Jakarta -
Saus XO identik dengan masakan China yang dipakai dalam pembuatan nasi goreng hingga bakmi goreng. Saus ini punya cerita menarik dari sisi sejarah penamaannya.
Di China dan Hong Kong, saus XO adalah primadona. Tak hanya dipakai dalam sajian nasi goreng dan bakmi goreng yang dijual di penjuru negeri, tapi juga dijadikan condiment atau paket hadiah mewah di restoran bintang lima.
Saus XO terkenal dengan rasanya yang gurih dan pedas. Bentuknya berupa serpihan halus berwarna cokelat dan digenangi minyak kemerahan yang berasal dari minyak kacang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sebenarnya apa itu saus XO? Mengutip South China Morning Post (12/11/2024), Li Yuet-faat selaku chef masakan China di Hong Kong mengatakan sejarah saus XO sudah ada jauh sebelum saus itu diberi nama XO.
"Saus ini awalnya tercipta sekitar tahun 1970-1980an, dibuat dari bahan premium seperti scallop kering, ham, dan telur udang. Saus XO dikenal sebagai kreasi restoran Kanton mewah di Hong Kong pada masa itu," ujar Li.
Ia mengatakan ada yang menyebut saus XO dibuat oleh chef Hong Kong, Chiu Chow. Kabarnya ia ingin menyempurnakan cita rasa chili oil. Namun fakta akan hal ini belum terbukti.
Charles Cheung, seorang chef di dapur pribadi mengatakan ada teori lain mengenai sejarah saus XO. "Konon, seorang teman kritikus makanan legendaris Chua Lam, yang merupakan keturunan Chiu Chow, yang mempopulerkan saus ini dengan mentraktir teman-teman selebriti Lam dengan hidangan yang dibuat dengan saus XO," kata Cheung.
Ia mengatakan saus XO dibuat dari telur udang dan scallop kering, kemudian dikenal bernama saus scallop seafood di pasaran. Namun istilah saus XO diyakini dipopulerkan oleh perusahaan makanan Lee Kum Kee yang membuat sedikit modifikasi dai memasarkannya sebagai saus XO.
Asal-usul nama XO
Saus XO juga populer dijadikan tumisan. Foto: Getty Images/Hanasaki
Li menambahkan, menurut sumber online, Lee Kum Kee pertama kali memperkenalkan saus XO tahun 1992. Ini mengindikasikan saus ini sudah ada sebelum Lee Kum Kee memasarkan versinya sendiri.
Namun mengapa diberi nama XO? Cheung mengatakan ini ada kaitannya dengan istilah 'XO' yang dipakai untuk mendeskripsikan varian cognac yang dimatangkan dengan disimpan minimal 10 tahun.
Menurut Cheung, ketika tahun 1980an, Hennessy meluncurkan pemasaran yang sangat sukses untuk cognac XO-nya. Dalam salah satu iklan, seorang wanita cantik berlarian di sebuah acara sambil mengawasi kekasih misteriusnya.
Ia akhirnya memasuki ruang makan yang kosong untuk menukar tanda nama di tempat duduk sehingga ia bisa duduk di sebelah pria incarannya. Iklan ini pun diakhiri dengan kalimat "Dia (pria) benar-benar XO."
Pemasaran ini sangat sukses di Hong Kong hingga istilah XO akhirnya dipakai untuk menggambarkan hal yang terbaik. Jadi mungkin inilah sebabnya Lee Kum Kee melabeli saus mereka dengan sebutan XO. Mereka memakai bahan premium, seperti scallop kering, telur udang, dan udang kering.
Restoran pencetus saus XO
Selain diproduksi Lee Kum Kee, ada juga restoran yang mengklaim diri sebagai pencipta saus XO. Namanya Spring Moon di The Peninsula Hong Kong yang menciptakan saus ini di dapurnya pada 1986.
Alasan pemakaian nama XO adalah para chef di sana terinspirasi merek cognac mewah yang menggunakan istilah 'XO' untuk menunjukkan cognac yang sangat tua dan berumur mahal. Hal ini disampaikan pihak hotel secara tertulis.
Sementara teori lain menyatakan saus XO sudah ada sebelum Spring Moon mengklaim nama itu. Namun kepala chef masakan China di Spring Moon, Lam Yuk-ming percaya diri pihaknya lah yang menciptakan saus XO.
"Menemukan chef asli di balik terciptanya saus XO cukup menantang. Akan tetapi, tim kuliner di balik Spring Moon-lah yang membuat saus khas kami dengan mencampur telur udang, scallop kering, bawang putih, dan cabai," kata Lam.
Baca halaman selanjutnya untuk tahu ciri khas saus XO dan cara terbaik untuk menikmatinya.