Jakarta -
Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan kendaraan ramah lingkungan semakin beragam. Mobil listrik dan hybrid kini menjadi alternatif populer di tengah meningkatnya kesadaran lingkungan dan kebutuhan akan kendaraan yang lebih efisien.
Bagi banyak orang, memilih antara mobil listrik yang sepenuhnya bergantung pada baterai atau mobil hybrid yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik bisa jadi membingungkan. Lalu, mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda? Berikut adalah penjelasan mengenai mobil listrik dan hybrid disitat dari Car and Driver.
Mobil Listrik (EV)
Mobil listrik sepenuhnya bergantung pada baterai untuk sumber tenaganya. Kendaraan jenis ini tidak memerlukan bahan bakar seperti bensin atau solar. Karena tidak menghasilkan emisi dari pipa knalpot, mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keuntungan utama EV adalah tidak adanya emisi lokal yang mencemari udara. Ini sangat bermanfaat di kota-kota besar yang sering menghadapi masalah polusi udara. Selain itu, mobil listrik biasanya memiliki lebih sedikit komponen yang bergerak dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional, sehingga perawatannya lebih sederhana dan akselerasinya cenderung lebih cepat.
Ilustrasi baterai Mobil listrik Geely Zeekr 001 Foto: doc. carnewschina
Namun, salah satu tantangan mobil listrik adalah keterbatasan jarak tempuh, terutama jika stasiun pengisian daya tidak mudah ditemukan. Baterainya juga cenderung besar dan berat, yang membuat mobil jenis ini kurang efisien pada jarak yang sangat jauh. Meskipun begitu, sebagian besar pabrikan mobil menawarkan garansi panjang pada baterai, biasanya sekitar 8-10 tahun atau hingga 160.000 kilometer.
Mobil Hybrid
Mobil hybrid menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik. Ini memungkinkan pengemudi menggunakan bahan bakar secara lebih efisien, karena motor listrik dapat membantu mengurangi penggunaan bensin, terutama saat kendaraan melaju dalam kecepatan rendah atau sedang. Mobil hybrid juga bisa menangkap energi yang dihasilkan saat pengereman dan menggunakannya kembali.
Innova Zenix Hybrid dan Innova Zenix. Foto: dok. Toyota-Astra Motor
Dibandingkan dengan mobil listrik, baterai pada mobil hybrid lebih kecil. Namun, mobil hybrid masih menghasilkan emisi karena menggunakan bahan bakar fosil. Di sisi lain, plug-in hybrid (PHEV) memberikan lebih banyak fleksibilitas karena baterainya bisa diisi ulang melalui port pengisian daya, memungkinkan mobil berjalan lebih jauh dengan mode listrik sebelum perlu menggunakan bensin.
Pilih Mana Mobil Listrik atau Mobil Hybrid?
Mobil hybrid sering dianggap sebagai opsi transisi yang baik bagi mereka yang tertarik pada mobil listrik tetapi belum siap beralih sepenuhnya. Bagi yang sering berkendara jarak jauh atau tinggal di tempat yang tidak banyak stasiun pengisian daya, hybrid bisa menjadi pilihan yang lebih praktis.
Sebaliknya, jika Anda sudah siap beralih ke kendaraan ramah lingkungan dan memiliki akses ke infrastruktur pengisian daya yang memadai, mobil listrik bisa menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan.
Dengan semakin banyaknya pilihan di pasar, baik mobil listrik maupun hybrid menawarkan keuntungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengemudi. Bagaimanapun, keduanya membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak lingkungan dari transportasi.
(lth/lth)