Jakarta -
Ancaman bom yang diterima maskapai India belum berakhir. Gilanya, total ada 70 kali ancaman bom yang diterima.
Dilansir dari Independent UK pada Selasa (22/10/2024), jumlah itu belum pernah terjadi sebelumnya. Meskipun ancaman itu tipuan dan semua penerbangan mendarat dengan selamat, namun sejumlah penerbangan harus dialihkan, bahkan dikawal oleh pesawat jet.
Pejabat dari badan keselamatan penerbangan India, Biro Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS), bertemu dengan para kepala eksekutif maskapai penerbangan di New Delhi pada hari Sabtu untuk membahas prosedur operasi jika terjadi ancaman bom. Semua CEO diminta untuk mengikuti prosedur operasi standar ketika ancaman datang, serta terus memberi tahu semua pemangku kepentingan tentang tindakan yang sedang diambil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BCAS bersama dengan regulator penerbangan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA), diharapkan untuk mengeluarkan pedoman baru untuk mengatasi ancaman bom.
"Langit India benar-benar aman," kata direktur jenderal BCAS Zulfiqar Hasan.
"Protokol saat ini (untuk menangani situasi) kuat dan dipatuhi dengan ketat. Kami meyakinkan penumpang bahwa mereka harus terbang tanpa rasa takut dan bahkan, terbang lebih sering lagi," dia menambahkan.
Ancaman tersebut, sebagian besar berupa isu di media sosial, dimulai pada hari Senin dan terus berlanjut sepanjang minggu, menyebabkan beberapa penerbangan tertunda atau dialihkan sepanjang hari, yang mengakibatkan kerugian besar bagi maskapai penerbangan.
Lebih dari selusin ancaman dibuat pada hari Jumat, diikuti oleh lebih dari 30 ancaman yang dibuat pada hari Sabtu saja.
Lima penerbangan dari IndiGo dan Akasa dikirimi ancaman, tiga penerbangan dari Vistara dan satu penerbangan dari Air India Express.
Tiga penerbangan internasional Vistara Airlines menerima ancaman pada Sabtu pagi, satu penerbangan dari Delhi ke London dialihkan ke Frankfurt. Dua penerbangan lainnya masing-masing menuju Paris dan Hong Kong mendapat ancaman setelah lepas landas dari New Delhi.
"Beberapa penerbangan kami yang beroperasi pada 19 Oktober 2024 telah menerima peringatan keamanan. Sesuai dengan prosedur keselamatan dan keamanan, semua penumpang harus diturunkan dari pesawat karena otoritas setempat mengikuti prosedur yang diperlukan. Kami mohon pengertian Anda karena tim kami di lapangan telah melakukan segala yang mungkin untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut," ujar juru bicara Akasa Air.
Para pejabat menemukan bahwa sekitar 70 persen dari ancaman ini semuanya berasal dari sumber yang sama yaitu akun anonim dan tidak terverifikasi di X. Ada 46 penerbangan domestik dan internasional maskapai penerbangan India yang terkena ancaman dalam dua hari.
Akun tersebut membuat 12 ancaman pada Jumat malam dan 34 ancaman pada Sabtu, lapor harian berita India The Indian Express. Akun tersebut kini telah ditangguhkan oleh X.
Penyelidik merasa sulit melacak mereka yang memposting ancaman karena penggunaan jaringan privat virtual (VPN). Badan-badan pemerintah belajar untuk berhubungan dengan platform media sosial dan penyedia layanan VPN untuk melacak ancaman ini.
"VPN telah digunakan untuk memposting pesan agar tidak terlacak. Kami menganalisis polanya, dan badan-badan investigasi berkoordinasi untuk menemukan sumber ancaman," ujar seorang pejabat keamanan penerbangan, yang merupakan bagian dari diskusi tersebut.
Tujuannya dari ancaman itu adalah untuk mengganggu sektor penerbangan, menciptakan kepanikan, dan membuat badan-badan tersebut waspada.
Polisi Mumbai menangkap seorang anak laki-laki, 17 tahun, pada Rabu karena diduga mengeluarkan empat ancaman, termasuk tiga di rute internasional, melalui akun media sosial yang dibuatnya atas nama temannya. Ia dilaporkan ditangkap dari negara bagian Chhattisgarh di India bagian tengah.
"Semua orang yang bertanggung jawab atas gangguan tersebut akan diidentifikasi dan dituntut," kata Menteri Penerbangan India Ram Mohan Naidu pada Kamis.
(bnl/fem)