Jakarta -
Bagi sebagian orang, turbulensi merupakan suatu ancaman yang berbahaya. Bagaimana tidak, pesawat akan mengalami guncangan ringan hingga berat saat mengudara.
Terbaru, maskapai Lufthansa dengan nomor penerbangan LH511 dari Buenos Aires menuju Frankfurt mengalami beberapa kali turbulensi di atas Samudra Atlantik pada Selasa (12/11/2024) waktu setempat. Mengutip Reuters, insiden ini menyebabkan 11 orang luka ringan.
Meski turbulensi dapat dihindari berkat penggunaan teknologi canggih pada pesawat, tapi terkadang hal tersebut tak bisa diprediksi secara akurat. Maka dari itu, penumpang harus siap apabila terjadi turbulensi ringan hingga kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana cara menghadapi turbulensi ketika naik pesawat? Simak penjelasannya dalam artikel ini.
Apa Itu Turbulensi?
Turbulensi merupakan perubahan mendadak pada kecepatan aliran udara yang menyebabkan pesawat mengalami guncangan. Saat terjadi turbulensi, gaya angkat pada pesawat cenderung berkurang dengan sangat cepat. Hal itu yang memicu pesawat bisa tiba-tiba jatuh secara mendadak.
Mengutip BBC, umumnya turbulensi terjadi di awan tempat terjadinya aliran angin naik dan turun. Sebagian besar turbulensi sebenarnya tergolong ringan, tetapi pada awan yang lebih besar seperti awan cumulonimbus, pergerakan udara lebih besar sehingga menyebabkan turbulensi sedang hingga kencang.
Terdapat empat tingkat turbulensi yang bersumber dari kekuatannya, yakni:
- Light turbulence (turbulensi ringan)
- Moderate turbulence (turbulensi sedang)
- Severe turbulence (turbulensi hebat)
- Extreme turbulence (turbulensi sangat hebat).
Selain itu, ada juga turbulensi yang disebut clear air turbulence (CAT) yang bisa terjadi saat cuaca cerah dan tidak dapat dilihat. Turbulensi ini jauh lebih berbahaya karena sangat sulit dideteksi.
Akademisi penerbangan dan pilot komersial Guy Gratton mengatakan, clear air turbulence dapat terjadi di sekitar aliran jet, 'sungai' udara yang mengalir deras, dan umumnya terjadi pada ketinggian 40.000 hingga 60.000 kaki.
Apakah Turbulensi Berbahaya?
Seiring perkembangan teknologi, kini pesawat dirancang untuk menghadapi turbulensi kencang. Profesor penerbangan dan lingkungan di Cranfield University, Mr. Gratton mengatakan tidak mungkin turbulensi dapat menghancurkan pesawat.
Meski begitu, para ahli mengatakan jika dalam kondisi turbulensi hebat, hal itu bisa menyebabkan kerusakan struktural pada sebagian badan pesawat karena kuatnya angin.
Selain itu, turbulensi parah dapat membahayakan semua penumpang dan kru pesawat karena guncangan yang begitu keras. Apabila kamu tidak menggunakan sabuk pengaman, kemungkinan besar bisa terlempar ke atas.
Oleh karena itu, pilot telah merencanakan rute penerbangan dengan mempelajari prakiraan cuaca agar bisa menghindari turbulensi. Namun, untuk clear air turbulence agak sulit dihindari karena tidak bisa diprediksi secara akurat.
Tips Aman Ketika Pesawat Turbulensi
Turbulensi merupakan kondisi yang lazim dalam dunia penerbangan. Namun, bagi travelers yang jarang bepergian naik pesawat, turbulensi bisa menjadi momok yang menakutkan.
Dilansir situs Sky Stories, berikut sejumlah tips aman ketika pesawat mengalami turbulensi:
1. Tetap Tenang
Tips yang pertama adalah tetap tenang dan jangan panik. Ingat, pesawat masa kini telah dirancang untuk menahan turbulensi yang sangat hebat, sehingga tak perlu khawatir berlebih.
2. Ikuti Petunjuk
Biasanya, pilot akan menyampaikan informasi terkait cuaca buruk dan kemungkinan terjadi turbulensi yang cukup kencang. Setelah itu, lampu tanda sabuk pengaman akan menyala yang artinya seluruh penumpang dan kru wajib memakai seatbelt.
3. Hentikan Kegiatan Makan dan Minum
Jika terjadi turbulensi hebat dan kamu sedang menyantap makanan, sebaiknya berhenti dulu sampai kondisinya sudah aman. Sebab, hidangan makanan dan minuman berisiko tumpah akibat guncangan kencang, sehingga bisa mengotori pakaian.
4. Saat Berada di Toilet
Jika kamu sedang menggunakan toilet dan terjadi turbulensi, segera lipat lidah toilet lalu duduk di atasnya sambil berpegangan untuk menjaga keseimbangan. Jangan paksakan diri untuk berlari ke kursi travelers karena risikonya lebih besar.
5. Alihkan Perhatian
Hal yang wajar jika detikers merasa sedikit khawatir ketika pesawat mengalami turbulensi. Untuk itu, coba alihkan dengan hal-hal lain seperti mendengarkan musik, membaca buku, atau menonton film agar kamu tidak panik.
6. Bicara dengan Kru Kabin
Jika kamu masih merasa cemas, cobalah untuk berbicara dengan pramugari. Jelaskan kepada mereka jika kamu khawatir akan turbulensi parah. Biasanya para kru kabin akan membantumu untuk tetap tenang dan meyakinkan kamu bahwa turbulensi hanya berlangsung sebentar saja.
Itu dia enam tips agar tetap aman saat pesawat mengalami turbulensi. Semoga dapat membantu detikers!
(ilf/fds)