Aksi Tipu-Tipu Brigadir Polda NTB: Janjikan Masuk Polisi Asal Setor Rp 500 Juta, Lalu Difoto Pakai Seragam

Liputan6.com, Jakarta - Dugaan penipuan jalur masuk anggota Polri kembali mencuat. Kali ini, terduga pelaku merupakan seorang oknum polisi berpangkat brigadir yang bertugas di jajaran Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB).

Oknum polisi berinisial B tersebut dilaporkan oleh seorang pemuda asal Bima bernama Sahru Ramadhan. Korban mengaku ditipu dengan iming-iming dapat diterima menjadi anggota Polri melalui jalur khusus tanpa proses seleksi umum.

Kuasa hukum korban, Julkifli mengatakan bahwa Brigadir B meminta uang sebanyak Rp 550 juta sebagai syarat kelulusan. Uang tersebut kemudian diserahkan korban secara tunai.

"Janji dan bujuk rayu tersebut ternyata tidak benar. Brigadir B menerima uang sebesar Rp 550 juta, namun klien saya ternyata tidak lulus," kata Julkiefli, Selasa (16/12/2025) di Mataram.

Korban bahkan dibawa ke Surabaya bersama sejumlah peserta lain dengan dalih akan mengikuti tahapan lanjutan. Selama berada di sana, korban ditampung di sebuah hotel selama tiga bulan tanpa menjalani pendidikan kepolisian resmi.

Bahkan selama berada di hotel, telepon genggam mereka sempat disita. Mereka juga diminta mengenakan seragam polisi dan berfoto untuk dikirim kepada keluarga, seolah-olah telah resmi mengikuti pendidikan kepolisian.

Hingga masa penampungan di hotel berakhir, janji kelulusan tidak pernah terwujud. Merasa ditipu, korban kemudian meminta agar pelaku mengembalikan uang 'pelicin' tersebut.

Brigadir B pun berjanji akan mengembalikan uang tersebut kepada korban. Namun hingga Oktober 2025, pelaku belum mengembalikannya.

Atas kejadian tersebut, tim kuasa hukum korban meminta Kapolda NTB mengusut kasus ini secara profesional dan transparan serta memeroses semua pihak yang terlibat sesuai ketentuan hukum.

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Muhammad Cholid, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa terduga pelaku melalui Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).

"Sudah kami periksa. Kami jajaran Polda NTB berkomitmen untuk menindak tegas setiap personel yang terbukti melanggar etik, disiplin, maupun hukum, tanpa pandang bulu,” kata AKBP Muhamad Cholid.