10 Negara Paling Sulit Memperoleh Visa, Harus Booking Hotel Dulu

1 month ago 22

Jakarta -

Visa termasuk dokumen penting selama perjalanan ke sejumlah negara. Selain paspor, dokumen ini diperlukan sebagai syarat memasuki suatu negara.

Namun, tidak semua negara menerbitkan visa untuk turis mancanegara dengan mudah. Sebagian negara mempersulit kebijakan dan proses pengajuan visa karena alasan tertentu, seperti keamanan dan politik.

Karena itu, ada sejumlah negara yang sangat sulit dikunjungi wisatawan karena kebijakan visanya. Negara mana saja itu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara Paling Sulit Dikunjungi karena Kebijakan Visanya

Mengutip Visa Guide, berikut sederet negara paling sulit dikunjungi karena kebijakan visa yang rumit:

1. Korea Utara

Wisata Korea UtaraGrand Peoples' Study House di Kim Il Sung Square, Pyongyang, Korea Utara (dok. CNN)

Korea Utara menjadi negara tersulit untuk dikunjungi karena untuk mendapatkan visa tidaklah mudah. Traveler harus mengajukan permohonan visa melalui agen wisata yang mempunyai tur berizin dari negara.

Kalaupun berhasil memperoleh visa, pelancong tidak bisa mengeksplor negara tersebut dengan bebas. Untuk berjalan-jalan harus ditemani pemandu, tidak boleh berkomunikasi dengan penduduk, dilarang berbicara buruk tentang pemimpin Korea Utara, hingga tak diperkenankan meninggalkan hotel usai berkeliling bersama pemandu wisata.

Bagi pemegang paspor Amerika dan Korea Selatan, jangan berharap dapat mengunjungi negara yang dipimpin Kim Jong Un itu. Otoritas Korea Utara tidak memberikan visa bagi turis dari kedua negara tersebut.

2. Afghanistan

Situasi politik terkini di Afghanistan mempersulit turis memasuki negara tersebut. Bahkan sebelum pemerintahnya digulingkan, visa kunjungan memang sudah sulit diperoleh. Karenanya, kebanyakan negara tidak menyarankan warganya mendatangi Afghanistan.

Jikalau bersikeras berkunjung ke sana, setiap turis harus mengajukan visa. Kecuali pemegang paspor diplomatik yang negara diterbitkan oleh beberapa negara, meliputi China, India, Iran, Tajikistan, Turki, dan Indonesia.

3. Somalia

Bukan hanya sulit mendapat visa kunjungan, turis tidak disarankan mendatangi Somalia. Sebab negara tersebut berada di posisi ke-6 sebagai tempat paling berbahaya untuk dikunjungi berdasarkan Indeks Perdamaian Global (GPI).

Oleh karena itu, tidak banyak kedutaan negara yang mengeluarkan visa agar tidak membahayakan warga mereka. Kalaupun visa Somalia tembus, traveler harus ditemani petugas keamanan selama berjalan-jalan di sana supaya tetap aman.

4. Rusia

Wisata RusiaSaint Basil's Cathedral di Moskow termasuk wisata Rusia yang populer (Dina Rayanti/detikTravel)

Rusia termasuk negara yang sulit menerbitkan visa turis. Untuk mengunjungi negara pimpinan Vladimir Putin ini, pelancong mesti menjawab banyak pertanyaan dalam formulir aplikasi visa. Apalagi WN Amerika Serikat mendapat pertanyaan dua kali lipat lebih banyak.

Agar pengajuan visa Rusia diterima, traveler juga harus mencantumkan riwayat perjalanan selama 10 tahun terakhir, dengan rincian negara mana yang dikunjungi, waktu dan berapa lama kunjungannya.

5. Turkmenistan

Karena punya kebijakan visa yang ketat, Turkmenistan termasuk negara yang jarang didatangi. Seluruh turis dari negara manapun harus mengajukan visa, kecuali warga dari sejumlah wilayah tertentu di Kazakhstan dan Uzbekistan serta pemegang paspor diplomatik.

Pengajuan visa ke salah satu negara di Asia Tengah ini perlu melampirkan banyak dokumen, termasuk tiga salinan formulir aplikasi visa yang sudah diisi dan surat undangan dari Layanan Migrasi Turkmenistan.

