6 Daftar Merek Ramen Instan Terbaik dan Terburuk, Pernah Makan?

2 days ago 8

Jakarta -

Selain mie instan buatan dalam negeri yang terkenal, kini mie ramen atau ramyun instan juga sudah banyak beredar di pasaran Asia, terutama Asia Timur dan Tenggara. Meski sangat populer, detikers harus tahu ada ramen atau ramyun yang berkualitas baik dan buruk.

Dikutip dari Mashed, penilaian kualitas ini tergantung pada beberapa faktor, seperti rasa, bahan, dan nilai gizi. Ramen berkualitas tinggi secara umum mengandung lebih sedikit bahan buatan dan memiliki rasa yang berkualitas restoran.

Mie ramen instan ini memang sebagian besar mengandung natrium yang tinggi. Namun jika berlebihan garam dan penguat rasa, maka bisa merugikan konsumen. Selain itu ada faktor harga yang jadi pertimbangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mie Ramen Instan Terbaik

Berdasarkan situs Mashed, berikut ini 3 merek mie ramen instan terbaik:

1. MìLà Ramen

Eating noodles at restaurant. Young Asian girl eating ramen noodles using chopsticks.MiLa Ramen. Foto: mashed.com/Getty Images

MiLa Ramen termasuk mie instan yang dianggap berkualitas tinggi karena rasanya yang berkualitas restoran, minim bumbu tambahan, serta mengenyangkan. Mie yang terkenal dengan pangsit kuah bekunya ini dimulai oleh generasi kedua warga Tionghoa-Amerika.

Untuk membuatnya perlu waktu 8-10 menit. Mie ini dilengkapi saus yang dibuat dengan metode pengeringan matahari tradisional dari Guanmiao, Taiwan, lalu dibekukan dalam keadaan mentah, sehingga konsumen bisa memasak mie dalam keadaan segar.

Komposisi bumbunya adalah merica sichuan, minyak cabai, sawi putih, dan topping seperti kacang renyah. Beberapa pilihan rasanya adalah spicy dan dan, caramelized scallion oil, dan sweet & savory. Harga mie ini adalah USD 38,99 atau Rp 624 ribu (kurs Rp 16 ribu) untuk satu pak berisi 4 porsi.

2. Prima Taste Laksa La Mian

Eating noodles at restaurant. Young Asian girl eating ramen noodles using chopsticks.Laksa La Mian. Foto: mashed.com/Getty Images

Yang kedua ada Prima Taste Laksa La Mian yang menghadirkan kenikmatan laksa versi Singapura. Mie ini terbuat dari bahan-bahan seperti cabai, lengkuas, serai, terasi, udang, udang kering, dan kunyit. Ada juga bahan santan bubuk yang membuat ramen terasa sangat lembut.

Proses pembuatan La Mian ini adalah dikeringkan dengan cara diangin-anginkan, sehingga memberikan tekstur yang keras dan kenyal. Mie ini dibanderol seharga USD 11,45 atau sekitar Rp 183 ribu per pak berisi empat bungkus. Harga ini termasuk kisaran menengah.

3. Chef Woo Ramen

Chef Woo Ramen memiliki keunikan pada sentuhan vegetarian yang dilengkapi kandungan protein nabati. Mie ini tersedia dalam rasa ayam, daging sapi, lemon Thailand, dan cabai manis.

Ramen ini nikmat dengan sayuran seperti wortel kering, bawang bombay, paprika, jagung, dan kacang polong, yang memberikan kekayaan rasa dan tekstur pada ramen.

Konsumen juga menyukai ramen ini karena tekstur mi yang tidak lembek meski didiamkan agak lama dalam kuah. Hal ini disebabkan karena kualitas mie yang dibuat dari tepung gandum organik.

Namun ramen ini mengandung natrium tinggi sekitar 1.120 mg dalam satu porsi. Maka, perhatikan asupan harianmu jika mengonsumsi ramen ini. Harga mie berkisar USD 32 atau Rp 512 ribu untuk 12 bungkus.

Mie Ramen Instan Terburuk

Selanjutnya, berikut ini 3 merek mie ramen instan dengan kualitas paling rendah:

1. Samyang Ramen

Eating noodles at restaurant. Young Asian girl eating ramen noodles using chopsticks.Samyang Ramen. Foto: mashed.com/Getty Images

Samyang Ramen memiliki cita rasa ramyun khas Korea dengan saus gochujang dan gochugaru yang pedas. Meski populer karena rasanya yang enak, mie ini dipertanyakan karena rempahnya yang kurang lengkap.

Jika dibandingkan ramen orisinalnya, ada empat jenis cabai yang digunakan, yaitu cabai rawit, cabai rawit, cabai hitam, dan cabai merah, yang memiliki rasa pedas yang kuat.

Ramen ini juga mengandung natrium yang sangat tinggi, yakni 1.930 mg per bungkus. Artinya hanya ada sisa sedikit untuk mencapai batas natrium harian yang sebesar 2.300 mg per hari.

Harga Samyang Ramen dibanderol USD 13,27 atau Rp 212 ribu untuk 5 bungkus. Harga ini dianggap cukup mahal dibandingkan dengan kualitasnya.

2. Nissin Top Ramen

Top Ramen dari Nissin termasuk mie yang populer cukup lama di Asia. Mie ini disukai karena rasanya enak, waktu memasak kurang dari tiga menit, dan bentuk mie yang tipis sehingga mudah dimakan.

Namun dari segi nutrisi, kemasan ini sering menyertakan daftar bahan-bahan yang berpengawet, bahkan bahan yang memiliki risiko bahaya seperti TBHQ yang bisa menyebabkan masalah neurologis (berdasarkan penelitian pada hewan).

Kandungan natriumnya juga tinggi, yakni 1.530 mg dan 7 gram lemak jenuh per porsi. Ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung. Harganya cukup murah, yakni USD 6,47 atau Rp 103 ribu untuk 5 bungkus.

3. NongShim Shin Ramen

Shin Choon-ho Bos Ramen Nongshim Meninggal DuniaNongshim Ramen. Foto: Korea JoongAng Daily

Terakhir ada NongShim yang juga populer di Asia, termasuk Indonesia. Produk yang populer adalah Shin Ramen dengan rasa seperti Shin Black. Rasa orisinalnya banyak membuat sebagian besar penggemarnya terpesona, yakni dengan kaldu daging sapi pedas dari ekstrak tulang sapi, jamur shiitake kering, dan mi yang halus dan tipis.

Komposisinya antara lain perisa daging sapi yang hanya terdiri dari kurang dari 2% bahan. Sisanya adalah perasa buatan, pengawet, serta tepung dan protein olahan. Kandungan natriumnya mencapai 1.960 miligram natrium dan 8 gram lemak jenuh.

Bukannya tak boleh mengkonsumsi mie ini, tetapi harus sangat dibatasi. Adapun harganya USD USD 4,66 atau Rp 74 ribu untuk 4 bungkus.

Nah, dari 6 merek tersebut mungkin detikers sudah pernah mencicipinya. Mie berkualitas tentu harganya lebih mahal. Namun jika ingin mencicipi mie berkualitas rendah, tentu harus dibatasi konsumsinya agar tidak menimbulkan efek buruk.


(bai/row)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner