Beli Steak Rp 500 Ribu Dapat 'Bonus' Benda Aneh Mirip Permen Karet!

Jakarta -

Seorang pelanggan mengalami pengalaman kurang menyenangkan ketika makan steak di sebuah restoran. Siapa sangka ada benda mirip permen karet menempel di pesanan steak Rp 500 ribu miliknya.

Steak terkenal sebagai hidangan mewah dan punya harga tinggi. Karenanya pelanggan yang membeli pasti punya ekspektasi lebih besar ketika membeli hidangan ini. Mereka berharap uang yang dikeluarkan sepadan dengan rasa dan kualitas makanan yang didapat.

Sayangnya, tidak semua steak pesanan pelanggan memuaskan. Beberapa pelanggan mungkin pernah mengalami kekecewaan, seperti yang dialami pria ini.

Melalui unggahan TikTok, pria bernama Jordan Colleary (@jordancolleary) bercerita dirinya sempat memesan hidangan steak filet mignon di restoran Publix. Namun saat hendak dimakan, pria itu menemukan benda bergetah warna pink muda yang menyerupai permen karet.

Unggahan ini lantas menimbulkan reaksi beragam dari para netizen. Tidak sedikit netizen khawatir akan kondisi daging tersebut. Merasa bahwa itu adalah cultured daging atau daging yang dibudidayakan di laboratorium dan dijual secara ilegal.

Sedangkan netizen lain menyalahkan tekstur daging yang diterima oleh Jordan. Menganggap daging yang ia dapat sudah sebenarnya terkena infeksi bakteri.

Ketika Jordan mengangkat bagian lengket berwarna merah muda ia mengungkap, "Saya juga tidak tahu apa ini. Permen karet?"

Jordan juga membagikan bukti struk pembelian steaknya. Harganya tidak murah. Satu porsi steak dibanderol seharga $30.51 atau Rp 500.675, lapor dailydot.com, Senin, (28/7/2025).

Netizen di kolom komentar memperdebatkan steak tersebut. Beberapa menganggap daging itu memang dikembangkan di laboratorium. Bahkan beberapa merasa itu bukan daging.

"Jika Anda membawa steak itu ke laboratorium untuk diperiksa isinya dan Anda menemukan bahwa sebenarnya ada benda permen karet lain atau daging yang ditanam secara artifisial," tulis seorang netizen.

Menurut salah satu netizen, jika seseorang berada dalam kondisi seperti ini, mereka bisa mengajukan laporan. Sebab, pihak restoran sudah melanggar karena tidak dengan jujur mencantumkan bahan-bahan.

Sedangkan netizen lain masih bersikeras kalau itu bukan daging buatan laboratorium.

Ia mengungkap, "Itu bukan lem daging. Anda mendapat daging yang abses di sapi, infeksi besar. Berubah menjadi tekstur yang buruk."

Jordan turut menindaklanjuti insiden ini. Namun dia belum dapat meyakinkan fasilitas pengujian untuk mengidentifikasi isi daging tersebut.

"Saya sekarang telah menelepon tiga fasilitas pengujian selain dua yang saya hubungi kemarin," ujarnya.

Jordan Colleary mengatakan fasilitas yang dia hubungi enggan untuk menghubungkannya dengan sumber daya lainnya.

Cultured meat adalah daging konsumsi yang dibudidayakan atau dikembangkan dalam labolatorium. Daging ini dibudidayakan secara in vitro untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging merah yang terus meningkat.

Namun banyak aspek dari budidaya daging ini yang belum diketahui kejelasannya, termasuk keamanannya.

(aqr/adr)