Jakarta -
Astronaut di luar angkasa tidak mempunyai pilihan makanan sebanyak di bumi. Ada sejumlah makanan yang mesti dihindari selama perjalanan luar angkasa, karena jika tidak maka konsekuensinya cenderung lebih serius.
Semua makanan yang dibawa ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) melalui pengujian ketat. Hidangan harus aman dimakan dan menyediakan banyak nutrisi per porsinya. Pemrosesan dan pengemasannya juga diperhatikan agar makanan dapat bertahan selama mungkin. Makanan yang gagal pengujian tentunya tidak akan dikirim.
Lantas, makanan apa saja yang tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh astronaut selama di luar angkasa?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makanan yang Dihindari Astronaut di Luar Angkasa
Dilansir HuffPost, astronaut di luar angkasa menghindari sederet makanan berikut:
1. Makanan Renyah
Makanan renyah seperti keripik hingga roti tidak diperbolehkan karena bisa menyisakan remah-remah. Meski serpihan kecil makanan ini tampak sepele jika berceceran di lantai rumah, lain hal saat berada di luar angkasa.
Remah makanan dapat mengapung dan masuk ke dalam filter udara di dalam pesawat sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem. Partikel tak terkendali ini juga bisa terhirup oleh awak pesawat dan masuk ke mata mereka.
"Burger keju luar angkasa." Astronaut biasanya menggunakan tortilla sebagai pengganti roti karena roti cenderung hancur dan melayang dalam gravitasi mikro di luar angkasa Foto: NASA Johnson Space Center
Sebagai pengganti roti contohnya, tortilla dipilih karena lebih tidak mudah hancur dan remuk. Opsi lainnya adalah keripik dan kue kering seukuran gigitan yang dapat dimakan utuh tanpa banyak remah.
Pada 1965, astronaut John Young mendapat masalah karena menyelundupkan sandwich kornet ke luar angkasa dalam Gemini III. Ia pun hanya memakannya sedikit karena takut remah-remah itu berceceran di mana-mana.
2. Makanan Hambar
Akibat perubahan cairan tubuh dalam gravitasi mikro, astronaut kerap kali merasakan hidung tersumbat dan wajah terasa sesak. Hal ini mempengaruhi indera penciuman dan perasa mereka.
Menyantap hidangan lezat juga mempengaruhi psikologis astronaut selama perjalanan luar angkasa. Karena itu, makanan hambar tidak disarankan untuk dimakan di sana.
Mengutip Popular Science, garam, lada, dan bumbu penyedap tidak boleh dibawa karena dapat mengambang sama seperti keripik dan roti. Untuk menambahkan rasa pada makanan, ilmuwan NASA memberikan alternatif: bumbu cair. Garam dilarutkan dalam air dan merica dalam minyak.
Saus pedas seperti Tabasco atau Sriracha juga menjadi favorit astronaut untuk menambah cita rasa kuat pada makanan mereka.
Astronaut Ali Alqarni menyiapkan makanan di pesawat pada 2023. Foto: Axiom Space
3. Ransum Militer
Ransum yang merupakan makanan saji untuk militer umumnya dapat disimpan dan bertahan lama. Akan tetapi, hidangan ini mesti dihindari di luar angkasa karena bisa menimbulkan malapetaka.
Ransum militer biasanya mengandung kadar garam dan lemak tinggi. Hal ini guna menyediakan garam pengganti elektrolit yang dikeluarkan melalui keringat dan kalori. Jika disantap astronaut, makanan berkadar garam tinggi mampu memperburuk salah satu efek samping gravitasi mikro yaitu hilangnya kepadatan tulang.
Kepadatan tulang manusia diketahui dapat menyusut jika terlalu lama di luar angkasa karena tidak adanya dorongan gravitasi yang konstan. Garam dapat memperparah efek tersebut. Menurut NASA, kepdatan tulang astronaut turun 1 persen selama di luar angkasa yang bisa makin parah jika tidak segera dicegah.
4. Makanan Berisiko Menyebabkan Keracunan
Karena ISS tidak memiliki lemari pendingin khusus untuk makanan, semua santapan astronaut mesti disimpan dalam keadaan stabil. Ada beberapa kategori hidangan yang bisa dimakan astronaut, mulai dari makanan yang dapat dihidrasi ulang, makanan beku, hingga makanan segar.
Semua makanan diuji keamanannya oleh tim khusus NASA dan dicicipi sendiri oleh para astronaut. Ahli gizi pun meninjau masing-masing astronaut untuk memastikan menu yang disantap bernutrisi seimbang dan tidak menyebabkan keracunan makanan maupun alergi.
Para astronaut juga dikarantina sekitar seminggu sebelum peluncuran untuk menjaga kesehatan mereka. Bersantap di luar dan di rumah tidak diperbolehkan selama karantina karena bisa meningkatkan peluang mereka mengalami keracunan makanan.
5. Alkohol
Alkohol mulanya dilarang dibawa ke luar angkasa karena masalah keselamatan, menghindari mabuk di dalam pesawat yang dapat membuat kerusakan properti.
Seiring berjalannya waktu, etanol dalam alkohol ternyata didapati tidak rusak saat didaur ulang. Ketika masuk ke udara, senyawa ini justru menjadi polutan dalam sistem udara dan air.
Astronaut NASA Anne McClain dan David Saint-Jacques dari Badan Antariksa Kanada (Canadian Space Agency) membuat pizza ukuran pribadi dengan topping dan pelengkap yang aman di luar angkasa Foto: NASA Johnson Space Center
6. Minuman Berkarbonasi
Minuman berkarbonasi juga tidak diizinkan untuk diminum astronaut selama di misi perjalanan. Menurut definisinya, minuman ini mengandung karbon dioksida terlarut yang dikeluarkan dengan bersendawa.
Namun di luar angkasa yang tanpa gravitasi, gas tersebut tidak terdorong keluar setelah ditelan. Akibatnya, gas terperangkap dalam pencernaan dan bisa menyebabkan efek tidak nyaman pada tubuh astronaut.
Masih sulit mengetahui masalah kesehatan apa yang dapat ditimbulkan dari mengkonsumsi minuman bersoda di luar angkasa. Sebab NASA belum dapat melakukan pengujian dengan aman pada astronaut untuk melihat bagaimana karbonasi dalam kondisi gravitasi mikro berpotensi membahayakan kru.
Meski sejumlah makanan di atas mesti dihindari selama di luar angkasa, setiap astronaut bisa membuat daftar kuliner favorit atau meminta makanan-minuman tertentu yang diinginkan selama misi mereka meski butuh melalui banyak tahapan agar bisa disetujui.
(azn/row)