yang menerapkan istilah dunia penerbangan. Namanya saja sudah menarik perhatian seperti ada penumpang yang gagal terbang.
Berbagai cara dilakukan oleh para penjual makanan untuk mendapatkan perhatian dari pelanggan. Ketika banyak mata berhasil ditarik untuk melirik, maka peluang mendapatkan pelanggan baru akan lebih mudah.
Trik seperti ini seringkali disebut sebagai S3 Marketing yang kerap populer di media sosial. Cara kreatif para penjual makanan tak hanya membuat penasaran tetapi banyak juga yang memancing gelak tawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti kedai nasi ayam yang menemukan inspirasi dari maskapai penerbangan. WeirdKaya (4/11) menyoroti kedai nasi ayam dengan nama 'No-Show Chicken Rice' dengan berbagai nama menunya yang tak biasa.
Baca juga: Kue 'Taylor Swift' Setinggi Manusia Runtuh Saat Akan Kompetisi
Sebuah kedai nasi ayam gunakan istilah penerbangan untuk menarik perhatian pembeli. Foto: WeirdKaya
Istilah 'No-Show' sendiri diambil dari status penumpang pesawat yang tak hadir pada jadwal penerbangan. Sehingga tiketnya akan hangus begitu saja tanpa bisa diganti atau dialihkan.
Tak kalah unik, ada 6 menu yang ditawarkan oleh kedai ini. Masing-masing memiliki nama-nama mulai dari Economy Class, Business Class, Premium Economy, First Class, Flight + Hotel, hingga Curry Delay.
Semua menunya dilengkapi dengan foto-foto untuk mendeskripsikan isian paket makanan yang akan didapat. Tetapi ada paket First Class yang tak dilengkapi foto karena pelanggan yang memilih paket ini diperbolehkan memilih menu sepuasnya.
Harga menu makanannya berkisar 7 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 25.000 untuk paket Economy Class. Paket flight + Hotel menjadi yang termahal dengan harga 40 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 144.000 karena cukup untuk dinikmati 5 orang.
Baca juga: 5 Kota yang Dijuluki Sebagai Kota Buah, Ternyata Ini Maknanya
Nama menunya juga diambil dari kelas tiket pesawat. Foto: WeirdKaya
Keseruan gerai ini tidak sampai pada penulisan menunya saja. Para pelayan dan pekerja kedai juga menyesuaikan diri dengan seragam khusus.
Pakaian pilot hingga flight attendant menjadi seragam kerja mereka sehari-hari untuk melayani pelanggan. Tidak meninggalkan kaidahnya sebagai kedai makanan di sini juga ada menu tambahan yang dapat dipesan pelanggan.
Istilah yang digunakan tetap merujuk pada penyesuaian tiket maskapai. Ada seat atau kursi yang artinya menambah nasi, ada travel protection atau asuransi perjalanan yang berarti timun, ada adult atau dewasa yang artinya daging ayam, hingga child atau anak-anak yang berarti ayam goreng renyah.
Setelah kedai tersebut viral, banyak netizen yang merasa penasaran sekaligus terhibur dengan teknik marketing mereka.
"Ini benar-benar kreatif untuk dilakukan seorang penjual makanan," tulis salah satu netizen.
"Keren banget! Harganya juga nggak terlalu mahal, aman untuk pelanggannya," timpal netizen lain.
(dfl/odi)