Warung Legendaris Tutup Usai Pemiliknya Ngeluh Sakit Berdiri 14 Jam Tiap Hari

2 weeks ago 21

Jakarta -

Sebuah warung sup legendaris memutuskan untuk menutup gerainya. Pemilik warung ini merasa kondisi kesehatannya sudah tidak kuat lagi karena harus berdiri 14 jam seharian.

Tidak menutup kemungkinan bisnis legendaris yang buka selama puluhan tahun akhirnya memutuskan untuk menutup gerai mereka. Alasannya bisa jadi karena memang bisnis sudah tidak berjalan lancar atau karena kondisi kesehatan pemiliknya.

Warung makan kaki lima legendaris di Singapura ini termasuk yang gugur. Pemilik Very Lucky Turtle Soup di Berseh Food Centre Jalan Besar mengabarkan akan berhenti beroperasi pada akhir Agustus mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penutupan restoran legendaris tersebut dilakukan setelah pemiliknya, Chua Yoke Lin yang berusia 65 tahun dirawat di rumah sakit pada April lalu. Chua Yoke sempat mengalami pusing dan lemas pada kakinya saat bekerja di gerai makannya ini.

Gerai tersebut didirikan tahun 1960-an oleh orang tuanya. Lalu Chua mulai mengoperasikannya tahun 1981. Ia menawarkan hidangan sup kura-kura dan sup daging buaya hingga 20 hidangan menarik lainnya, lapor theonlinecitizen.com (17/06/2925).

Mempertahankan bisnis selama 44 tahun bukanlah hal mudah. Chua bercerita tentang perjuangan yang dihadapi orang tuanya ketika pertama kali membuka bisnis keluarga ini.

Chua telah membantu orang tuanya sejak masih muda. Ia juga sempat meninggalkan pekerjaan sebelumnya hanya untuk belajar cara menyiapkan nasi dalam pot tanah liat. Sampai akhirnya Chua berhasil meneruskan warisan usaha kuliner sup kura-kura milik keluarganya.

Setiap hari pria 65 tahun itu membuka kiosnya mulai pukul 9 pagi dan pulang pukul 11 malam. Menghabiskan waktu kurang lebih 14 jam untuk berdiri seharian.

Hal ini yang memicu kondisi kesehatannya menjadi memburuk. Pada 18 April lalu Chua merasa tidak enak badan setelah mulai bekerja.

Warung Legendaris Tutup Usai Pemiliknya Ngeluh Sakit Berdiri 14 Jam Tiap HariPria ini menghabiskan waktu 14 jam berdiri setiap harinya di gerai makannya. Foto: Shin Min Daily News

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan dokter mendiagnosanya dengan virus menular dan sirkulasi darah yang buruk di kakinya karena berdiri terlalu lama.

Dokter menyarankan pemilik warung ini untuk mengurangi berdiri selama berjam-jam. Sebab, bisa mengakibatkan kecacatan.

Chua dirawat di rumah sakit selama tiga minggu dan mengambil waktu istirahat tambahan setelah keluar rumah sakit.

Bisnisnya juga sempat menurun karena masalah bahan baku kura-kura. Setelah pemantaian kura-kura kolam China dilarang di Singapura, gerai tersebut menggunakan kura-kura tempurung lunak yang diimpor dari Indonesia, lapor mustsharenews.com (17/06/2025).

Bisnisnya 50% membalik pada tahun 1990-an usai pelatih terkenal merekomendasikan sup kura-kura ini kepada para atlet. Lalu, seiring berjalannya waktu, sebagian besar pelanggan adalah orang tua.

Warung Legendaris Tutup Usai Pemiliknya Ngeluh Sakit Berdiri 14 Jam Tiap HariWarung legendaris ini ia ambil alih sejak tahun 1981 an. Foto: Shin Min Dally News

Memprioritaskan kesehatannya, Chua memutuskan untuk menutup gerai sup kura-kura pada akhir Agustus mendatang.

"Saya juga tidak ingin terus bekerja sampai saya harus bergantung pada tongkat untuk berjalan. Saya berharap saya bisa beristirahat dengan baik setelah pensiun." ujarnya.

Chua enggan menutup gerainya begitu saja. Ia berencana untuk menjual resep rahasianya ke orang lain.

Chua memang memiliki dua putra, tetapi masing-masing bekerja sebagai manajer dan pemasok daging babi. Chua juga menolak anak-anaknya untuk meneruskan bisnis kuliner ini. Alasannya karena menurut Chua, bisnis ini harus ditekuni dengan tekad.

"Mereka yang tidak tertarik akan kesulitan untuk meneruskannya dalam jangka panjang" ujar pria tersebut.

Warung Legendaris Tutup Usai Pemiliknya Ngeluh Sakit Berdiri 14 Jam Tiap HariPria tersebut menawarkan hidangan sup kura-kura sampai sup buaya. Foto: Shin Min Dally News

Chua akan mengembalikan kiosnya kepada pihak berwenang, tetapi terbuka untuk menjual resep rahasianya ke orang lain. resep rahasianya dijual seharga S$40.000 (Rp 508 juta) kepada siapa pun yang berminat meneruskan jualan ini.

Soal keterampilan, Chua mengaku tidak perlu khawatir. Kalau memang calon pembeli resepnya belajar, mereka bisa mempelajarinya dalam seminggu sampai beberapa minggu.

Chua juga sangat terbuka mengajarkan orang tersebut segala sesuatu yang ia ketahui. Ia akan tetap mengunjungi kios itu di masa mendatang untuk melihat apakah ada yang perlu diperbaiki.


(aqr/adr)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner