Foto Travel
REUTERS/Claudia Morales - detikTravel
Senin, 10 Feb 2025 20:00 WIB
Bolivia - Semangat Karnaval di Bolivia berasal dari nama sayuran. Namun, jauh dari sekadar pakaian mewah, Pepino (mentimun) melambangkan dimulainya musim perayaan.
Seorang pria berpakaian seperti "El Pepino" menari bersama Ariane Torrico, Ratu Karnaval Santa Cruz, dan "Perla Potosina", Marcela Ugalde, selama upacara yang menandai dimulainya karnaval di La Paz, Bolivia, Minggu (9/2/2025).
Semangat Karnaval di Bolivia berasal dari nama sayuran. Namun, jauh dari sekadar pakaian mewah, Pepino (mentimun) melambangkan dimulainya musim perayaan.
Penggalian atau kebangkitan Pepino merupakan ritual tahunan yang dimulai dengan warga Bolivia pergi ke Pemakaman Umum La Paz untuk menjemput roh Karnaval, yang telah tertidur di dalam peti mati selama setahun, dan mengaraknya di jalan-jalan.
Pepino secara tradisional diikuti oleh tokoh-tokoh penting lain dari karnaval Bolivia, yaitu para wanita adat cholita dan para penari pria chuta.
Menurut tradisi, semangat karnaval bangkit saat seorang wanita cantik dicium, yang tahun ini menjadi Ratu Karnaval Santa Cruz 2025, Ariane Torrico.
Karnaval di Bolivia menjadi ajang unjuk ekspresi budaya. Di Santa Cruz, mesin ekonomi Bolivia, karnaval ini dicampur dengan pengaruh dari Brasil, sementara di La Paz, cerita rakyat lebih diutamakan. Karena alasan ini, cholita dan chuta memainkan peran penting dalam perayaan tersebut.