1 week ago
7
CNN - detikTravel
Kamis, 07 Nov 2024 06:23 WIB
Jakarta - Ia bernama Laut Kaspia. Para ahli khawatir dengan keadaan danau ini karena mungkin tidak akan pernah pulih dan mengering selamanya.
Anjungan minyak di Laut Kaspia di Baku, Azerbaijan pada tanggal 8 Agustus 2020. Pembendungan, ekstraksi berlebihan, polusi, dan, yang semakin meningkat, krisis iklim yang disebabkan oleh manusia mendorong penyusutannya (Foto: CNN)
Pemandangan menunjukkan anjing laut Kaspia yang mati terdampar di pantai Laut Kaspia di Makhachkala, Rusia, 6 Desember 2022. Laut di sini juga tercekik oleh polusi (Foto: CNN)
Air telah surut dengan sangat cepat dari kota pesisir Aktau di Kazakhstan. Dalam satu dekade tempat ini sekarang hanya terlihat tanah berbatu, gundul tanpa air (Foto: CNN)
Pesisir selatan Laut Kaspia di dekat Kota Galugah di Provinsi Mazandaran, Iran pada tanggal 23 November 2020. Ketinggian air telah menurun secara signifikan selama beberapa dekade terakhir karena perubahan iklim dan aktivitas manusia (Foto: CNN)
Kaspia juga membantu mengatur iklim di wilayah yang gersang ini, menyediakan curah hujan dan kelembapan bagi Asia Tengah. Negara-negara di sekitarnya mengandalkan laut ini untuk perikanan, pertanian, pariwisata, dan air minum, serta cadangan minyak dan gas (Foto: CNN)
