Jakarta -
Seorang perawat mengungkap fakta unik soal keju berjamur. Keju itu bisa ditumbuhi jamur padahal belum melewati tanggal kedaluwasa. Ternyata bisa jadi karena hal ini.
Usai membeli keju, mungkin kamu tidak akan langsung menghabiskannya dalam satu waktu. Keju akhirnya bersisa dan bisa dinikmati di lain waktu.
Keju-keju yang dijual di pasaran juga umumnya dilengkapi informasi tanggal kedaluwarsa. Sayangnya, beberapa orang menemukan keju mereka sudah berjamur duluan sebelum menyentuh tanggal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal seperti ini cukup membingungkan banyak orang. Beberapa juga bertanya-tanya apakah keju tersebut jadinya aman dimakan atau tidak.
Belum lama ini seorang perawat mengungkap informasi terkait alasan mengapa keju bisa berjamur dengan cepat sebelum menyentuh tanggal kedaluwarsa.
Dalam unggahan video di akun TikToK @nurse_jennag, perawat terdaftar yang kerap bekerja di ruang operasi atau ICU itu mengungkap penemuan mengejutkan.
Jenna mengungkap jika belum lama ini dirinya melihat unggahan yang mengatakan bahwa keju tidak boleh disentuh. Unggahan yang dia lihat mengklaim bahwa menyentuh keju, terutama keju parut, dapat menyebabkan keju berjamur sebelum tanggal kedaluwarsa.
Untuk membuktikan hal tersebut, Jenna pun mencoba menghindari menyentuh keju. Alih-alih memegangnya secara langsung, Jenna hanya menyentuh bungkusnya saja. Setelah melakukan saran tersebut, perawat ini menemukan hasil yang signifikan.
"Coba tebak? keju saya berhenti berjamur lebih awal. Keju itu bertahan hingga tanggal kedaluwarsa," jelasnya dalam video.
Saran Jenna mungkin menjadi kiat yang bermanfaat bagi banyak orang, terutama mereka yang memiliki pertanyaan atau keresahan serupa.
Perawat menemukan alasan dibalik keju yang bisa ditumbuhi jamur padahal belum melewati tanggal kadaluwarsa. Foto: Getty Images/iStockphoto/LeventKonuk
Jenna akhirnya memperingati banyak orang untuk tidak menyentuh keju dengan tangan telanjang, supaya menghindari pertumbuhan jamur.
Unggahannya pun ramai dibanjiri beragam komentar dari netizen.
Misalnya, kreator satu ini yang mengunggah dalam blog berjudul "Hand Off the Cheese". Kreator itu menjelaskan beberapa cara mencegah pertumbuhan jamur. Ia menyarankan untuk membatasi paparan udara, mengganti bungkus jamur secara berkala, dan hal terpenting yaitu tidak menyentuhnya.
"Kenakan sarung tangan saat menyiapkan makanan atau pastikan plastik selalu menjadi penghalang antara tangan dan bagian keju yang akan disimpan kembali ke kulkas," ujar netizen lain.
Di sisi lain, tidak sedikit netizen yang kurang yakin dengan tips yang dibagikan oleh perawat itu. Sebagian netizen merasa yakin mencuci tangan sudah cukup mencegah pembusukan makanan secara umum.
"Kalian tidak mencuci tangan? Karena saya tidak mengalami masalah ini," jelas netizen lain.
Komentar tersebut dijawab oleh Jenna dengan ungkapan, "Bahkan, usai mencuci tangan pun Anda masih memiliki minyak dan mikroorganisme."
Makan keju berjamur tidak selamanya berbahaya asalkan berasal dari varian blue cheese atau soft-ripped cheese yang dalam proses pengolahannya memang memakai jamur.
Jika keju yang ditumbuhi jamur adalah varian blue cheese atau soft-ripped cheese, maka tidak berhabaya sekalipun dimakan saat berjamur. Foto: Getty Images/iStockphoto/LeventKonuk
Jika keju berjamur yang dimaksud bukan dari kedua jenis tersebut, umumnya berbahaya untuk dikonsumsi. Jamur pada keju biasanya berwarna putih hingga kehijauan, dan menghasilkan bau asam yang khas.
Memakan keju yang berjamur perlu dihindari karena bisa memicu berbagai macam gejala alergi, yang mirip dengan gejala gangguan pernapasan. Selain itu, makan keju berjamur juga bisa membuat tubuh terpapar bakteri berbahaya, termasuk E.Coli, listeria, dan Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
(aqr/adr)