Jakarta -
Saat di bandara, pastikan menahan diri untuk tidak beli makan dan minum sembarangan. Sebab ada beberapa jenis menu yang sebaiknya tidak dikonsumsi menurut pakar keamanan pangan.
Bandara kini tak hanya jadi tempat singgah menunggu jadwal penerbangan, tapi juga tempat wisata kuliner. Banyak tenant makanan dan minuman hadir di bandara untuk memanjakan selera para penumpang, terutama di bandara yang skalanya besar.
Namun, usahakan tidak kalap membeli apapun yang di depan mata. Pakar keamanan pangan mengingatkan risiko kesehatan yang mengintai dari konsumsi sembarang makanan di bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini terjadi utamanya karena prosedur penanganan makanan yang tidak tepat. Pakar Francine Shaw mengatakan, "Ketika makanan sampai di area layanan bandara, makanan harus disimpan, dilumerkan, dan disiapkan dengan kepatuhan ketat terhadap protokol keamanan pangan."
Mengutip Huff Post (13/3/2025), ini 5 makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari di bandara menurut pakar keamanan pangan:
1. Drinking fountain
Air mancur minum atau drinking fountain jadi fasilitas gratis di banyak bandara. Penumpang bisa minum air putih langsung dari mesin khusus yang memancurkan air ini. Bisa juga untuk mengisi ulang kembali minuman di botol.
Namun, pakar keamanan pangan dan profesor di Universitas Northeastern, Darin Detwiler mengatakan mesin ini berisiko menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya. Tampilan luar drinking fountain yang bersih pun tak menjamin, karena bisa jadi bakteri dan jamur berkumpul di bagian dalam, seperti di saluran keran.
Lingkungan yang manis dan lembap pada drinking fountain dapat memicu pertumbuhan E. coli, salmonella, dan bahkan Legionella. Bakteri ini bisa menyebabkan pneumonia parah yang disebut penyakit Legionnaires.
Ia merekomendasikan beli minuman botolan yang segelnya tertutup rapat. Kopi atau teh panas juga merupakan pilihan yang baik karena air mendidih meminimalkan risiko bakteri.
2. Sandwich dan salad siap makan
Foto: Getty Images/iStockphoto/RossHelen
Banyak penumpang yang belum sempat makan akan pilih makan sandwich atau salad kemasan yang praktis. Detwiler mengingatkan agar hati-hati dengan jenis makanan ini karena sering kali sudah ditaruh lama di tempat yang suhunya tidak stabil, seperti di rak pendingin tanpa pintu.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko berkembang biaknya bakteri. "Saya sudah sering melihat hal ini di minimarket dalam bandara," kata Detwiler.
Ellen Shumaker dari North Carolina State University mengatakan salad siap saji sebaiknya tak dipilih karena bahan makanan segar sangat berisiko ditumbuhi bakteri berbahaya jika disimpan di suhu ruang selama lebih dari 4 jam.
Shaw merekomendasikan untuk pilih camilan aman, seperti kacang-kacangan, granola bar, atau buah kering kemasan tertutup. Lebih baik lagi jika bawa camilan sendiri.
3. Buah potong
Makanan lain yang juga sering dibeli di bandara adalah buah potong. Biasanya dikemas dalam gelas plastik bening sehingga disebut fruit cups.
Konsumsinya ternyata berisiko untuk kesehatan. "Setelah buah diiris, kulit pelindungnya terkelupas, sehingga terpapar bakteri akibat penanganan, pemrosesan, dan penyimpanan," jelas Detwiler. Jika buah tidak disimpan pada suhu yang tepat, maka bisa jadi tempat berkembang biaknya bakteri Listeria. E. coli, hingga Salmonella.
Lebih baik pilih buah segar yang masih ada kulitnya. "Apel yang belum dipotong, jeruk yang belum dikupas, atau pisang yang dibungkus secara alami, kecil kemungkinannya terkontaminasi," kata Shaw.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.