Jakarta -
PT Eurokars Motor Indonesia (EMI), Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan distributor kendaraan Mazda, merilis mobil listrik pertamanya di Indonesia, Mazda MX-30. Peluncuran dilakukan di Mazda Indonesia Headquarter, Jalan Teuku Nyak Arief, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).
Mobil listrik Mazda MX-30 sejatinya sudah dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada Agustus 2023 lalu. Saat ini MX-30 cuma diproduksi di pabrik Mazda di Hiroshima, Jepang. Baru setahun kemudian, crossover yang statusnya CBU ini meramaikan pasar mobil listrik Indonesia.
"Melalui Mazda MX-30, Mazda memastikan bahwa meskipun bertenaga listrik, setiap momen di belakang kemudi tetap setia pada prinsip Jinba-Ittai," jelas Ricky Thio, Chief Operating Officer PT Eurokars Motor Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimensi dan Tampilan Mazda MX-30
Mazda MX-30 merupakan crossover dengan panjang 4.395 mm, lebar 1.795 mm, tinggi 1.555 mm, dan wheelbase 2.655 mm. Sedangkan ground clearance mobil ini 136 mm.
Menariknya, mobil ini pernah memegang gelar mobil paling cantik di Jepang dan memenangi penghargaan Japan Design Car of the Year (JDCOTY) pada 2020.
Sebagai mobil yang pernah menyandang status paling cantik, crossover listrik MX-30 punya tampilan fascia 'Kodo' yang jadi ikon Mazda saat ini. MX-30 juga memiliki desain yang kompak, dengan bentuk pintu ala mobil sport ikonik, RX-8.
Pada bagian depan dan belakang, Mazda MX-30 memiliki tampilan minimalis dengan desain lampu yang seolah terpahat (sculpted).
Mobil listrik Mazda MX-30 meluncur di Indonesia. Ini jadi mobil listrik pertama Mazda di RI. Foto: Ridwan Arifin/detikOto
Masuk ke dalam interior hadirnya fitur Mazda Connect yang didukung layar 10.25-inci Mazda Connect Display. Layar yang tampak modern ini bakal menambah sisi premium serta kenyamanan pengendara dalam mengakses fitur-fitur di Mazda MX-30. Dari segi hiburan, pemilik akan dimanjakan 12 audio premium speaker lansiran Bose.
Motor, Daya Jangkau, dan Fitur
Soal dapur pacunya, Mazda MX-30 dibekali motor listrik e-SkyActiv dengan baterai kapasitas 35,5 kWh. Dengan spesifikasi ini, Mazda MX-30 hanya mampu menempuh jarak 200 km (WLTP) dalam satu kali pengecasan penuh.
Motor listrik yang diusung oleh mobil ini diklaim bertenaga 145 PS pada 4.500 hingga 11.000 rpm dan torsi 271 Nm pada 0 hingga 3.243 rpm.
Untuk mengisi daya mulai dari 20 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 25 menit dari pengisi daya Fast Charging. Mazda MX-30 memiliki port pengisian cepat CCS2.
Mazda MX-30 hadir beragam fitur keselamatan yang unggul. Beberapa fiturnya antara lain Smart Brake Support (SBS), Adaptive LED Headlights (ALH), High Beam Control (HBC), 360° View Monitor, Front Cross Traffic Alert (FCTA), Blind Sport Monitoring (BSM), Rear Cross Traffic Alert (RCTA), Lane Departure Warning System (LDWS), Lane-keep Assist System (LAS), Traffic Jam Assit, Driver Attention Alert (DAA), Driver Monitoring, Mazda Radar Cruise Control (MRCC), dan masih banyak lagi.
Mazda MX-30 juga memiliki fitur Electronic G-Vectoring Control Plus (e-GVC Plus) pada Mazda MX-30 yang memastikan stabilitas kendaraan dengan menyesuaikan torsi untuk memudahkan saat berbelok. Selain itu, Paddle pada setir memberikan kontrol halus dan responsif.
Harga
Mobil listrik ini dijual mulai Rp. 860.000.000,- (On The Road Jakarta). Harga itu termasuk perangkat wall- charger dan portable-charger, tidak termasuk biaya pasang.
Berikut ini pilihan warna Mazda MX-30
1. Soul Red Crystal Metallic with Black Side Panels and Roof (Premium Colour)
2. Zircon Sand Metallic with Black Side Panels and Roof 3. Ceramic Metallic with Black Side Panels and Roof
4. Ceramic Metallic
5. Polymetal Grey Metallic (Premium Colour) 6. Jet Black Mica
7. Machine Grey Metallic (Premium Colour) 8. Arctic White
Pilihan Premium Colour akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 4.000.000.
Pembeli Mazda MX-30 akan mendapatkan 5-Years MyMazda Warranty atau hingga 150.000 kilometer, 5-Years MyMazda Service atau hingga 100.000 kilometer, dan garansi baterai lithium kendaraan selama 8 tahun atau hingga 160.000 kilometer (mana yang lebih dulu tercapai).
(riar/din)