Tidak hanya itu, pelancong juga mesti memiliki sponsor di Turkmenistan yang bisa menyediakan surat undangan (letter of invitation/LOI). Untuk mendapatkan surat tersebut bahkan memerlukan waktu hingga 20 hari.

6. Chad

Mirip Turkmenistan, traveler mesti mendapatkan LOI untuk mengunjungi Chad. Untuk mendapatkan surat undangan, pelancong perlu memintanya dari sponsor atau hotel di N'Djamena, ibu kota negara tersebut.

Jika tidak memiliki sponsor, turis harus memesan hotel di sana terlebih dahulu untuk mendapatkan LOI. Untuk reservasi mesti membayar penuh biaya sewa kamar yang tidak dapat dikembalikan. Itu artinya, uang pelancong bisa lenyap jika permohonan visa ke Chad ditolak.

Bahkan jika berhasil mendapatkan visa, traveler perlu melapor ke kepolisian setempat dalam waktu 72 jam setelah memasuki Chad. Selain itu, sejumlah turis pernah memberitahukan di forum daring bahwa dikenakan biaya tambahan untuk masuk ke negara tersebut.

7. Kuba

Karena hubungan internasionalnya yang rumit, aturan memasuki Kuba cukup sulit, terlebih bagi turis Amerika Serikat. Warga Negeri Paman Sam tidak bisa memasuki negara tersebut untuk tujuan wisata.

Di negara ini juga dikenal kartu turis dan visa sebagai dokumen yang diperlukan untuk memasuki Kuba. Kartu turis lebih umum digunakan oleh sebagian besar negara di benua Eropa dan Amerika. Hanya sekitar 22 negara yang perlu mengajukan visa Kuba, termasuk Indonesia.

Untuk kartu turis pun terdapat yang berwarna merah muda dan hijau. Kartu turis merah muda diperuntukkan bagi pelancong yang mengunjungi Kuba langsung dari AS. Jenis kartu turis ini lebih mahal dari kartu turis hijau, dilansir visacuba.com.

8. Bhutan

Pemandangan biara Sarang Harimau atau Tiger's Nest monastery yang juga dikenal sebagai Paro Taktsang dan kawasan sekitarnya di Bhutan.Pemandangan biara Sarang Harimau atau Tiger's Nest monastery yang juga dikenal sebagai Paro Taktsang dan kawasan sekitarnya di Bhutan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Khoa Nguyen

Visa perorangan ke Bhutan hanya dapat diajukan oleh turis dari India, Bangladesh, dan Maladewa. Pelancong dari negara lain tidak diberi visa perorangan kecuali berkunjung ke sana melalui jasa tur wisata.

Agen perjalanan pun mesti membayar biaya visa di muka beserta biaya paket wisatanya. Barulah permohonan pengajuan visa akan diproses dan disetujui oleh Dewan Pariwisata Bhutan.

Biaya keberlanjutan sebesar 65 USD juga biasanya akan diminta. Namun biaya ini kemungkinan sudah termasuk harga paket wisata yang ditawarkan agen perjalanan.

9. Iran

Kode verifikasi diperlukan sebelum traveler mengajukan visa kunjungan ke Iran. Kode ini dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Iran, tetapi agen perjalanan resmi Iran harus mengajukannya atas nama turis.

Berkat penggunaan e-Visa, proses pengajuan visa turis ke negara ini sekarang lebih mudah. Sejumlah negara bahkan kini bisa mengajukan visa on arrival, tetapi jenis visa tersebut tidak berlaku bagi beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, India, dan Pakistan.

10. Arab Saudi

Beberapa tahun lalu, memperoleh visa ke Arab Saudi cukup sulit, terutama bagi perempuan yang bepergian sendirian. Lagi-lagi sejak kehadiran e-visa, turis dapat mengunjungi negara di Timur Tengah tersebut dengan mudah bila memenuhi persyaratan.

Meskipun berhasil mendapatkan visa Arab Saudi, pelancong mesti mematuhi aturan tertentu. Seperti tidak diperkenankan memasuki Mekkah dan Madinah bagi turis non muslim.

Ketatnya kebijakan visa antara lain dikarenakan banyaknya jemaah Haji yang mengunjungi negara tersebut. Sehingga jumlah wisatawan yang boleh memasuki Arab Saudi dibatasi supaya negara itu tidak terlalu padat.


(azn/row)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner