Turis dan jamaah berdiri dalam antrean di luar Ayasofya-i Kebir Cami-i Serifi atau Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki, Senin (14/4/2025).
Turki memulai pekerjaan restorasi kubah Hagia Sophia, sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk memperkuat struktur dan melestarikan mosaiknya.
Restorasi kubah Hagia Sophia merupakan bagian dari proyek pemugaran besar-besaran yang sedang berlangsung untuk melestarikan struktur bangunan bersejarah tersebut.
Proyek ini difokuskan pada bagian eksterior kubah untuk mengatasi masalah kerusakan yang disebabkan oleh lapisan timbal dan material berbasis semen.
Restorasi juga mencakup perbaikan pada bagian makam, fasad, dan menara yang rusak.
Kubah Hagia Sophia memiliki tantangan tersendiri karena interiornya ditutupi mosaik rumit dan rentan terhadap kondisi lingkungan.
Hagia Sophia memiliki sejarah panjang, mulai dari masa Bizantium, Kekaisaran Latin, hingga Kekaisaran Ottoman.
Struktur bangunan telah diperkuat oleh Ottoman di bawah arsitek Mimar Sinan pada abad ke-16.
Kubah Hagia Sophia pernah mengalami beberapa kali runtuh dan rekonstruksi.
Setelah sekian lama menjadi museum, Hagia Sophia kembali difungsikan sebagai masjid pada tahun 2020.