Pesawat ATR 72-600 Wings Air terlihat dari menara pemandu lalu lintas udara Bandar Udara Cut Nyak Dhien (MEQ), siap menghubungkan wilayah Aceh bagian barat dengan jaringan penerbangan nasional. Pesawat ini menjadi penghubung vital bagi masyarakat, membuka akses mobilitas yang lebih efisien dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pesawat Wings Air bersiap di Bandar Udara Cut Nyak Dhien, menghubungkan Nagan Raya dengan jaringan penerbangan nasional dan internasional melalui hub Kualanamu. Rute ini, masyarakat Aceh bagian barat kini bisa mencapai berbagai kota penting seperti Kuala Lumpur, Penang (Malaysia), Padang, Pekanbaru, Batam, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Bali, dan banyak lagi—hanya dengan satu kali transit di Medan Kualanamu.
Pesawat ATR 72-600 Wings Air dengan kapasitas 72 kursi kelas ekonomi terparkir di Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Dengan ukuran yang ideal, pesawat turboprop ini menjadi solusi tepat untuk menghubungkan wilayah tingkat kabupaten/kecamatan seperti Nagan Raya dengan kota-kota besar di Sumatera dan seluruh Indonesia. Kehadiran ATR 72 memperkuat konektivitas daerah sekaligus membuka akses ekonomi dan pariwisata bagi masyarakat.
Kepala Bandar Udara Cut Nyak Dhien (MEQ) Al Buston, menyambut hangat kru Wings Air dengan memberikan kalungan bunga sebagai simbol penghargaan atas penerbangan perdana. Sambutan ini menandai babak baru konektivitas udara di Aceh bagian barat, yang akan memperlancar mobilitas masyarakat, mendorong pariwisata, dan memperkuat perekonomian daerah.
Para pejabat daerah, masyarakat, dan pengelola bandar udara menyambut dengan sorak gembira saat pesawat Wings Air pertama kali mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien. Penerbangan perdana dari Bandara Kualanamu, Medan ini membuka era baru konektivitas untuk tiga kabupaten: Nagan Raya, Aceh Barat, dan Aceh Barat Daya. "Akhirnya kami bisa terbang langsung ke kampung halaman tanpa transit panjang!".