Kuala Lumpur -
Malaysia Airlines menyimpan segudang prestasi, termasuk pecahkan rekor dunia. Salah seorang pilotnya bernama Datuk Captain Izham bin Ismail.
Capt Izham bin Ismail (65) adalah Direktur Eksekutif Malaysia Airlines Berhad. Saat ini ia menjabat sebagai Group Managing Director Malaysia Aviation Group Berhad (MAG).
detikTravel mendapat kesempatan untuk wawancara dengan beliau saat diundang dalam event Matta Fair di Mitec, Kuala Lumpur pada Jumat (18/4). Ia tampak sangat ramah, matanya teduh dengan senyum yang seringkali mengembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ia menjelaskan soal seluk beluk MAG, ia menyisipkan cerita bahwa dirinya telah 40 tahun berpengalaman di industri penerbangan. Perjalanan karirnya dimulai pada tahun 1979 sebagai pilot.
Sepuluh tahun berlalu, ia kemudian diangkat ke posisi manajemen. Karirnya terus melejit, ia memegang berbagai posisi seperti Wakil Presiden Eksekutif Operasi Penerbangan, Direktur Operasi, dan Chief Operations Officer (COO) Malaysia Airlines. Datuk Captain Izham juga menjabat sebagai CEO MASwings, perusahaan saudara Malaysia Airlines di Sabah dan Sarawak, antara Juli dan November 2016.
Malaysia Airlines menjadi maskapai komersial MU Foto: (Malaysia Airlines)
Di antara tahun-tahun itu, tepatnya 2 April 1997, Capt Izham memecahkan rekor dengan menerbangkan Boeing 777-200 pertama Malaysia Airlines ke arat timur dari Seattle menuju Kuala Lumpur PP.
Dilihat dari situs resmi Boeing, penerbangan tersebut mencetak rekor dunia baru untuk penerbangan terpanjang dan penerbangan keliling dunia tercepat oleh pesawat komersial dengan waktu penerbangan 41 jam 59 menit dengan jarak 23.310 mil.
Pesawat itu membawa tujuh pilot, seorang pengamat dari National Aeronautic Association, dan para eksekutif serta personel operasi Boeing, totalnya 23 penumpang.
Pesawat itu menempuh perjalanan dengan interior lengkap, termasuk tempat duduk untuk 278 orang, dapur dan toilet yang berfungsi dengan baik.
Perjalanan dimulai dari Boeing Field di Seattle ke Kuala Lumpur, Malaysia, menempuh jarak tersebut dalam waktu 21 jam, 23 menit. Pesawat itu mendarat di Kuala Lumpur pada pukul 10:11 pagi waktu setempat, 2 April (6:11 malam, 1 April, PST), untuk berpartisipasi dalam perayaan HUT ke-50 Malaysia Airlines.
Boeing 777-200 mengisi bahan bakar di bandara Kuala Lumpur, berangkat pukul 12.15 siang waktu setempat, 2 April (20.15 PST, 1 April), terbang nonstop ke Seattle dan mendarat pukul 14.46 PST.
Dengan pengalaman yang luar biasa inilah, Capt Izham seakan memiliki kharisma yang berbeda dalam menjelaskan bagian-bagian penerbangan. Ia sangat fasih dan lugas, cenderung blak-blakan dengan gaya bercanda.
Selain pengalaman penerbangannya yang luas, Datuk Captain Izham menjabat sebagai anggota Dewan Pariwisata Malaysia dari tahun 2019 - 2022. Pengalamannya ini membantunya untuk melakukan keputusan-keputusan genting seperti efisiensi dalam MAG.
Saat ini, ia menjadi anggota Dewan Gubernur untuk Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), Komite Manajemen Aliansi oneworld, dan anggota Eksekutif Asosiasi Maskapai Penerbangan Asia Pasifik (AAPA). Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat Ekonomi untuk Dewan Konsultasi Penerbangan Nasional Malaysia sejak tahun 2019.
Saat ditanya soal berbagi pengalaman untuk generasi muda, Capt Izham tertegun sejenak. Air mukanya yang selalu jujur seakan membawanya kembali ke masa-masa penuh tantangan saat menjadi pilot.
"Itu tidak mudah. Itu membutuhkan banyak kerja keras, banyak ketahanan, banyak tekad yang perlu dibangun dalam diri Anda," jawabnya.
Dalam kacamatanya, siapa pun yang bercita-cita menjadi pemimpin dalam organisasi apa pun di masa depan, harus memiliki keberanian. Anda harus memiliki ketahanan.
"Anda harus cukup berani untuk mengambil risiko. Dan yang terpenting, Anda harus terus-menerus mengubah diri sendiri. Jangan terima status quo," lanjutnya.
Baginya, seorang pemimpin harus selalu menetapkan standar yang lebih tinggi seiring berjalannya waktu. Satu-satunya cara bagi anak muda untuk mencapainya adalah dengan berubah, tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga pada organisasi yang dilayani.
"Namun yang terpenting, pemimpin bukanlah pertunjukan satu orang. Pemimpin memimpin orang lain. Anda perlu memimpin orang," ungkapnya.
Pemimpin harus dapat membuat orang percaya dengan apa yang diyakininya. Yang terpenting, ia bahkan akan lebih dulu percaya kepada dirinya sebelum orang lain percaya kepada dirinya.
"Saat Anda percaya, Anda mendorong kepercayaan itu pada orang lain dengan keberanian. Dari sana, keberanian akan melepaskan gairah Anda terhadap apa yang Anda impikan," jelasnya.
Jika bisa memutar waktu ke usia 20 tahun lagi, Capt Izham akan menyarankan dirinya untuk selalu berani dalam mengambil keputusan. Saran ini juga ia bagikan kepada generasi muda yang ingin sukses.
"Jangan pernah menjauh dari tantangan. Selalu hadapi dengan motivasi untuk menang. Itu akan menjadi panggilan hidup Anda," katanya sambil tersenyum.
(bnl/wsw)