Kasus Miras Oplosan di Laos: Manajer Hostel Ditangkap-Turis Lebih Berhati-hati

2 months ago 32

Jakarta -

Dua warga negara Denmark, seorang Amerika, seorang Inggris, dan dua warga negara Australia meninggal setelah jatuh sakit setelah menghabiskan malam di kota Vang Vieng, Laos. Diduga semua turis tersebut keracunan metanol.

Pemerintah Laos sebelumnya menjanjikan keadilan bagi para turis dan akan menginvestigasi masalah ini. Adapun kabar terbaru, manajer Nana Backpaker Hostel dan 7 pekerja lainnya ditahan polisi di hari Selasa lalu.

Dilansir dari BBC, Jumat (29/11/2024) kabar keracunan masal ini mencuat setelah warga Australia berusia 19 tahun, Bianca Jones dan Holly Bowles jatuh sakit setelah minum minuman beralkohol gratis sebelum keluar malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka berdua meninggal beberapa hari kemudian setelah dirawat di rumah sakit di negara tetangga Thailand. Kematian mereka diduga disebabkan oleh metanol yang dicampur sara ilegal ke minuman alkohol.

Tak lama kemudian, dua wanita Denmark dan seorang pria Amerika berusia 57 tahun, yang juga menginap di Nana Backpacker Hostel, meninggal pada waktu yang hampir bersamaan.

Dua pemuda Denmark, Anne-Sofie Orkild Coyman, 20 tahun, dan Freja Vennervald Sorensen, 21 tahun ditemukan tak sadarkan diri di kamar asrama mereka pada 13 November. Hari itu sama ketika kedua wanita Australia itu dibawa ke rumah sakit setelah pergi ke bar di kota itu pada malam sebelumnya.

Mereka dikirim ke rumah sakit di ibu kota Vientiane, tetapi meninggal di tengah malam. Tim medis mengatakan penyebab kematiannya adalah gagal jantung mendadak.

Pada 13 November, staf asrama juga melihat bahwa turis Amerika bernama James Louis Hutson, tidak keluar dari kamarnya. Ketika staf memeriksanya, dia ditemukan tergeletak tak bernyawa di tempat tidur, dengan beberapa gelas minuman kosong di dekatnya. Tidak ada memar atau luka di tubuhnya.

Kematian massal ini membuat pemerintah Selandia Baru, Australia, dan Inggris memperingatkan warganya tentang minuman beralkohol di Laos.

Kasus ini juga membuat kota yang populer di kalangan backpakers menjadi sepi. Para turis juga khawatir dan menghindari minuman beralkohol gratis dan ember alkohol yang dulunya populer yang ditawarkan kepada mereka.

Pendapat turis setelah keracunan massal

Dikutip dari Guardian, suasana masih ramai meskipun kabar kematian karena miras oplosan mencuat. Bar-bar masih membunyikan musik yang memekakkan telinga dan turis-turis muda masih ramai di jalanan.

Namun, sekarang mereka tak lagi sebebas dulu, bisa meminum apapun saat berpesta.

Hari ketika saya datang ke sini, semua orang mengirimi saya tautannya," kata Talia, turis Israel, seraya menambahkan bahwa awalnya ia merasa cemas.

"Saya telah menghadiri banyak pesta di seluruh dunia, di Thailand, India dan orang-orang memberi saya minuman, dan saya pun meminumnya. Saya tidak mengira itu akan terjadi. Saya sangat beruntung tidak berada di pesta itu. Saya bisa saja berada di pesta itu," tambahnya.

Talia bersama turis lainnya kini berhati-hati untuk hanya minum dari botol tertutup yang dapat mereka percaya. Metanol, yang tidak berasa dan tidak berbau, terkadang ditambahkan ke minuman keras oleh produsen yang tidak bertanggung jawab.

Miras oplosan itu diyakini bisa menambahkan efek yang lebih nendang saat meminumnya.

Walau ada berita negatif yang menyerang Laos, Matius, 25, dari Uruguay, mengatakan bahwa kematian tersebut tidak akan membuatnya mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Laos.

"Itu adalah sesuatu yang bisa saja terjadi. Orang-orang tidak mengharapkannya, tetapi yang penting adalah lebih berhati-hati. Dan fasilitas rumah sakit di negara ini tidak begitu bagus, itu adalah sesuatu yang perlu diingat. Semua orang harus lebih waspada," ujarnya.


(sym/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner