Kenapa Raja Ampat Jadi Rebutan? Ini Jawaban Aktivis dan Pelaku Wisata

1 week ago 21

Jakarta -

Kepulauan Raja Ampat berlimpah sumber daya alam yang tidak hanya terlihat di permukaan tanah, tapi juga di dalam lapisan bumi. Potensi Raja Ampat juga tersimpan di kedalaman lautan dalam bentuk aneka flora dan fauna.

Kekayaan Raja Ampat sering menjadikan kawasan di Provinsi Papua Barat Daya ini 'sasaran' atas nama pembangunan ekonomi. Raja Ampat mengalami eksploitasi sumber daya alam, tanpa memperhitungkan dampaknya bagi lingkungan dan masyarakat.

"Kekayaan alam yang luar biasa dan lokasinya yang di tepi Samudra Pasifik, telah menyebabkan Raja Ampat sangat menderita selama beberapa dekade terakhir," tulis BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat dalam situsnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Potensi Raja Ampat hingga Jadi Tarik Ulur Tambang dan Konservasi

Berikut adalah kekayaan alam Raja Ampat meliputi nikel dan biodiversity flora serta fauna.

Kandungan Nikel Raja Ampat

Dikutip dari data GeoRIMA ESDM, berikut kandungan nikel di beberapa pulau Raja Ampat:

Pulau Gag

  • Bijih: 24.190.000 ton
  • Logam: 293.048 ton

Pulau Minjaifun atau Manyaifun

  • Bijih: 5.406.000 ton
  • Logam: 54.114,06 ton

Pulau Batangpele

  • Bijih: 5.378.000 ton
  • Logam: 52.327,94 ton

Pulau Kawe

  • Bijih: 10.000.000 ton
  • Logam: -

Eastfofak

  • Bijih: 5.970.000 ton
  • Logam terukur: 69.789,3 ton

Westfofak

  • Bijih: 2.362.000 ton
  • Logam: 23.478,28 ton.

Bijih mengindikasikan nikel berada dalam batuan sehingga perlu proses ekstraksi hingga diperoleh dalam bentuk murni. Sedangkan logam mengindikasikan nikel tersedia dalam wujud lebih bersih tidak tercampur unsur lain.

Kekayaan Hayati Raja Ampat

Kepulauan Raja Ampat terdiri dari 4,6 juta hektar lautan, 1.411 pulau kecil, pulau karang atau atol, dan beting. Lanskap alam ini mengelilingi empat pulau utama yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Wilayah Raja Ampat yang dilintasi garis khatulistiwa memiliki keanekaragaman hayati laut terkaya di Bumi.

Biodiversity hewan dan tumbuhan yang terdapat di dataran Raja Ampat terdiri dari:

  • 514 spesies tumbuhan: 9 endemik dan 6 dilindungi
  • 360 spesies pohon besar
  • 114 spesies herpetofauna (amfibi dan reptil): 5 endemik dan 5 dilindungi
  • 47 spesies mamalia: 1 endemik dan 3 dilindungi
  • 274 spesies burung: 6 endemik dan 8 dilindungi.

Sedangkan untuk keanekaragaman hayati laut meliputi:

  • 540 spesies hard coral atau karang kaku
  • 60 tipe lobstar air tawar (crayfish)
  • 1.070 tipe ikan terumbu karang
  • 699 tipe hewan lunak (moluska).

Raja Ampat adalah jantungnya kawasan coral triangle yang melintasi Indonesia, Malaysia. Papua New Guinea, Filipina, Timor Leste, dan Kepulauan Solomon. Coral triangle adalah kawasan paling kaya spesies karang, dengan 75% spesies coral terdapat du wilayah ini.

Raja Ampat, Antara Tambang Nikel dan Kekayaan Alam

Raja Ampat sebagai kawasan konsevasi karena punya kekayaan hayati sebetulnya telah diatur dalam hukum. Berikut di antaranya

  • Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 13 Tahun 2021

Aturan ini membahas kawasan konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat di Provinisi Papua Barat.

  • UU Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Aturan ini melarang kegiatan penambangan di pulau dengan luasan kurang dari UU Nomor 1 Tahun 2014

Kebanyakan pulau di Raja Ampat adalah pulau kecil dengan ukuran maksimal 2.000 km² atau 200.000 hektare. Artinya, Raja Ampat tidak boleh dieksploitasi yang melibatkan kegiatan tambang.

Kendati begitu, tambang tetap masuk dan menjarah kekayaan nikel Raja Ampat. Menghadapi kondisi ini, WALHI Papua mengingatkan kerugian yang kelak ditanggung masyarakat setempat. Raja Ampat tak lagi sama setelah eksploitasi tambang nikel.

"Raja Ampat ikon pariwisata dunia terancam karena kepentingan segelintir elit dan masyarakat adat harus menanggung dampak buruknya. Tanah Papua bukan tempat kosong, ada masyarakat yang hidup di situ turun temurun hingga saat ini dan seterusnya," tulis lembaga nonprofit WALHI yang fokus pada isu lingkungan dalam medsosnya.

Hal serupa dikayakan pelaku wisata Patrick Nathaniel dalam akun @ptrknthnl. Menurutnya, Raja Ampat memang terlihat baik-baik saja saat ini. Namun tidak ada jaminan kualitas udara, air, dan tanahnya tetap baik saat tambang nikel beroperasi.


(row/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner