Jakarta -
Saat ke Mellbourne, ada baiknya traveler singgah di kedai kopi bernuansa Italia ini. Pellegrini's Espresso Bar
Tidak sulit menemukan Pellegrini's Espresso Bar. Kedai kopi itu sangat legendaris dan menjadi jujugan warga lokal atau pun turis.
Dikutip dari broadsheet, kafe itu merupakan secuil Italia di Melbourne; menyajikan makanan Italia asli dan kopi sejak tahun 1954. Bahkan, tempat ini mengklaim bahwa mesin espresso pertama yang tiba di Melbourne dikirim ke sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam banyak hal, Pellegrini tidak pernah berubah sejak tahun 50-an, dengan papan neon yang terdaftar sebagai warisan, bangku vinil merah, dinding bercermin, dan lantai kotak-kotak.
Pellegrini's Espresso Bar berada di jantung kota Melbourne, bisa terjangkau dengan trem yang tiketnya gratis. Kafe Pellegrini's ada di ujung Jalan Bourke Street, tidak jauh dari Gedung Parlemen Victoria. Papan nama neon, yang merupakan ciri khas tempat itu, terpampang di dinding kafe, samping dan depan.
Traveler akan disuguhi aroma kopi begitu membuka pintu. Interior yang klasik dengan dinding di belakang bar yang penuh dengan kantong-kantong kopi menjadi view-nya. Di sisi lainnya terdapat kertas berlaminating. Lantainya kotak-kotak hitam putih.
Nuansa yang, dalam banyak hal, tidak pernah berubah sejak tahun 50-an, termasuk papan neon yang terdaftar sebagai warisan, bangku vinil merah, dinding bercermin, dan lantai kotak-kotak hitam putih itu.
Jarak pemilik dan pelanggan dipisahkan meja bar. Pengunjung bisa duduk di kursi bundar dengan jok berlapis kulit merah marun untuk menyimak aksi para barista.
Sebuah mesin kopi besar, yang tampaknya berusia cukup tua, berbunyi cess..cess...cess...ada di salah satu sisi meja itu. Kubikel kaca transparan berisi cake manis dan asin juga ada di sana.
Setelah memesan kopi, espresso, coffee latte, capuccino, atau yang lainnya, pelayan akan menawarkan menu lain. Di antaranya granita semangka atau sepotong roti dengan pasta. Menu-menu itu tidak ada dalam deret buku menu. Tidak ada pilihan lain kecuali bilang ya. Juga kepada strudel apel untuk hidangan penutup.
Dari sejumlah testimoni dari pengunjung, spaghetti di Pellegrini's Bar itu konon adalah spaghetti terenak di Melbourne.
Sejak 1950-an
Dikutip dari SBS News, bagi penggemar kopi di Melbourne, nama Pellegrini langsung dapat dikenali. Pellegrini's Bar itu dibangun pada pertengahan tahun 1950-an oleh saudara migran Leo dan Vildo Pellegrini. Mereka ingin membawa suasana rumah ke dalam kehidupan baru mereka di Australia.
Pada akun Instagram Pellegrini's Espresso Bar, diumumkan Leo meninggal pada usia 99 tahun pada 6 Oktober. "Kemarin, kami kehilangan seorang legenda sejati, Leo (Liliano) Pellegrini, pada usia 99 tahun. Leo, bersama saudaranya, adalah pelopor budaya kafe Italia di Melbourne, mendirikan Pellegrini's Espresso Bar pada tahun 1954," dalam keterangan foto itu.
"Bersama-sama, mereka memperkenalkan seni espresso kepada warga Melbourne, yang menjadi dasar bagi apa yang kini menjadi salah satu budaya kopi terbaik di dunia," keterangan di postingan Instagram itu.
"Pada masa ketika espresso hampir tidak dikenal di sini, visi Leo mengubah cara kita minum kopi, menciptakan tempat yang hangat dan ramah bagi semua orang. 70 tahun kemudian, Pellegrini masih menyajikan kopi dan makanan dengan cara yang hampir sama persis dengan yang dilakukan Leo, sebuah bukti nyata atas warisannya dan tradisi Italia yang dibawanya ke kota kita," keterangan dalam unggahan itu.
Kafe tersebut diambil alih pada tahun 1974 oleh Sisto Malaspina dan Nino Pangrazio. Kini, kedai itu dikelola oleh putra Sisto, David Malaspina. Sisto tewas pada 2018. Dia merupakan satu dari tiga orang yang ditikam dalam serangan bertubi-tubi selama 19 detik oleh Hassan Khalif Shire Ali pada bulan November 2018.
Sisto mengisahkan dulu kantor kafe itu ada di lantai atas. Di lantai itu pula strudel apel yang lezat dibuat. Cara membuat strudel itu dipertahankan hingga kini.
Tidak butuh waktu lama, Pellegrini digandrungi warga Melbourne. Bukan hanya karena makanan dan minuman yang enak, tetapi juga karena keramahan dan kenyamanan yang diciptakan dalam kedai itu. David mengatakan kenyamanan pelanggan merupakan prioritas ayahnya.
"Ayah selalu bilang pelanggan yang utama. Dan sungguh menakjubkan melihat bahkan sekarang, orang-orang datang dan berkata 'Oh, saya ingat ayahmu dan ini anak saya saat dia seusiamu dan sekarang dia punya anak dan keluarga,'" kata David.
"Ada juga satu keluarga tertentu yang sudah sampai generasi kelima yang datang. Jadi kakek buyut, lalu kakek nenek, dst... Sekarang mereka datang dengan bayi kecil. Dan sungguh istimewa bahwa satu kedai kopi kecil di pinggir jalan, yang tetap tradisional, masih membangkitkan perasaan yang luar biasa dan itu seperti rasa pulang kampung bagi orang-orang," dia menambahkan.
Menariknya, ada harga promo spesial yang ditawarkan Singapore Airlines untuk kamu yang ingin berkunjung ke Melbourne. Manfaatkan promo spesial ini untuk rencanakan perjalanan Anda dan wujudkan liburan impian ke Melbourne. Ingin tahu detailnya? Simak informasinya di sini.
(fem/fem)