Kesaksian Warga Semarang soal Tempat Hiburan yang Sediakan Penari Striptis

3 hours ago 2

Semarang -

Sebuah tempat hiburan malam di Semarang digerebek polisi karena diduga menyediakan hiburan penari striptis alias penari telanjang. Begini kesaksian warga:

Polda Jawa Tengah menggerebek salah satu tempat karaoke di Kota Semarang bernama Mansion KTV & Bar karena terindikasi kasus pornoaksi. Warga sekitar mengaku terkejut mendengar kabar tersebut.

Salah satunya Ani, warga setempat yang selama ini hanya mengira Mansion KTV & Bar merupakan tempat karaoke yang memang sering dikunjungi berbagai kalangan, mulai dari pemuda hingga orang dewasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya pelanggannya itu pakai mobil, ada yang bapak-bapak, pemuda, tapi pas masuk kan memang tertutup kalau dari luar," kata Ani kepada, Senin (3/3/2025).

Namun, lanjutnya, ia mengaku tak pernah menyangka adanya layanan jasa striptis di sana. Ia hanya mengetahui Mansion KTV & Bar sebagai tempat karaoke yang menyediakan lady companion (LC).

"Cewek-ceweknya juga kadang makan soto di sini, umurnya ya sudah pada dewasa lah. Tapi saya nggak pernah menyangka kalau ada striptis. Dari dulu belum pernah ada," ungkapnya.

Ani mengaku baru mengetahui adanya layanan striptis itu setelah kabar penggerebekan mencuat. Ia yang saat penggerebekan menutup lapaknya itu pun langsung dibuat kaget.

"Saya malah tahunya dari berita, waktu itu (penggerebekan) lapak sini tutup. Makanya saya juga kaget dikasih tahu anak saya ada penggerebekan," tambahnya.

Hal senada dikatakan salah satu warga lainnya, Mar. Ia juga mengaku tidak pernah melihat langsung adanya tarian striptis di Mansion KTV & Bar selama ini.

"Saya cuma sering lihat ada cewek pakai tanktop, baju seksi gitu mbonceng. Tapi memang tadi ada pembeli yang bilang di sana ada penari," ungkap dia.

"Kaget banget pas tahu kabarnya, soalnya saya nggak pernah lihat ada penarinya. Cuma pernah kemarin itu ada cewek dibonceng pakai baju seksi. Baru sekali ini saya lihat, selain itu tertutup banget nggak pernah lihat," lanjutnya.

Ia pun mendukung langkah polisi untuk menertibkan tempat-tempat hiburan yang melanggar aturan, terlebih saat bulan suci Ramadan seperti sekarang.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan karaoke Mansion yang sekarang telah dipasang garis polisi itu operasionalnya otomatis diberhentikan sementara.

"Prinsipnya tempat hiburan Mansion itu sekarang sedang ditutup police line. Untuk sementara mereka tutup. Kalau soal izin, masih kita lakukan pendalaman pemeriksaan oleh penyidik tentang izin kegiatan tersebut," ungkapnya.

Artanto menjelaskan, pemeriksaan terhadap para saksi hingga saat ini masih berlangsung, terutama terhadap tersangka utama berinisial YS alias 'mami' yang diduga merupakan penyedia jasa hiburan dewasa. Penyidik juga tengah mencari tahu adakah keterlibatan dengan pihak manajemen dalam kasus itu.

"Pada prinsipnya kita melakukan proses pemeriksaan, masih berfokus kepada tersangka YS dan apabila ada perkembangan hasil penyidikan, tidak menutup kemungkinan, bisa juga ada tersangka lain," paparnya.

Artanto menyebut, pihak kepolisian telah melakukan pengawasan sejak awal tahun. Namun, karena aktivitas pelanggaran asusila itu masih terjadi di Mansion Karaoke Executive, Polda Jateng langsung melakukan penggerebekan dan mengamankan 16 LC untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Hasil pemeriksaan, mereka melakukan pornografi dalam kegiatan ada paket jasa karaoke dengan para pemandunya ini tanpa busana. Langsung ditindak karena melanggar asusila atau pornografi. (Harga paket?) Tanya penyidik dulu," jelasnya.

Artanto pun menegaskan, pihak kepolisian akan semakin memperketat pengawasan terhadap tempat hiburan malam, terutama menjelang bulan Ramadan dan masih ada Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) 2025.

"Kami melakukan pengawasan, monitoring, dan tindakan bagi tempat-tempat hiburan yang melanggar aturan, agar suasana Ramadan tetap kondusif," tuturnya.


--------

Artikel ini telah naik di detikJateng.


(wsw/wsw)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner