Jakarta -
Racikan kopi khas Timur Tengah dan Afrika Utara terbilang unik dan eksotis karena masih jarang diketahui. Jenisnya ada kopi Levantine hingga Jabana yang layak dicoba.
Dari Asia mungkin sudah banyak jenis kopi yang populer. Namun dari Timur Tengah dan Afrika Utara, masih banyak jenis kopi yang belum populer, padahal Timur Tengah dan Afrika punya kaitan erat dengan sejarah kopi.
Mengutip Middle East Eye (30/9/2021), kopi sejak lama menjadi 'minuman pokok' di rumah-rumah dan kafe di seluruh pelosok Timur Tengah. Tanaman kopi juga diperkirakan menyebar ke seluruh dunia melalui Yaman sekitar 5.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konon khasiat kopi sangat dihargai oleh kaum Sufi yang akan menghabiskan malam dengan minum kopi untuk berdoa. Lalu pada zaman Kekaisaran Ottoman, kopi semakin populer sampai dinikmati di seluruh Eropa, setelah Turki menginvasi Hongaria pada tahun 1526.
Kedai kopi pertama juga tercatat berada di Istanbul pada tahun 1554 dan kata-kata Eropa untuk "coffee" berasal dari bahasa Turki "kahve", yang merupakan pinjaman dari bahasa Arab "qahwah".
Berikut 6 racikan kopi unik dan eksotis dari Timur Tengah dan Afrika Utara:
1. Kopi Turki
Foto: Middle East Eye
Kopi Turki atau Turkish coffee sudah menjadi daftar Warisan Budaya Takbenda Turki yang diakui oleh UNESCO. Kopi ini terkenal aromatik dan rasanya kaya. Disajikan di teko khusus yang disebut cezve, terbuat dari tembaga atau kuningan dan memiliki pegangan panjang.
Untuk membuatnya, sekitar 1 sendok teh (sdt) bubuk kopi dicampur dengan 1 cangkir air yang dimasukkan ke cezve. Kemudian air dan bubuk kopi diaduk sebentar sebelum cezve dipanaskan di atas kompor dengan api sedang.
Cara lain untuk menyeduhnya adalah dengan memutar-mutar cezve di atas pasir panas. Bagi sebagian orang, metode ini bisa menambah aroma dan rasa pada kopi Turki karena perlu waktu lebih lama untuk menyeduhnya.
Di Turki, kopi tak sekadar minuman, tapi juga bagian dari budaya. Ada tradisi calon pengantin wanita menyiapkan dan menyajikan kopi kepada calon mertuanya saat mereka datang berkunjung. Lalu ada juga yang menjadikan kopi sebagai media meramal nasib.
2. Kopi Levantine
Kopi Levantine umum dinikmati di Levant yang wilayahnya meliputi Lebanon, Suriah, Yordania, dan Palestina. Levant juga merujuk pada kawasan persimpangan Asia Barat, Mediterania Timur, dan Afrika timur laut.
Kopi ini punya ciri khas rasa pekat. Biasanya ditambahkan kapulaga dan disajikan tanpa pemanis. Kopi ini sering dibuat tanpa lapisan busa yang dikenal sebagai "wajah", yang populer di Turki.
Kopi Levantine juga jamak dinikmati di Turki. Untuk penyajiannya, baik di Turki maupun seluruh Levant, kopi ini disajikan bersama segelas air dingin untuk menyegarkan mulut.
3. Kopi Arab
Foto: Middle East Eye
Kopi Arab punya nama lain qahwa atau gahwa. Jenis kopi ini populer di Arab Saudi, Yaman, Irak, dan UEA. Qahwa biasanya ditambahkan aneka rempah, seperti kapulaga, kunyit, cengkeh, dan terkadang bahkan kayu manis. Alhasil rasanya lembut dan istimewa.
Tidak seperti kopi hitam pekat yang berasal dari Turki, kopi Arab memiliki warna hijau kecokelatan yang khas. Ini karena penggunaan biji kopi hijau yang dipanggang sangat ringan.
Seringnya qahwa disajikan tanpa pemanis. Sebab orang Arab akan menikmati minuman ini dengan kurma atau makanan manis seperti baklava untuk mengimbangi rasa pahitnya.
Minuman aromatik ini disajikan dalam teko besar berhias yang disebut dallah atau kanaka. Kopi lalu dinikmati dalam cangkir kecil tanpa pegangan.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.