Taman Nasional AS Terdampak Kebijakan Trump, Turis Kanada Tak Mau Datang

9 hours ago 4

Jakarta -

Biasanya Moab di Utah, Amerika Serikat (AS) dipenuhi oleh wisatawan lokal atau pun dari negara lain, termasuk turis Kanada. Tetapi, kebijakan Presiden AS Donald Trump bikin tahun ini berbeda.

Seorang turis asal Alberta, Kanada, bernama Stephen Krause mengungkapkan bahwa teman-temannya yang biasanya datang ke Moab, yang merupakan pintu gerbang menuju lima taman nasional di Utah, kini tidak lagi.

"Saya kenal banyak orang yang datang cukup rutin. Dan mereka tidak datang di tahun ini," kata Krause dikutip dari USA Today, Rabu (12/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua alasan utama yang membuat wisatawan Kanada malas ke AS. Pertama, kebijakan tarif Presiden Trump dan yang kedua ancaman Trump menjadikan Kanada sebagai negara bagian ke-51. Dampak dari kebijakan tersebut cukup dirasakan oleh para pelaku usaha di Moab.

Bukan hanya kehilangan turis, Moab juga kehilangan pekerja asal Kanada. Bisnis-bisnis lokal melaporkan penurunan jumlah wisatawan, terutama dari Kanada karena ketidakpastian politik. Sampai-sampai, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) pekerja taman nasional sekitar Moab seperti Arches dan Canyonlands mulai santer.

Moab memiliki bentang alam yang menawan dan memungkinkan traveler untuk beraktivitas di alam bebas, seperti hiking, bersepeda gunung, berkendara off-road, dan kegiatan air. Moab memiliki tidak hanya satu taman nasional, di antaranya Taman Nasional Arches, yang memiliki lebih dari 2.000 lengkungan batu alami, kemudian Taman Nasional Canyonlands yang memiliki formasi batuan dan pemandangan ngarai yang luas, lantas Dead Horse Point State Park yang menawarkan pemandangan dramatis atas Sungai Colorado dan ngarai yang unik.

Selain itu, Moab memiliki Goblin Valley State Park dengan formasi batuan unik yang disebut "goblins" (makhluk batu berbentuk aneh), kemudian Moab Giants Dinosaur Park, taman dinosaurus dengan replika ukuran besar serta museum yang menampilkan fosil dinosaurus yang ditemukan di daerah tersebut.

Taman-taman tersebut biasanya menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya, namun tahun ini situasinya jauh berbeda.

Pariwisata Moab juga terdampak kebijakan pemotongan anggaran yang dibuat Trump. Pemotongan anggaran itu mengurangi jumlah petugas taman dan fasilitas yang tersedia, seperti toilet danpatroli keamanan, yang mempengaruhi pengalaman pengunjung dan kualitas pemeliharaan taman. Pengurangan anggaran juga meningkatkan kekhawatiran bahwa taman nasional akan kurang dikelola dengan baik. Beberapa wisatawan merasa kecewa dengan fasilitas yang terbatas dan ketidakhadiran petugas yang seharusnya menjaga keamanan dan kebersihan taman.

Pemilik Tex's Riverways, (sebuah perusahaan yang menyediakan perahu untuk tur di Sungai Colorado), Lorenzo McGregor, menyatakan dampak langsung dari kebijakan pemerintah AS saat ini. Ia kehilangan sekitar USD 10.000 atau Rp 164 juta akibat pembatalan dari wisatawan, terutama dari Kanada, yang khawatir dengan pemotongan anggaran dan kebijakan tarif.

"Banyak sekali ratapan sekarang ini dan ketidakpastian," kata dia.

Meski begitu, beberapa pihak justru mendukung pengurangan anggaran pemerintah dengan harapan langkah itu bisa mengurangi birokrasi dan pengawasan berlebihan terhadap penggunaan lahan publik.

Penduduk Utah sudah lama merasa terbebani dengan kepemilikan tanah oleh pemerintah federal yang menguasai sekitar 68% wilayah negara bagian tersebut.

Beberapa taman nasional terkenal seperti Arches, Zion, dan Bryce Canyon, berada di bawah pengelolaan federal, yang membatasi pembangunan dan kegiatan ekstraksi. Banyak warga Utah yang merasa bahwa dengan lebih banyak kontrol atas tanah tersebut, mereka bisa mengembangkan ekonomi lokal, terutama melalui sektor pariwisata dan pembangunan.

Kini malah muncul kebijakan pemerintah yang semakin membatasi pembangunan.

Pariwisata Jadi Andalan Pendapatan Moab

Moab sangat bergantung pada pariwisata musiman. Makanya kebijakan Trump berupa pemangkasan anggaran federal sangat berdampak. Presiden Kamar Dagang Moab, Ashley Korenblat, yang juga memiliki perusahaan penyewaan sepeda, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah kehilangan lebih dari USD 10.000 atau Rp 164 juta akibat pembatalan pemesanan dari wisatawan, khususnya dari Kanada.

Korenblat khawatir bahwa pemangkasan anggaran itu akan membuat pengelolaan taman semakin sulit, yang akhirnya akan mengurangi minat wisatawan.

Selain Korenblat, kekhawatiran juga dirasakan oleh Steven Allred, ia memiliki bisnis layanan penyewaan kendaraan 4x4 (Moab Tour Company). Kini ia hanya bisa berharap semua akan kembali baik-baik saja.

"Kami benar-benar berharap keadaan akan membaik di tahun ini. Orang-orang mungkin berasumsi taman nasional akan ditutup, itulah kekhawatiran terbesar saya," ujarnya.

Sementara itu, pengelola taman nasional berusaha beradaptasi dengan situasi ini, salah satunya dengan menambah jumlah pekerja musiman untuk membantu pengelolaan taman. Meskipun Presiden Trump berjanji untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja musiman pada musim panas ini.

Banyak pihak yang meragukan apakah langkah ini cukup untuk menjaga kualitas pengelolaan taman-taman nasional yang menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Di Taman Nasional Arches, meskipun pengunjung masih datang, beberapa fasilitas tampak terbatas.

Beberapa toilet ditutup dan tidak ada petugas penegak hukum yang terlihat berpatroli. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan wisatawan tentang kualitas pemeliharaan taman. Namun, salah satu pengunjung, Steven Wolinsky, merasa dengan adanya pemotongan anggaran, taman nasional tetap memberikan nilai yang sangat baik bagi wisatawan, terutama dengan biaya masuk yang relatif murah.

Kesimpulannya, meskipun pemotongan anggaran bisa membantu pemerintah menghemat pengeluaran, dampaknya terhadap pariwisata dan pengelolaan taman nasional di Utah cukup besar.

Banyak pihak yang berharap pemerintah dapat menemukan cara yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan antara penghematan anggaran dan pemeliharaan taman-taman yang menjadi jantung industri pariwisata lokal. Keberlanjutan ekonomi Moab sangat bergantung pada bagaimana taman-taman ini dikelola dan dipelihara dalam jangka panjang.


(upd/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner