2025 Belum Genap 2 Bulan, Kecelakaan Truk/Bus Sudah Hilangkan Belasan Nyawa

4 hours ago 5

Jakarta -

Tahun 2025 belum genap dua bulan. Namun, kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk sudah mengakibatkan belasan nyawa.

Berdasarkan catatan detikcom, sepanjang tahun 2025 yang baru saja memasuki bulan kedua ini sudah terjadi beberapa kecelakaan maut yang melibatkan kendaraan besar. Belasan orang meninggal dunia, beberapa di antaranya mengalami luka.

Truk Tak Kuat Nanjak di Cipularang

Awal tahun 2025 dibuka dengan berita kecelakaan truk yang lagi-lagi terjadi di Tol Cipularang. Pada 5 Januari 2025, truk yang tak kuat nanjak menjadi pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecelakaan beruntun itu terjadi di KM 97+200 Ruas Tol Cipularang arah Bandung, Minggu (5/1/2025) sekitar pukul 09.11 WIB. Berdasarkan informasi petugas di lapangan, diduga truk tidak kuat menanjak dan melaju mundur sehingga menghantam kendaraan lainnya. Untungnya tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan ini. Namun ada korban luka.

Bus Sumber Group Adu Banteng

Sehari kemudian, terjadi kecelakaan 'adu banteng' antara dua bus milik Sumber Group, Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat di Ngawi, Jawa Timur (6/1/2025) dini hari.

Kecelakaan beruntun dua bus dan truk terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan Km 26-27, tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Bus Sugeng Rahayu bernopol W 7359 UP adu banteng dengan Bus Sumber Selamat bernopol W 7332 UP. Sedangkan, kendaraan lain adalah truk boks Hino bernopol AA 8395 OA.

Untungnya, kecelakaan yang melibatkan dua bus dalam satu grup tersebut tak menimbulkan korban jiwa.

Bus Pariwisata Rem Blong di Batu, 4 Orang Tewas

Pada 8 Januari 2025, sebuah bus pariwisata Sakhindra Trans dengan nopol DK 7942 GB diduga mengalami rem blong menabrak 10 sepeda motor dan 6 mobil di Kota Batu, Jawa Timur. Dalam kecelakaan maut itu, empat orang meninggal dunia yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya berusia 20 bulan asal Jember, kemudian dua orang lainnya berasal dari Kota Batu.

Peristiwa itu bermula saat bus pariwisata melaju dari arah Jalan Sultan Agung menuju arah Jalan Imam Bonjol. Rupanya ada kesalahan teknis pada bus itu.

Terungkap, izin bus tersebut sudah lama mati. Berdasarkan aplikasi Mitra Darat, pelat nomor DK 7942 GB terdaftar atas nama PT Purnayasa Transwisata. Izin angkutan bus tersebut habis di tanggal 26 April 2020. Uji berkala pun sudah kedaluwarsa. Bus ini tercatat melakukan pengujian terakhir di Pulogadung, Jakarta, dan status uji berkalanya kedaluwarsa di tanggal 15 Desember 2023.

Truk Angkut Penumpang Rem Blong, 3 Orang Tewas

Dikutip detikBali, tiga orang tewas akibat kecelakaan truk ekspedisi di Jalan Trans Maumere-Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 8 Januari 2025. Truk malang tersebut mengangkut sembilan penumpang termasuk sopir.

Sopir truk itu, sempat berusaha mengerem kendaraannya saat hendak melalui jalan menurun di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena, Flores Timur. Lantaran rem blong, sopir itu pun membanting setir ke kiri dan menabrak tebing di pinggir jalan. Sontak, truk berpelat nomor L 8675 UU itu terperosok ke got.

Tabrakan Beruntun di Majalengka Gara-gara Sopir Mabuk, 1 Orang Tewas

Dilaporkan detikJabar, pada 13 Januari 2025 terjadi kecelakaan maut di Majalengka. Kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka ini melibatkan 4 unit kendaraan, diantaranya truk, travel, pickup (mobil bak terbuka) dan motor. Truk dengan nopol E 9813 V menjadi pemicu tabrakan beruntun.

Saat kejadian, sopir truk tersebut diduga mengemudi dalam keadaan mabuk. Hal itu juga diakui oleh dirinya sendiri.

Akibat kecelakaan tersebut 1 orang pengendara sepeda motor tewas dan 2 luka-luka.

Truk Pupuk Tabrak Pelajar Hingga Tewas di Padangsidimpuan

Diberitakan detikSumut, sebuah truk menabrak seorang pelajar laki-laki berinisial FAH (14) dan pagar pemakaman di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) usai diduga mengalami rem blong. Akibat kejadian itu, pelajar tersebut dilaporkan tewas.

Peristiwa itu terjadi tepatnya di Jalan Raja Inal Siregar, Kecamatan Batunadua, Minggu (19/1/2025). Saat kejadian, truk yang dikemudikan Bambang (37) itu melaju dari arah Tapanuli Selatan menuju Padangsidimpuan. Lalu, saat hendak mengerem ternyata rem truk tersebut blong.

Alhasil, pada saat kejadian, pengemudi memutuskan untuk banting setir ke arah tempat pemakaman umum (TPU) Batunadua. Namun, nahas, pada saat yang bersamaan korban ternyata tengah keluar dari pemakaman itu menuju jalan.

Kecelakaan Bus Brimob Angkut Siswa SMA, 2 Orang Tewas

Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Kecelakaan ini menewaskan dua orang.

Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi, Sabtu (1/2/2025).

Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) asal Ngoro, Mojokerto dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12. Selain itu, 19 orang mengalami luka-luka. Kecelakaan diduga karena kelalaian sopir.

Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, 8 Orang Tewas

Semalam, terjadi lagi kecelakaan maut akibat truk rem blong di Gerbang Tol Ciawi. Kecelakaan itu menewaskan delapan orang.

Dikutip detikNews, menurut laporan polisi, kecelakaan ini mengakibatkan 19 orang menjadi korban. Sebanyak 11 orang di antaranya luka-luka dan delapan orang meninggal dunia.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi, Jawa Barat, melibatkan 6 kendaraan. Menurutnya, kecelakaan ini dipicu oleh truk yang mengalami rem blong.

"Intinya itu remnya blong, mau nge-tap masuk gerbang tol Ciawi itu kan, nempel kartu itu. Remnya blong, terus nabrak kendaraan yang di depannya," kata Eko.

Kecelakaan maut itu sampai menimbulkan kobaran api. Dalam rekaman video amatir terlihat ada kobaran api di lokasi. Puing-puing sisa kecelakaan juga terlihat di lokasi.

Pemerintah Dianggap Belum Serius

Pemerintah dinilai belum serius menangani kecelakaan maut akibat kendaraan besar yang terus terulang. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno juga mengatakan, negara gagal memberikan solusi terbaik menangani kecelakaan maut ini.

"Ini adalah kejadian yang selalu berulang, tidak pernah ada solusi dari negara," ungkap Djoko kepada detikOto belum lama ini.

"Ini merupakan akumulasi dari carut-marut penyelenggaraan angkutan logistik di Indonesia. Yang bisa membereskan hanya menunggu ketegasan Presiden," lanjut akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu.

Menurut Djoko, banyak masalah yang harus diselesaikan langsung oleh Presiden supaya kecelakaan truk bisa ditekan jumlahnya. Mulai dari masalah penerapan aturan ODOL yang selalu ditunda, pengaturan upah standar minimum yang layak buat pengemudi truk, hingga masalah pungutan liar yang kerap dialami pengemudi truk di lapangan.


(rgr/din)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner