Jakarta -
Gubernur Dedi Mulyadi sebut kemacetan di jalur Cipanas-Puncak biang keroknya adalah angkot ngetem dan PKL yang berjualan .
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti kemacetan di Jalur Puncak tepatnya di depan Pasar Cipanas, Cianjur. Dedi juga menyayangkan pemberlakuan rekayasa lalu lintas di lajur kanan akibat lajur kiri yang dijadikan tempat ngetem angkot dan lokasi berjualan PKL.
"Ini yang di Jalur Cipanas, Pasar Cipanas ya. Ini harusnya dua jalur tapi di sana (lajur kiri) dipakai angkot (ngetem)," ujar Dedi dalam unggahan video di akun media sosial pribadinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun meminta petugas untuk menertibkan angkot yang menjadikan jalan sebagai tempat parkir sehingga hak para pengguna jalan lainnya tidak terganggu.
"Seharusnya petugas menertibkan angkotnya, sehingga tidak menjadikan jalan untuk parkir. Kami minta untuk ditertibkan, karena kami pengguna jalan merasa haknya diambil. Terima kasih," tambahnya.
Kasat Lantas Polres Cianjur AKP Hardian Andrianto mengatakan rekayasa lalu lintas yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir disebabkan kepadatan arus di lajur kiri Jalan yang dipicu angkot hingga PKL.
"Jadi permasalahannya memang sangat kompleks, angkot ngetem kemudian banyaknya PKL. Sehingga jalur tersebut kerap kali tersendak, sehingga kami terapkan contraflow untuk meminimalisir kemacetan," kata dia, Senin (24/3/2025).
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di lingkungan Pemkab Cianjur untuk menertibkan PKL dan angkot yang ngetem di jalur tersebut.
"Ini harus diselesaikan dengan melibatkan berbagai pihak. Kami sudah melakukan imbauan dari petugas agar angkot tidak ngetem sembarangan, tetapi perlu juga Langkah dari Dishub dan dinas terkait untuk masalah PKL dan penegasan terhadap angkot yang menjadi kewenangan mereka," kata dia.
Relokasi PKL dan Rute Angkot Dikembalikan
Bupati Cianjur dr Muhammad Wahyu, mengatakan pihaknya sudah melakukan pembahasan dengan berbagai pihak terkait masalah kemacetan yang disorot oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Iya setelah disoroti gubernur, kami langsung melakukan tindaklanjut dengan rapat gabungan untuk menentukan Solusi jangka pendek hingga jangka Panjang terkait masalah yang menyebabkan kemacetan di depan pasar Cipanas," ujar dia usai rapat gabungan di Aula Kantor Desa Cipanas, Senin (24/3/2025).
Menurut dia, disepakati jika para PKL akan direlokasi ke lahan kosong milik Desa Cipanas. Lahan tersebut akan menampung sementara PKL sambil disiapkan tempat yang lebih nyaman dan ramai pembeli.
"Untuk sementara di lahan desa, insyaallah menampung puluhan PKL yang direlokasi," kata dia.
Sementara itu, untuk angkot pihaknya akan mengembalikan ke rute yang sudah ditetapkan sebelumnya. "Jadi tidak lagi lewat depan pasar dan ngetem di sana," kata dia.
Wahyu menyebut penertiban dan relokasi tersebut akan dilakukan mulai Senin malam. Sehingga pada Selasa (25/3) pagi hingga momen mudik dan arus balik, jalur tersebut sudah steril dari PKL serta angkot yang ngetem sembarangan.
"Secepatnya kita tertibkan, kalua tidak sore ini, kemungkinan malam sudah ditertibkan. Apalagi dari semua pihak juga sudah setuju dan mengiyakan untuk diperbaiki kondisinya," ucapnya.
Di sisi lain, Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha, mengatakan pihaknya juga akan membantu Pemkab dalam penanganan kemacetan di jalur Puncak tepatnya di depan pasar Cipanas dengan menempatkan anggota Polres Cianjur.
"Kita akan tempatkan petugas di sana untuk mengatur arus lalulintas. Sehingga tidak ada lagi kemacetan," kata dia.
Dia menambahkan, Polres Cianjur sebelumnya sudah sempat meminta Pemkab Cianjur untuk menertibkan sementara PKL di titik atau kantung kemacetan selama momen mudik dan arus balik lebaran.
"Sejak jauh hari sudah kami sampaikan itu. Dan sekarang sudah ada tindaklanjutnya. Kami harap ini konsisten, dan kami akan membantu untuk menangani permasalahan ini," pungkasnya.
Berikut artikel populer lainnya detikTravel, Rabu (26/3/2025)
(upd/upd)