Kulon Progo -
Monumen kecelakaan lalu lintas atau monumen kijang di Kulon Progo ketambahan dua penghuni baru yaitu, dua sepeda motor dalam kondisi ringsek.
Kedua sepeda motor itu diketahui berjenis Yamaha Vega dan Yamaha Jupiter Z. Keduanya adalah motor bekas kecelakaan yang ditata seolah sedang saling bertabrakan.
Padahal, kedua motor itu berasal dari dua kasus kecelakaan lalu lintas yang berbeda. Kedua motor itu merupakan kreasi Polres Kulon Progo usai merevitalisasi monumen kecelakaan lalu lintas yang berada di Jalan Nasional Jogja-Wates, wilayah Sentolo, Kulon Progo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Sarjoko, menceritakan latar belakang motor itu satu per satu. Dia mengatakan, motor Yamaha Vega bernomor polisi AB 5498 VC itu diambil dari pemotor berinisial HS.
HS sudah meninggal usai bertabrakan dengan truk bernomor polisi AB 8209 ET di Jalan Pengasih-Sermo, Kroco, Sendangsari, Pengasih, pada 19 September 2024 pagi.
"Dalam insiden itu HS dinyatakan meninggal dunia," kata Sarjoko lewat pesan singkat, Selasa (11/2/2025).
Sarjoko menjelaskan, pihak keluarga HS sudah menerima ganti rugi serta memperoleh sepeda motor baru. Lantaran HS tidak punya ahli waris, motor Vega yang dia kendarai sewaktu kecelakaan itu diserahkan ke Polres Kulon Progo.
"Korban tidak memiliki ahli waris dan hanya memiliki satu kakak. Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerima ganti rugi materi dan kendaraan baru, sehingga memutuskan memberikan barang bukti kendaraan Yamaha Vega kepada kami," ujar Sarjoko.
Adapun motor Yamaha Jupiter Z bernomor polisi AB 2839 TT di monument kijang itu dari kasus kecelakaan tunggal yang dialami orang berinisial DSM di Jalan Sermo- Girimulyo, Banjaran, Hargomulyo, Kokap, pada 6 Juni 2024 malam. DSM meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.
"Jupiter Z ini dari kecelakaan tunggal yang membuat korbannya meninggal dunia. Atas kejadian tersebut pihak keluarga korban memutuskan untuk memberikan kendaraan Yamaha Jupiter Nopol AB 2839 TT kepada Polres Kulon Progo," ucap Sarjoko.
Kasat Lantas Polres Kulon Progo Beri Penjelasan
Kasat Lantas Polres Kulon Progo, AKP Priya Tri Handoyo mengatakan revitalisasi monumen kecelakaan itu telah diresmikan pada Senin (10/2) kemarin. Monumen itu bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya berhati-hati di jalan umum.
"Dengan melihat kondisi kendaraan bermotor rusak parah akibat laka lantas, diharapkan pengendara selalu berhati-hati dan tingkatkan konsentrasi dalam berkendara. Dengan cara ini kami juga berupaya bisa menekan pelanggaran dan mencegah kecelakaan lalu lintas di wilayah Kulon Progo," kata dia.
Priya mengatakan lokasi sekitar monumen kecelakaan itu terbilang rawan kecelakaan. Dia menjelaskan, titik paling rawan kecelakaan di Kulon Progo yakni di sepanjang jalan nasional dari Sentolo hingga Temon.
Menurut dia, jalur itu merupakan titik lelah bagi para pengendara baik dari arah Jogja maupun dari arah Purworejo.
"Ini karena karakteristik jalan nasional yang lebar dan lurus, minim tanjakan dan turunan, sebagai pemicu pengendara melalui dengan kecepatan tinggi dan kurang konsentrasi yang menyebabkan laka lantas," ucapnya.
"Dan ini sesuai data dari Satlantas Polres Kulonprogo bahwa terdapat 283 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas jalan Nasional di wilayah Kulon Progo pada tahun 2024," imbuhnya.
Priyo menjelaskan, sebelum ada tambahan dua sepeda motor, monumen kecelakaan itu sudah 'dihiasi' sebuah mobil kijang biru yang menyimpan cerita pilu. Mobil tersebut bekas kecelakaan maut yang menewaskan 4 pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pada 2006 silam di Kulon Progo.
"Pada tahun 2006 bangkai mobil menjadi saksi bisu kecelakaan maut yang merenggut nyawa 4 pegawai Badan Tenaga Nuklir Nasional atau BATAN," ujarnya.
Priyo mengatakan, penambahan dua bangkai sepeda motor di samping mobil kijang ringsek di monumen kecelakaan lalu lintas itu bertujuan untuk mengingatkan bahwa kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja, baik pengendara mobil maupun sepeda motor.
"Sebagian besar kecelakaan lalu lintas yang terjadi didominasi oleh kendaraan roda 2. Pada tahun 2024 terdapat 1.229 kendaraan roda dua yang terlibat kecelakaan lalu lintas di Kulon Progo. Diharapkan pengendara selalu berhati-hati dan tingkatkan konsentrasi saat melintas jalan nasional di wilayah Kulon Progo," pungkasnya.
------
Artikel ini telah naik di detikJogja.
(wsw/wsw)