2 weeks ago
19
Harapan untuk memotong Amerika Tengah untuk menghubungkan samudra-samudra di dunia sudah ada sejak awal abad ke-16, ketika para penjelajah Spanyol mensurvei rute-rute di sepanjang Sungai Chagres dan menganggap bahwa jalur mana pun tidak mungkin.
Ketertarikan AS muncul pada awal Demam Emas di pertengahan tahun 1800-an, ketika orang-orang Amerika yang bersemangat mencari cara yang lebih baik dan lebih cepat untuk menuju ke California.
Para insinyur Prancis, yang dipimpin oleh para pengembang Terusan Suez, yang pada akhirnya melakukan langkah pertama untuk membangun terusan, yang mulai dibangun pada tahun 1881.
Terlepas dari mimpi besar dan upaya besar-besaran, upaya Prancis pada akhirnya berantakan karena kematian lebih dari 22.000 orang akibat penyakit dan kecelakaan konstruksi, beban finansial, dan korupsi internal.
Amerika Serikat lalu membeli hak tersebut dari Prancis pada awal tahun 1900-an. Wilayah ini pada saat itu dikuasai oleh Republik Kolombia, tetapi pemberontakan yang didukung oleh Amerika Serikat menyebabkan pemisahan Panama dan Kolombia dan pembentukan Republik Panama pada tahun 1903.
Bantuan Amerika untuk kemerdekaan Panama membuat kedua negara menandatangani Perjanjian Hay-Bunau-Varilla pada tahun 1903 yang, sebagai gantinya, memberi Amerika Serikat kendali atas sebidang tanah sepanjang 80 km dan selebar 16 km untuk membangun terusan selamanya. Jalur ini kemudian dikenal sebagai Zona Kanal.
Proyek ini memakan banyak korban jiwa dan finansial dengan sekitar 5.600 orang diperkirakan tewas selama masa konstruksi. Banyak di antaranya adalah pekerja konstruksi dari Hindia Barat. AS menghabiskan dana sekitar 375 juta dolar AS, yang merupakan proyek konstruksi termahal dalam sejarah Amerika Serikat pada saat itu.
