Jangan Asal Beli Mobil Mewah Bekas Sebelum Tahu Ini

3 days ago 21

Jakarta -

Detikers berniat untuk membeli mobil mewah seperti BMW, Mercedes-Benz, Vellfire, Audi atau yang lainnya? Jangan pernah tergiur dengan harga murah ya. Soalnya di saat salah pilih, bisa dipastikan bisa merugikan detikers, lho.

Seperti yang disampaikan dealer mobil second premium Auto High, karena memilih mobil bekas atau second mbil premium itu lebih tricky alias sulit. Salah pilih nggak cuma rugi puluhan juta rupiah, ratusan juta rupiah bisa lenyap begitu saja.

"Orang kadang mikir beli mobil bekas itu seperti beli kucing dalam karung. Tapi kalau tahu apa yang harus dicek, justru bisa lebih untung," ucap Sales Advisor, Hendry.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah Hendry membeberkan setidaknya ada 5 hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas premium atau mewah, di antaranya:

1. Bukan Hanya Tentang Bodi dan Mesin

"Banyak yang hanya fokus ke tampilan luar-bodi mulus, interior bersih, mesin bunyi halus. Tapi yang paling penting itu sebenarnya garansi dan riwayat servis," jelas Hendry.

Menurutnya, jika garansi pabrikan masih berlaku, itu nilai plus besar. Tapi jika tidak, pengecekan di bengkel resmi adalah langkah wajib.

"Di bengkel resmi, kita bisa lihat riwayat servisnya, tahu kilometernya asli atau nggak, bahkan tahu apakah ada perbaikan besar yang pernah dilakukan," tambahnya.

2. Riwayat Mobil: Jangan Cuma Dengar Satu Versi

Satu hal yang sering jadi kekhawatiran pembeli adalah soal riwayat tabrakan atau banjir.

"Kami di Auto High sangat terbuka. Kalau calon pembeli mau cek ke bengkel resmi silakan saja," ujar Hendry.

Menurutnya, pendekatan terbuka ini justru membuat konsumen lebih percaya. "Nggak ada yang perlu disembunyikan kalau unitnya memang bagus," katanya tegas.

Mobil Bekas premium di Auto HighMobil Bekas premium di Auto High Foto: dok. Auto High

3. Keuntungan Besar dari Kilometer Rendah

Auto High dikenal banyak menyediakan unit dengan kilometer rendah. Mobil-mobil ini seringkali berusia 1-3 tahun, tapi kilometernya masih di bawah 20 ribu km.

"Banyak mobil yang nyaris nggak dipakai. Bisa jadi mobil kedua, atau pemilik sebelumnya kerja dari rumah. Jadi kondisi unitnya benar-benar masih segar," jelas Hendry sambil menunjukkan salah satu unit SUV Jerman dengan odometer hanya 9.000 km.

"Rasanya seperti beli baru, tapi harganya bisa selisih puluhan bahkan ratusan juta," tambahnya.

4. Balik Nama Sekarang Makin Mudah dan Murah

Selain kondisi mobil, hal lain yang sering ditanyakan pembeli adalah proses balik nama.

"Sekarang pemerintah daerah sudah banyak yang bebaskan biaya balik nama untuk kendaraan bekas. Prosesnya pun gampang. Kami bantu urus semuanya dari awal sampai selesai," jelas Hendry.

Hal ini tentunya jadi nilai tambah besar, karena pembeli tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan yang sering tak terduga.

5. Harga Bisa Dicari, Tapi Kualitas Harus Diperiksa

Kami menyinggung soal persaingan harga di pasaran. Hendry mengangguk sambil tersenyum.

"Harga boleh dibandingkan, itu wajar. Tapi harus adil juga-lihat kondisi, kilometer, riwayat servis, dan kelengkapan surat. Kami sering lihat unit yang kelihatan murah, tapi ternyata odometer-nya sudah diputar, atau pernah kena banjir," katanya.

"Di Auto High, kami pilih unit yang benar-benar kami percaya. Karena kami juga nggak mau jual mobil yang akan bikin masalah di kemudian hari," tegasnya.

Terakhir Hendry mengatakan Auto High bukan hanya tempat transaksi mobil bekas. Dari obrolan kami dengan Hendry, terasa betul bahwa mereka menjual kepercayaan dan rasa aman.

"Target kami bukan cuma jualan. Tapi membangun hubungan jangka panjang. Karena pembeli yang puas, biasanya balik lagi-dan bawa temannya," tutup Hendry.


(lth/rgr)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner