Pulau Paling Banyak Peredaran Uang di Kepulauan Seribu Adalah...

2 days ago 8

Jakarta -

Pulau satu ini memang terkenal sebagai tempat liburan. Tak cuma cantik, ternyata pulau ini juga menjadi tempat peredaran uang terbanyak di Pulau Seribu.

Pulau Kelapa-Harapan adalah dua pulau pemukiman yang masuk dalam satu kelurahan, sementara 34 pulau-pulau kecil di sekitarnya kosong. Terletak paling utara, Pulau Harapan adalah wilayah pemekaran dari Pulau Kelapa pada tahun 2000.

Tak hanya tempat liburan, Pulau Kelapa-Harapan juga pemukiman yang padat. Menurut situs Jejaring Desa Wisata (Jadesta) esta dari Kementerian Pariwisata, dua pulau ini memiliki populasi 6.661 jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padatnya penduduk berbanding lurus dengan banyaknya perekonomian, hal ini dikonfirmasi oleh teller Teras BRI Kapal 'Bahtera Seva I' Rifqi Zulhimi (23).

"Jumlah nasabah dan transaksinya banyak ada di sini (Kelapa-Harapan). Pernah ada 150 nasabah yang melakukan transaksi dalam satu hari," ucapnya pada Kamis (27/3).

Kalau tidak salah ingat, total uang yang masuk saat itu sekitar Rp 1,2 m.

Hal ini dilatarbelakangi oleh pekerjaan penduduk yang kebanyakan adalah pengusaha homestay, wisatawan dan turis asing tentu membawa cuan. Selain itu, mereka juga memiliki sambilan sebagai agen BRILink yang mampu menyetor dengan nilai Rp 600-700 jutaan, mengalahkan pulau-pulau wisata lainnya. Usaha mikro yang didanai BRI berjalan ngebut.

Andri Nursyaban (25) Customer Service (CS) di Teras BRI Kapal mengatakan hal yang senada. Gairahnya menggebu tiap tiba di pulau ini karena ia begitu menikmati perjumpaan dengan nasabah-nasabah pulau.

"Enak sih di sini, banyak nasabah jadi nggak banyak bengong," celetuk setengah bercanda.

Tak ayal, dirinya juga kerap dibuat pusing karena banyaknya nasabah. Di minggu setelah Lebaran dan turunnya bantuan sosial (bansos) biasanya adalah yang tersibuk.

"Kalau habis Lebaran nanti ramai yang nyetor, pernah sampai ada yang tiga kali nyetor dalam sehari, bolak-balik," katanya mengingat kembali kenangan-kenangan di pulau itu.

Nurfitriana (33) salah satu nasabah BRI yang melakukan transaksi pagi-pagi di bank terapung. Buka usaha top-up kecil-kecilan, dirinya rajin nyetor dengan nilai Rp 40 jutaan setiap minggu.

Teras BRI Kapal di Pulau KelapaNurffitriana warga Pulau Kelapa Foto: (bonauli/detikcom)

"Alhamdulillah, minggu ini nyetor Rp 42 jutaan," ungkapnya sumringah.

Itu baru setoran biasa, di musim tertentu usahanya mampu membuatnya mengantongi Rp 65 juta dalam seminggu. Ini mengapa ia merasa sangat terbantu dengan keberadaan Teras BRI Kapal, perputaran uang bisa dilakukan dengan mudah di tengah lautan.

Meski sudah datang seminggu sekali, Ibu dua anak itu masih merasa kurang. Modalnya sering habis di hari ketiga, bahkan sering kosong di hari keempat.

Tak cuma Nurfitriana yang merasa demikian, Bastian (30) warga asli Pulau Kelapa yang bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) pun melontarkan hal yang sama.

"Saya punya sampingan buka jasa transfer lewat BRImo. Alhamdulillah ada BRImo, nyetor Rp 30 juta seminggu. Tapi ya itu, hari ketiga biasanya udah abis," keluhnya.

Teras BRI Kapal di Pulau KelapaBastian, nasabah Teras BRI Kapal Foto: (bonauli/detikcom)

Ia berharap agar BRI memberikan penambahan jadwal kapal, sehingga membantu usaha mikro yang berkembang di Pulau Kelapa-Harapan.

Saat ini jadwal layanan Teras BRI Kapal di Kepulauan Seribu hanya seminggu sekali. Kapal akan berlayar ke 5 pulau dalam 6 hari, yaitu Pramuka, Panggang, Tidung, Kelapa-Harapan dan Untung Jawa.

Selain layanan dasar perbankan, Teras BRI Kapal juga membantu penyaluran bantuan sosial, bantuan bencana alam, dan bantuan lainnya.

Teras BRI Kapal tak hanya beroperasi di Kepulauan Seribu tapi juga Kepulauan RI lainnya seperti Anambas dan sekitar Flores.


(bnl/bnl)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner