Menikmati Durian Khas Baduy, Diserbu Turis-turis Eropa

1 week ago 23

Lebak -

Musim durian jadi salah satu musim yang paling ditunggu-tunggu wisatawan untuk berkunjung ke Baduy. Ya, Baduy jadi salah satu tempat untuk menikmati durian yang nikmat!

Bulan Januari merupakan bulan di mana buah berduri ini berlimpah, tak tanggung-tanggung dari satu pohon saja bisa menghasilkan 500 hingga 1.000 butir durian. Belum lagi di wilayah Baduy Luar maupun Baduy Dalam terdapat banyak pohon durian.

detikTravel beberapa waktu lalu berkesempatan berkunjung di wilayah Baduy Luar, tepatnya di Kampung Kaduketug. Bertemulah kami dengan salah satu penjual Durian Baduy yang kesohor itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjual itu bernama Jamal, rumahnya sedari detikTravel tiba sudah dikerumuni wisatawan yang ingin menikmati rasa manis yang khas dari Durian Baduy. Tiba di rumah Jamal sekiranya pukul 12.00 WIB dan hingga sore hari Jamal tak henti-henti membukakan Durian Baduy untuk para wisatawan di sana.

Rasa Durian Baduy ini memang tak berbeda jauh dengan durian-durian lokal lainnya. Namun yang perlu diingat adalah Durian Baduy ini merupakan durian organik, tanpa ada campuran kimia. Tumbuh alami sesuai adat dan budaya yang mereka pegang.

Dan terdapat aturan adat terkait pohon durian di sana, menurut Jamal selain tak boleh menggunakan bahan kimia apapun dalam perkembangannya. Pohon durian di Baduy juga tidak boleh ditebang, sekalipun sudah berumur panjang dan tidak produktif lagi.

"Kita tidak boleh tebang pohonnya itu mau segede apapun, sudah ratusan tahun pun tidak boleh ditebang, tidak boleh menggunakan alat mesin sensor segala macem gitu kan. Jadi kalaupun mati, mati dengan sendirinya, nggak ditebang," katanya.

Menyoal rasa, Durian Baduy sudah dipastikan memiliki rasa manis yang nikmat. Tak memiliki rasa pahit di ujungnya. Ia juga mengatakan berdasar dari para pecinta durian dan ahli durian yang telah melakukan perbandingan Durian Baduy dengan durian lainnya, ya perihal rasa yang khas.

"Terkait dengan warna mungkin bisa dibilang kalah dari durian-durian luar karena ada yang pucat, ada yang hancur, ada yang lembek. (Tapi) kalau rasa memang, karena kita bukan berdasarkan suplementasi ya, kita organik, alami ya, tidak diragukanlah kalau untuk rasa," terang Jamal.

Durian Baduy rupanya tersohor di kalangan wisatawan. Buktinya ketika musim durian tiba, wisatawan berbondong-bondong ke Baduy.Durian Baduy yang tersohor di kalangan wisatawan. (detikcom/Andhika Prasetia)

Salah satu pengunjung yang datang ke rumah Jamal adalah Yose, ia merupakan warga Jakarta yang memang sengaja datang ke Baduy selain untuk menikmati suasana adat di sana, pastinya durian sebagai utamanya.

Berbekal info yang beredar terkait Baduy yang tengah musim durian, ditambah dengan sudah banyak yang menjajakan durian di jalanan Jakarta. Itulah yang membuat Yose untuk tancap gas Jakarta - Baduy untuk berburu durian.

"Karena kebetulan kan sekarang lagi musim durian, mau cari durian asli (Baduy) sekalian mau nganter anak ke Serang," ucap Yose.

Yose yang memang pecinta durian menilai Durian Baduy ini memiliki rasa yang khas berbeda dengan durian lainnya. Menurutnya kenikmatan Durian Baduy ini terlahir karena matang dari pohon bukan dipetik dan didiamkan hingga matang.

"Bedanya kalau di Baduy ini lebih asli dan matang pohon, kalau yang di luar itu banyak yang dipremen (didiamkan hingga matang), zonk juga kalau durian-durian lokal ya. Kecuali durian montong," lanjutnya.

Dicicip hingga Orang-orang Eropa

Dengan banyak pengunjung yang silih berganti datang ke rumah Jamal, rasa penasaran wisatawan paling jauh pun tiba. sepertinya wisatawan seluruh Indonesia hampir mencicipi Durian Baduy di rumahnya.

Dan ternyata wisatawan-wisatawan yang berburu Durian Baduy tidak hanya wisatawan lokal, melainkan mancanegara. Itu pun bukan hanya negara-negara Asia tetapi hingga Eropa.

"Alhamdulilah kalau punya persaudaraan dari berbagai macam instansi, berbagai macam kalangan, bahkan turis asing pun nyampe ke sini. Ada yang dari Spanyol, dari Rusia, Italia juga banyak dari Eropa, alhamdulilah nyampe ke sini," ujarnya sambil tersenyum.

Ia menceritakan adapun beberapa wisatawan Eropa itu yang belum pernah melihat buah durian dan mencicipinya. Bahkan katanya ada yang takut dengan buah tersebut.

"Jadi ada juga yang belum pernah sama sekali mencicipi rasa durian, tapi ketika nyampe Baduy dia mencoba mencicipi dan langsung suka. Ada juga yang takut sama durian," lengkap Jamal.


(upd/wsw)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner