Jakarta -
Seorang remaja pria menarik perhatian banyak orang dengan hidangan kwetiau yang ia jual di sebuah truk. Siapa sangka, warung kwetiau sederhana miliknya ramai diantre pembeli!
Tidak ada patokan umur yang menentukan kesuksesan seseorang. Sebagian orang mungkin baru sukses di usia tua, tetapi tidak sedikit yang sudah sukses sejak muda. Selain faktor keberuntungan, kesuksesan seseorang juga didasari dari kegigihan orang tersebut dalam meraihnya.
Belum lama ini, seorang remaja menjadi perbincangan hangat karena sukses menjual kwetiau di usia muda. Remaja 18 tahun itu diketahui menjual char kway teow di belakang truk yang berlokasi di sekitar kampung halamannya, Sitiawan, Perak, Malaysia, lapor Shin Chew Daily.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Char kway teow merupakan hidangan khas Malaysia dan Singapura, berupa mie goreng yang dibuat dari mie lebar dan tipis (seperti kwetiau) dari tepung beras dan tepung ketan. Digoreng bersama dengan bahan lain, seperti udang, kerang, telur, tauge, sosis, dan beberapa rempah-rempah.
Meskipun menu yang ditawarkan sederhana, dan jualannya hanya di belakang 'lorry' atau semacam truk bermotor, tetapi jualannya ramai mengundang rasa penasaran banyak orang. Bahkan, gerainya menciptakan antrean dari orang-orang sekitar yang ingin mencicipi kwetiau buatan Yu Huo Yun.
Sebagian besar pelanggannya mengungkap mereka ingin mencoba makanan ini karena melihat penjualnya masih muda. Terlebih, tempat jualannya juga unik karena di belakang truk. Menurut pelanggan, ini merupakan hal yang baru.
Remaja pria ini mencuri perhatian karena jaulan kwetaiu di belakang truk. Foto: Sin Chew/iStock
Yu yang sebelumnya bekerja sebagai pengantar barang mengungkap dirinya belajar membuat char kway teow dari kakaknya yang dulu seorang pedagang kaki lima di Penang, lapor thestar.com.my (16/10/2024).
"Suatu hari, kakak laki-laki saya mencoba char kway teow buatan saya dan berkata saya siap membuka warung sendiri," jelasnya.
Usai berhenti dari pekerjaan sebelumnya, remaja laki-laki itu mengikuti saran saudaranya untuk membuka usaha warung char kway teow, dengan menggunakan truk yang selama ini digunakan untuk mengirim barang.
Yu tidak menyangka jika penggunaan truk menjadi faktor yang menyita perhatian publik. Kiosnya memang baru dibuka tiga bulan lalu dan sebenarnya tidak ada pelanggan datang di hari pertama.
Hidangan yang dijual berupa char kway teow atau semacam kwetiau harganya hanya 23 ribu. Foto: Sin Chew/iStock
Saat itu remaja ini sadar bahwa menjalankan usaha bukanlah hal mudah. Namun, seiring berjalannya waktu, satu per satu pelanggan datang sampai gerainya memiliki antrean panjang.
"Masalah terbesar saya adalah saya merasa gugup saat antrean semakin panjang. Saya takut tidak bisa menggoreng dengan cukup cepat dan akhirnya kehilangan pelanggan," pungkas remaja itu.
Namun, Yu akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah tersebut.
Warung kwetiau ini dibuka setiap hari pukul 18.00 sampai 22.00. Yu hanya menawarkan hidangan char kway teow seharga RM 6.50 atau sekitar Rp 23.417.
(aqr/adr)