Jakarta -
Cokelat jadi sajian wajib dalam berbagai perayaan penting. Ternyata penyajian cokelat dalam perayaan pesta sarat akan makna bersyukur.
Cokelat diambil dari hasil olahan biji kakao yang sudah tumbuh sejak ribuan tahun lalu. Rasa cokelat yang manis legit membuat banyak orang sulit melepaskan lidahnya dari kudapan nikmat ini.
Bahkan hampir dalam setiap perayaan atau pesta, cokelat seolah tak boleh ketinggalan. Banyak jenis cokelat yang dapat disajikan. Baik dalam bentuk campuran kue, praline, maupun chocolate fountain yang tak pernah gagal menarik bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata budaya menyajikan cokelat dalam pesta maupun perayaan besar bukan tanpa alasan. Jika merujuk pada kepercayaan suku Maya dan Aztec, cokelat dianggap sebagai simbol kemuliaan seperti yang dikutip pada Fauchon.
Baca juga: Gokil! Terobosan Unik Pemanas Pizza yang Terhubung ke Playstation
Tak hanya dipandang sebagai makanan, cokelat juga pernah dianggap sebagai mata uang. Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW
Di masa lampau cokelat bahkan tidak hanya sekadar makanan saja, melainkan pernah diandalkan sebagai mata uang. Lift Chocolates membenarkan hal tersebut di mana kepercayaan ini bahkan sempat berlangsung lama pada kebudayaan Mesoamerika.
Nutrisi dan kandungan kesehatan cokelat dimanfaatkan sebagai obat-obatan alami layaknya herbal bagi orang Asia. Pada awal pemanfaatannya, suku Aztec dan Maya hanya mengolah biji kakao dengan menyampurkannya dalam air.
Hingga akhirnya pada abad ke-16 orang Eropa baru menemukan cara untuk mengolah cokelat dengan lebih sempurna. Yaitu menambahkan gula, vanila, hingga berbagai rempah untuk memperkaya rasanya.
Penemuan tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal cokelat modern dengan berbagai gaya, campuran bahas, hingga topping serta isian yang beragam. Rasa manis yang khas pada cokelat juga disimbolkan sebagai tanda cinta.
Baca juga: Penjual Seksi yang Sempat Ditegur Polisi Kembali Menjadi Sorotan
Simbol kemuliaan hingga kasih sayang konon dilambangkan oleh cokelat. Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW
Tak heran pada perayaan Valentine biasanya banyak pria yang memberikan cokelat untuk pasangannya. Cokelat banyak terlibat dalam berbagai upacara dan tradisi keagamaan.
Salah satunya pada tradisi kalender Advent menjelang Natal. Untuk membuat anak-anak antusias menyambut Natal biasanya para orang tua akan mengajak anaknya bermain di dalam rumah untuk mencari cokelat agar mereka lebih gembira.
Sama halnya dengan sejarah Yule log yang seolah mengingat kayu bakar sebagai penghangat di rumah. Bentuk batang kayu dibuat replikanya menjadi kue cokelat berlapis yang identik disajikan ketika Natal.
Budaya pemberian cokelat sebagai hadiah konon pertama kali diinisiasikan langsung oleh Ratu Victoria kepada para tentaranya. Hingga akhirnya tradisi tersebut banyak digunakan di era modern sampai munculnya chocolatier khusus pembuat cokelat yang spesial.
(dfl/odi)