Jakarta -
Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah negara, termasuk menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil, diharap membawa efek bagi sektor pariwisata.
Lawatan ini bukan sekadar diplomasi tingkat tinggi, tapi juga langkah strategis yang memperlihatkan komitmen nyata dalam memperjuangkan posisi Indonesia sebagai negara diperhitungkan di dunia pariwisata.
Membangun Sinergi Global di APEC untuk Pariwisata Berbasis Inovasi
KTT APEC 2024 yang akan berlangsung di Peru 10-16 November 2024 dapat menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk dapat mengadopsi konsep pariwisata inovatif dan berkelanjutan dengan menegaskan pentingnya inovasi untuk membangun ekosistem pariwisata yang tangguh dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunjungan Presiden Prabowo ke KTT APEC memberikan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mempererat kerja sama dengan negara-negara anggota APEC, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan pariwisata global.
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa harus merangkul teknologi dan inovasi untuk memperkuat sektor pariwisata yang mampu bertahan dalam situasi krisis, baik pandemi, bencana alam, maupun perubahan iklim.
Komitmen ini menjadi krusial, mengingat sektor pariwisata di Indonesia banyak melibatkan UMKM yang rentan terdampak krisis global. Dukungan dari forum APEC terhadap UMKM untuk transisi ke ekonomi formal, hijau, dan berkelanjutan memberikan harapan baru untuk memperkuat pondasi ekonomi Indonesia yang lebih adil dan inklusif.
Menjawab Tantangan Global dalam KTT G20 demi Pariwisata Berkelanjutan
KTT G20 yang akan diselenggarakan 18-19 November 2024 di Brasil, mengusung spirit Deklarasi Belém yang telah disepakati terlebih dahulu antara para menteri pariwisata anggota G20. Deklarasi ini penting untuk memberikan perhatian khusus pada sektor pariwisata dalam pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh PBB.
Kehadiran Presiden Prabowo di KTT G20 memperlihatkan tekad Indonesia untuk memainkan peran aktif dalam menciptakan pariwisata yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mengedepankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.
Deklarasi Belém juga menyoroti pentingnya investasi dalam sumber daya manusia, pengembangan keterampilan, dan pemberdayaan komunitas lokal, elemen kunci yang telah menjadi fokus pemerintah sejak awal.
Dengan dorongan dari kepemimpinan Brasil di KTT G20, Indonesia berkesempatan untuk mengakses jalur pendanaan baru yang mendukung pariwisata berkelanjutan, melibatkan UMKM, dan mengembangkan produk-produk pariwisata berbasis komunitas.
Melalui pendekatan yang inklusif dalam manajemen destinasi wisata dan dukungan untuk transisi hijau, kita berharap Presiden Prabowo dalam KTT G20 ini dapat menegaskan komitmennya untuk menjadikan pariwisata Indonesia sebagai salah satu sektor prioritas Indonesia.
Di KTT G20, tentunya penting juga bagi pemerintah Indonesia untuk menginisiasi pembahasan terkait pentingnya investasi dalam sumber daya manusia dan teknologi yang relevan untuk mendukung daya saing UMKM dalam mendukung pariwisata.
Karena dorongan untuk memperkuat akses UMKM pada pembiayaan serta keahlian dalam menjalankan proyek pariwisata yang berfokus pada keberlanjutan menciptakan peluang bagi UMKM untuk berkembang dan berkontribusi secara lebih luas dalam penguatan ekonomi Indonesia.
Membangun Pariwisata yang Memberdayakan dan Berdaya Saing
Dalam konteks geopolitik global yang penuh tantangan, kedatangan Presiden Prabowo di forum-forum internasional ini mencerminkan visi besar Indonesia untuk mengukuhkan diri sebagai pemain utama di sektor ekonomi global.
Dalam konteks pariwisata, Indonesia bukan hanya menampilkan keindahan alamnya, tetapi juga komitmen untuk mendorong perubahan yang memberdayakan, baik dalam lingkungan lokal maupun pada tingkat internasional.
Pariwisata berkelanjutan yang diupayakan adalah cerminan dari kebijaksanaan untuk menjaga keindahan Indonesia agar dapat dinikmati generasi mendatang.
Dengan mengedepankan tata kelola yang melibatkan kemitraan publik-swasta dan mendorong praktik yang bertanggung jawab dari para wisatawan, dapat mengarahkan Indonesia pada pariwisata yang berkelas dunia dan berkelanjutan.
Akhir kata, kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam KTT APEC dan G20 tidak hanya mencerminkan peran aktif Indonesia dalam forum global, tetapi juga diharapkan mampu menggarisbawahi komitmen pemerintah terhadap pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Melalui pertemuan ini, Indonesia mampu mengambil kesempatan mempromosikan keunggulan wisata yang berbasis budaya dan alam, serta menarik lebih banyak investasi internasional dalam sektor pariwisata.
Partisipasi Indonesia di kedua forum tersebut merupakan kesempatan strategis untuk memperkenalkan inisiatif pariwisata yang ramah lingkungan dan inklusif.
Pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi Foto: (dok. Istimewa)
Sebagai negara dengan kekayaan budaya yang luar biasa, Indonesia menawarkan destinasi yang mampu menarik minat wisatawan mancanegara, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Kita berharap Presiden Prabowo dalam lawatan ini juga memperjuangkan posisi strategis pariwisata Indonesia di panggung dunia, serta menjadi momentum penting dalam memperkuat sektor ini sebagai tulang punggung ekonomi nasional.
Saya yakin seusai kunjungan ini akan banyak 'oleh-oleh' yang akan dibawa oleh Presiden Prabowo untuk Indonesia. Salah satunya adalah kesan dunia bahwa Indonesia adalah negeri yang memiliki keindahan alam dan budaya yang memesona dunia, A Wonderful Indonesia.
-------
Artikel ditulis Taufan Rahmadi, Pakar Strategi Pariwisata Nasional. Artikel merupakan kiriman pembaca detikcom.
(wsw/wsw)