Duh! Resto China Ini Ketahuan Olah Plasenta Bayi Jadi Suplemen Kesehatan

Jakarta -

Usai melahirkan, banyak ibu di dunia meyakini konsumsi plasenta bayi bakal memberikan manfaat. Salah satunya meredakan depresi usai melahirkan.

Konon makan plasenta bayi juga bermanfaat meningkatkan kadar zat besi, energi, mendukung produksi air susu ibu, hingga mengandung beberapa vitamin. Tak heran, banyak ibu nekat melakukan hal ekstrem ini.

Di China, plasenta bayi sejak dulu sudah menjadi salah satu obat tradisional. Akan tetapi sejak tahun 2015 lalu, pemerintah China melarang penggunaan plasenta sebagai obat atau suplemen karena alasan kesehatan dan isu lainnya.

Dilansir dari SCMP (17/04), baru-baru ini ada restoran kecil di Changzhou, Provinsi Jiangsu di China, yang diam-diam mempromosikan bahwa resto mereka menerima pengolahan plasenta bayi menjadi suplemen kesehatan.

Semuanya bermula ketika ada salah satu netizen yang melaporkan kejadian ini. Restoran China tersebut terang-terangan menempel poster bahwa proses pengolahan plasenta menjadi kapsul harganya sekitar 300 yuan (Rp 700 ribu), bagi pembeli yang membawa plasenta bayi sendiri.

Sementara untuk pembeli yang ingin beli kapsul plasenta dari sana, harganya 800 yuan (Rp 1,9 juta) per paket.

"Semua plasenta yang kami gunakan sebagai suplemen kesehatan itu dikirim langsung dari rumah sakit ibu dan anak," jelas pemilik resto yang ternyata bekerja sebagai salah satu pekerja di rumah sakit ibu dan anak.

Restoran ini juga menjual kapsul plasenta tersebut di toko online. Mereka mencampur plasenta bayi dengan tambahan bubuk gingseng ke dalam kapsul.

Kapsul-kapsul ini kemudian dilabeli sebagai obat-obatan tradisional yang mengandung plasenta. Menurut pihak resto, plasenta ini kaya akan protein dan nutrisi. Mereka juga menjamin semua prosesnya sesuai standar dan setiap pembeli bisa melihat langsung pengolahan plasenta yang mereka bawa.

Karena praktik ini bersifat ilegal, akhirnya pihak berwenang dari Changzhou City Health Commission langsung meluncurkan investigasi mendalam ke restoran. Restoran inti langsung ditutup untuk sementara waktu, sementara pihak berwenang masih dalam penyelidikan mencari pemasok plasenta bayi.

Diketahui sebelumnya, regulasi di China melarang keras plasenta bayi untuk diperjual belikan. Karena pemerintah China menjelaskan bahwa plasenta bayi adalah milik seorang ibu, sehingga hanya mereka yang berhak memiliki plasenta itu.

"Saya masih tidak percaya masih ada orang yang makan plasenta bayi sebagai makanan atau suplemen . Itu sangat menjijikkan," tulis salah satu netizen di China.

"Astaga! Ini sudah tahun 2025 tapi masih ada orang yang menganggap plasenta bayi itu sebagai makanan 'superfood'," kritik netizen lainnya.

"Sejujurnya praktik seperti ini bukan hal yang mengejutkan lagi. Di masa lalu, banyak pihak rumah sakit yang bertanya ke ibu yang baru melahirkan apakah mereka ingin menyimpan plasentanya. Kebanyakan plasenta memang dijadikan sebagai makanan," pungkas netizen lainnya.

Sebelumnya ada juga aktor Taiwan yang memutuskan memakan plasenta bayi, usai sang istri melahirkan. Ia menyebut rasa plasenta ini mirip seperti hati babi.

Baca Juga: Aktor Ini Nekat Makan Plasenta Bayinya, Sebut Rasanya Mirip Hati Babi!

(sob/odi)