<i>Before-After</i> Hibisc Fantasy Puncak: Ternyata Dulunya Lahan Hijau

2 days ago 9

Kabupaten Bogor -

Tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak akhirnya dibongkar paksa oleh Satpol PP Jawa Barat. Ternyata, lokasi tempat wisata itu dulunya adalah lahan hijau.

Pembongkaran Hibisc Fantasy Puncak dilakukan sejak Kamis (6/3) karena bangunan tersebut berdiri tanpa izin. Taman rekreasi yang dikelola oleh Jaswita Lestari Jaya (JLJ) ini mengantongi izin mengelola kawasan seluas 4.800 meter persegi.

Namun faktanya, area rekreasi telah meluas mencapai 15.000 meter persegi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut pembongkaran dilakukan karena pihak pengelola tempat wisata tidak mau membongkar sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tidak mau bongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini," kata Dedi Mulyadi, Kamis (6/3/2025).

Dilihat dari peta Google, lokasi Hibisc Fantasy berada sekitar 14 km ke sebelah tenggara dari Istana Kepresidenan Cipanas Cianjur atau hanya berjarak kurang lebih 5 km sebelah barat daya dari Masjid At-Ta'awun yang kerap menjadi tempat singgah para pelancong yang melintas ke jalur Puncak.

Kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor tahun 2020. (Dok. Google Earth)Kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor tahun 2020. (Dok. Google Earth)

Perubahan lanskap di sekitar area wisata Hibisc Fantasy terekam dalam citra satelit Google Earth. Pada 26 Juli 2020, area tersebut masih berupa lahan hijau kebun teh dengan sejumlah pepohonan. Terlihat deretan warung tenda di pinggir jalan.

Pembangunan area kebun teh itu menjadi wisata Hibisc Fantasy, terekam Google dimulai 19 Juli 2023. Lahan yang semula kebun teh, telah dibuka menjadi jalanan proyek. Terlihat ada sejumlah alat berat terparkir di sana.

Kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor. (Dok. Google Earth)Kawasan Hibisc Fantasy Puncak Bogor. (Dok. Google Earth)

Sementara itu, tak terlihat adanya warung-warung tenda di pinggir jalan. Namun, yang terlihat berbeda adalah pemasangan pagar seng yang menutupi berjalannya proyek.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penampakan terbaru dari Hibisc Fantasy, dari informasi yang dihimpun kawasan wisata ini baru dibuka pada akhir tahun 2024 lalu.

Dedi Mulyadi Tegas dan Tidak Pandang Bulu

Gubernur Dedi menegaskan, penertiban alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor tidak akan pandang bulu. Meskipun Hibisc Fantasy adalah tempat wisata yang merupakan salah satu unit bisnis dari BUMD Jabar, namun jika kedapatan melanggar, penindakan harus dilakukan.

"Dan saya tidak segan-segan walaupun ini adalah PT BUMD Provinsi Jawa Barat harus menjadi contoh bagi siapapun, bahwa yang melanggar harus ditindak," tegasnya.

"Kita kasih contoh ke seluruh warga Jawa Barat," imbuhnya.

Dedi juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat di kawasan puncak terkait adanya alih fungsi lahan yang seharusnya tidak terjadi. Dia memastikan, pemerintah akan berupaya mengembalikan kawasan puncak sesuai peruntukannya.

"Saya minta maaf sebagai perwakilan Pemda Provinsi Jabar, karena melalui BUMD yang bernama Jaswita itu membuka areal wisata di kawasan perkebunan. Itu menjadi keriuhan di masyarakat karena ada bangunan liar roboh dan masuk sungai. Kita bongkar kalau memang melanggar aturan," tandasnya.

Pembongkaran Hibisc Fantasy Terkendala Biaya

Sebelumnya, PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ) selaku pengelola sempat diminta untuk membongkar sendiri bangunan itu pada pertengahan tahun 2024.

"Pada pertengahan tahun 2024, PT Jaswita Jabar pernah meminta JLJ melakukan pemindahan/pembongkaran wahana yang tidak berizin, sesuai hasil rapat dengan Pemkab Bogor," kata Direktur PT Jaswita Wahyu Nugroho, Jumat (7/3/2025).

Namun Wahyu menyebut, rencana pembongkaran tersebut tertunda akibat kendala biaya. Meski begitu, sejak diminta untuk membongkar bangunan, PT JLJ yang merupakan anak perusahaan PT Jaswita tidak mengoperasikan Hibisc Fantasy.

"Permintaan pembongkaran tersebut belum dilaksanakan sampai dengan saat ini karena alasan kerumitan dan besarnya biaya pembongkaran. Namun JLJ tidak mengoperasikan wahana yang tidak berijin tersebut," jelasnya.

Wahyu juga mengungkapkan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta PT Jaswita untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap anak perusahaannya, termasuk JLJ dan Hibisc Fantasy.

Dia menyebut, PT Jaswita diminta agar ke depannya untuk mengembangkan kawasan wisata yang lebih ramah lingkungan.

"Pak Gubernur memberikan arahan supaya PT Jaswita Jabar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap anak perusahaan dan Hibisc. Beliau juga mengarahkan supaya PT Jaswita Jabar dapat mengembangkan dan mengelola sendiri pariwisata yang ramah lingkungan," ungkapnya.


--------

Artikel ini telah naik di detikJabar.


(wsw/wsw)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner