Bukan Lagi dari China, Masinis dan Teknisi Whoosh Orang Indonesia

1 month ago 37

bg-escape

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!

bg-escape

dok. KCIC - detikTravel

Jumat, 11 Apr 2025 06:11 WIB

Jakarta - KCIC resmi mengoperasikan seluruh perjalanan Whoosh secara penuh oleh orang Indonesia mulai 10 April 2025. Termasuk masinis.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

Foto: dok. KCIC

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

Saat ini KCIC sudah memegang kendali penuh atas seluruh operasional dan pelayanan di dalam perjalanan Whoosh. Mulai dari masinis, teknisi, chief conductor, kondektur, pramugari, keamanan, hingga kebersihan semuanya sudah dipegang oleh SDM Indonesia.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan ada 34 masinis Indonesia dan 21 teknisi yang siap mengoperasikan Whoosh sebanyak 62 perjalanan per hari. Selain itu sebanyak 33 masinis dan 14 teknisi lainnya direncanakan akan melaksanakan handover serupa pada Agustus 2025.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

Anne bilang seluruh petugas operasional Whoosh telah mengikuti pelatihan sejak Februari 2023, dari mulai teori, praktik, on job training, sertifikasi kementerian, dan asesmen oleh tenaga profesional asal China. Selama pryoses transfer knowledge tersebut, para personel juga dibekali kemampuan untuk menghadapi berbagai skenario guna memastikan keselamatan dan kelancaran operasional.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

Anne juga menyampaikan proses transfer knowledge untuk masinis Whoosh juga lebih cepat dari perencanaan awal. Jika di China proses ini memerlukan waktu hingga 3 tahun, namun untuk proses yang dilalui pada pengoperasian Whoosh hanya memerlukan 1.5 tahun.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

p=Proses transfer knowledge itu menjadi lebih cepat lantaran para masinis tersebut sebelumnya merupakan masinis KAI yang berpengalaman mengemudikan kereta konvensional selama 3.000 jam atau 100.000 km.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

Tahapan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, sekaligus menandai kemandirian Indonesia dalam pengoperasian kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

Bukan lagi dari China, masinis dan teknisi Whoosh dari Indonesia.

"Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa SDM Indonesia mampu mengoperasikan moda transportasi modern dengan teknologi terbaru serta standar keselamatan yang tinggi," kata Eva. (dok. KCIC)
Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner