Jakarta -
Pelatih asal Indonesia Herry Iman Pierngadi resmi digaet Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM). Ia secara khusus berterima kasih atas kepercayaan tersebut.
BAM mengumumkan Naga Api, julukan Herry IP, menjadi pelatih ganda putra Malaysia melalui akun media sosialnya pada hari Sabtu (11/1/2025). Herry dikontrak dengan durasi empat tahun, atau hingga 31 Desember 2028.
Lantas seperti apa perasaan Herry IP usai resmi menukangi Aaron Chia dan kawan-kawan? Kapan Naga Api mulai resmi menjalani tugasnya melatih pemain Malaysia?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut wawancara detikSport dengan Harry IP, Minggu (12/1/2025)
detikSport (dS): Kapan resminya Koh Herry teken kontrak dengan BAM?
Herry IP (H) : Awal minggu ini lah. Saya lupa pastinya. Tapi pekan-pekan ini tanda tangan kontraknya.
dS: Bagaimana perasaan Koh Herry setelah tanda tangan dan BAM resmi mengumumkan kerja sama ini?
H: Iya yang pastinya terima kasih kepada BAM karena memberikan saya kepercayaan saya melatih di Malaysia.
dS: Bagaimana isi dari klausul kontrak yang diberikan BAM?
H: Ya kalau klausal kontraknya, lamanya, mulai melatihnya kapan? selesainya kapan? Itu secara umumnya. Mulainya nanti dihitung 1 Februari 2025 hingga 31 Desember 2028.
dS: Ada opsi perpanjangan?
H : Enggak ada. Yang saya baca cuma itu saja
dS: Apakah ada target yang diberikan oleh BAM?
H: Kalau di klausul kontrak tak ada. Maksudnya itu tahapan berikutnya lah ya. Saat rapat dengan Rexy Mainaky dan BAM tentang apa saja yang mau dicapai. Seperti itu lah. Lebih kurang sama dengan PBSI.
dS: Kapah Koh Herry akan terbang ke Malaysia?
H: Mulai kerjanya 1 Februari. Lebih kurang 31 Januari jalan ke sana (Malaysia)
dS: Bagaimana rasanya kembali didapuk sebagai pelatih ganda putra?
H : Ya mungkin itu penilaian pengurus. Dari BAM menilai saya memang lebih lama dan menurut mereka berhasilnya di ganda putra bukan ganda campuran. Jadi mungkin habitat saya di ganda putra.
Saya memang dari dulu awal karier saya di ganda putra. Orang banyak mengenal dan tahu saya di ganda putra.
dS: Apa yang jadi tantangan berbeda dengan melatih ganda putra Malaysia?
H: Kalau menurut saya sama saja namanya tantangan dari pengurus, BAM, itu memberikan target tertentu. Tapi saya belum tahu karena harus bertemu dan rapat dulu.
Ya tantangan baru. Ya harus terima, andrenalinnya pasti lebih seru lagi gitu lo hahahha karena ditantang lagi nih, ditargetin apa-apa, ya kita harus bisa terima dan semoga bisa memberikan yang terbaik.
dS: Apakah ambisi Koh Herry menjadi lebih besar karena melatih negara pesaing Indonesia?
H: Kalau saya si, menurut saya profesional saja. Memang saya tetap orang Indonesia akan tetapi saya kerja profesional di Malaysia. Tetap di mana saya bekerja tetap maksimal itu sih. Saya profesional saja.
Kalau umpamanya target tak tercapai pasti kan tidak dipercaya lagi. Itu saja.
dS: Apakah Koh Herry sudah mulai membaca karakter pemain Malaysia?
H: Ya di Malaysia ada delapan pasang tapi kan saya belum bisa melihat semua. Kan yang biasa melihat di pertandingan-pertandingan kan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Chong/Kai Wun Tee yang sudah sering ikut pertandingan Super 1000, Super 750.
Tapi saya sudah tanya, ada lagi enam pasang di bawahnya yang baru, tapi yang sering pertandingan di seri-seri atas baru dua pasang itu. Tapi memungkinkan sekali yang lain berkembang.
Herry Iman Pierngadi saat masih melatih di Pelatnas PBSI, Cipayung. Foto: Grandyos Zafna/detikSport
dS: Apa target Koh Herry setahun ke depan?
H: Yang pasti kalau masalah target secara spesifik belum dibicarakan. Nanti setelah di Kuala Lumpur, targetnya coachnya di sini, sini, baru saya bisa bilang.
Kalau pribadi saya memberikan yang terbaik. Apa yang bisa saya berikan di Indonesia, akan saya berikan di Malaysia karena keprofesionalan kerja saya. Saya kerja di mana pun maksimal.
dS: Bagaimana dengan target Olimpiade 2028?
H: Pastinya menurut saya setiap negara targetnya medali emas Olimpiade. Itu target yang dibilangin ya mau gol medali olimpiade 2028. Dengan waktu empat tahun ke depan memungkinkan sekali proses berjalan dan dengan materi pemain Malayisa yang cukup bersaing. Itu memungkinkan.
(mcy/krs)