Dear Prabowo-Gibran, Ini Harapan Pelaku Wisata di Labuan Bajo

3 weeks ago 23

Manggarai Barat -

Sejumlah pelaku wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyampaikan sejumlah harapan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Ketua Wilayah Labuan Bajo Flores Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTT, Ignasius Suradin, mengharapkan Prabowo-Gibran tetap menjadikan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) sebagai salah satu program prioritas percepatan pembangunan di bidang pariwisata.

Labuan Bajo adalah salah satu destinasi yang masuk DPSP. DPSP lainnya adalah Borobudur di Jawa Tengah (Jateng), Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut), dan Likupang di Sulawesi Utara (Sulut).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan lima DPSP tetap jadi salah satu program prioritas percepatan pembangunan di bidang Pariwisata," kata Ignas di Labuan Bajo, Sabtu (19/10/2024) malam.

Ignas juga berharap agar pemerintahan Prabowo-Gibran mendorong kapal pesiar atau cruise line dari luar negeri berlabuh di Labuan Bajo. Menurut dia, kapasitas Pelabuhan Marina Labuan Bajo sudah bisa untuk kapal pesiar berlabuh. Demikian juga hotel di Labuan Bajo sudah bagus, baik secara kuantitas maupun kualitas.

"Serta didukung oleh jumlah kapal yang bisa membawa wisatawan penumpang cruise line menjelajahi kawasan Taman Nasional Komodo sekaligus wilayah daratan Pulau Flores," jelas Ignas.

Selama ini, kata Ignas, kapal pesiar dari luar negeri langsung berlabuh di perairan Taman Nasional Komodo. Jika berlabuh di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, itu memberikan efek domino ekonomi bagi warga lokal.

Owner Komodo Fantastico Tour dan Bajo Transport di Labuan Bajo itu menjelaskan, dengan bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, kedatangan wisatawan yang dibawa kapal pesiar itu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Labuan Bajo, baik pelaku wisata, usaha kuliner hingga produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ignas mengungkapkan ada puluhan kapal pesiar yang bersandar di Pulau Komodo setiap tahun. Setiap kapal pesiar yang bersandar di Pulau Komodo membawa sekitar 1.000 wisatawan. Biasanya, hanya sekitar setengah dari jumlah itu yang turun mau melihat komodo.

Jika kapal pesiar itu bersandar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, wisatawan yang mau ke Taman Nasional Komodo bisa menggunakan kapal-kapal wisata yang beroperasi di perairan Labuan Bajo, seperti pinisi atau speedboat. Pelaku wisata lokal bisa merasakan manfaat ekonomi dari kedatangan kapal pesiar itu.

Sementara wisatawan yang tidak mau melihat komodo, lanjut Ignas, juga menjadi pasar bagi pelaku wisata dan usaha lainnya di Labuan Bajo. Tamu-tamu kapal wisata itu bisa diajak city tour mengunjungi spot wisata dalam kota Labuan Bajo maupun spot wisata terdekat lain. Wisatawan itu juga bisa diajak untuk belanja produk-produk UMKM hingga menikmati kuliner di sejumlah restoran Labuan Bajo.

Harapan lain yang disampaikan Ignas adalah makin banyak penyelenggaraan event, baik nasional maupun internasional di Labuan Bajo.

Tak hanya itu, Ignas juga berharap penerbangan langsung dari negara lain ditingkatkan, baik dari jumlah rute, negara maupun pesawatnya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Saat ini, penerbangan langsung dari luar negeri ke Labuan Bajo hanya dari Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan langsung pulang pergi itu dilayani maskapai AirAsia.

Harapan kepada Prabowo-Gibran untuk tetap memperhatikan DPSP juga disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo Budi Widjaja.

"Program Destinasi Super Prioritas dapat terus dilanjutkan dan lebih mengarah pada penguatan SDM institusi dan safety. Pembangunan infrastruktur yg dilakukan selama ini di labuan bajo dikarenakan penetapan PDSP," ujar Budi.

______________________

Artikel ini telah tayang di detikBali


(wkn/wkn)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner