Fadli Zon Ingin Indonesia Jadi Ibukota Kebudayaan Dunia

2 months ago 31

Jakarta -

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan Indonesia harus menjadi pusat kebudayaan dunia. Mengingat kekayaan budaya Indonesia begitu melimpah.

Fadli Zon mengatakan bahwa dia sudah mengarungi 100 negara di seluruh dunia. Namun tidak ada satu negara pun yang memiliki kekayaan budaya semelimpah Indonesia.

"Kita melihat bahwa Indonesia ke depan harus menjadi ibu kota kebudayaan dunia," ujar Fadli Zon dalam sambutan di pembukaan Pekan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) Festival 2024, Sabtu (23/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Antara, ICH Festival diselenggarakan selama sepekan mulai 23-28 November 2024 di Museum Benteng Vredeburg, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ICH Festival 2024 ini dibuka untuk umum. Bisa nih jadi pilihan kegiatan untuk traveler yang liburan di Yogyakarta.

Adapun kegiatan acara ini berisi seminar dan workshop, yang melibatkan pegiat budaya, akademisi, pelajar, hingga komunitas internasional. Termasuk salah satunya workshop Batik di atas topeng. Dalam satu pekan, ICH Festival juga menyuguhkan pertunjukan seni budaya antara lain tari anak, penampilan Musik Tradisi Modern Sri Rejeki, Slamet Man dengan Sinden legendaris Anik Sunyahni, juga pertunjukan Dagelan Yogyakarta yang ditampilkan artis nasional seperti Kirun, Marwoto, dan Yati Pesek. ICH Festival juga menjadi ajang promosi dan melestarikan 13 WBTb yang sudah dibukukan UNESCO.

Saat ini, Indonesia memiliki 2.213 warisan budaya tak benda di level nasional dan 228 cagar budaya peringkat nasional. Indonesia sudah mendaftarkan 13 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke lembaga PBB yang membidangi kebudayaan UNESCO. Ke-13 WBTb itu yakni kesenian wayang yang diakui pada 2008, keris tahun 2008, batik tahun 2009, pendidikan dan pelatihan batik diakui pada 2009, angklung pada 2010, tari Saman tahun 2011), tas Noken tahun 2012, 3 jenis tari Bali diakui pada 2015, kapal Pinisi tahun 2017, tradisi Pencak Silat pada 2019, Pantun tahun 2020, Gamelan tahun 2021, dan Budaya Sehat Jamu tahun lalu, 2023.

Dan dalam waktu dekat, Pemerintah Indonesia akan mendaftarkan lagi 3 Warisan Budaya Takbenda ke UNESCO. Ketiga warisan budaya yang akan diajukan sebagai warisan budaya takbenda dunia adalah Reog Ponorogo, alat musik Kolintang serta pakaian kebaya.

"Dengan pengakuan internasional dari UNESCO, kita berharap dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Fadli Zon juga menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan salah satu pusat peradaban tertua di dunia. Hal ini terlihat dari temuan-temuan arkeologi di Tanah Air bila dibandingkan dengan negara lain.

"Kita dua kali lipatnya Perancis. Indonesia adalah pusat peradaban tertua di dunia. Saya tantang tokoh-tokoh di dunia, di mana ada negara dengan peradaban tertua di dunia. Dan kekayaan kita ini kekayaan yang luar biasa," ujar Fadli Zon.

Seperti misalnya temuan lukisan purba di Perancis yang berusia 30 ribu tahun. Temuan di Perancis itu kalah tua dari lukisan goa Leang Karampuang, Maros, Sulawesi Selatan, yang mengungkap peradaban manusia 50 ribu tahun lalu. Juga, ada Goa Lida Ajer di Sumatera Barat mengungkap keberadaan peradaban manusia sejak 60 ribu tahun lalu.

Bahas pengembalian manuskrip dari Inggris

Dikutip dari detikJogja, dalam kesempatan itu Fadli Zon juga menemui Raja Keraton Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Dalam pertemuan itu, Fadli menyinggung upaya pengembalian manuskrip keraton dari pemerintah Inggris.

"Ya saya tadi sampaikan juga kepada Sri Sultan, kita akan coba juga pengembalian manuskrip-manuskrip yang ada di Inggris," kata Fadli.

Berdasarkan pernyataan Sultan, Fadli bilang hingga saat ini sudah ada 170 manuskrip yang dikembalikan dalam bentuk naskah digital. Akan tetapi, jumlah manuskrip yang dibawa Inggris kala itu jumlahnya lebih banyak.


(sym/sym)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner