Pegunungan tercermin di permukaan Danau Walchensee yang surut akibat kekeringan ekstrem di Bavaria, Jerman, Selasa (22/4/2025). Danau terdalam dan terindah di Jerman ini mengalami penurunan permukaan air yang signifikan selama April 2025.
Kekeringan tersebut merupakan yang terparah sejak 1931, dengan curah hujan yang tercatat hanya sekitar 40 liter per meter persegi antara 1 Februari hingga 13 April. Angka ini jauh di bawah rata-rata normal sebesar 128 liter pada periode yang sama.
Danau Walchensee memiliki kedalaman hingga 192 meter dan biasanya menjadi destinasi wisata populer, tempat rekreasi air, serta sumber energi melalui pembangkit listrik tenaga air. Kekeringan mengganggu keseimbangan fungsinya.
Penurunan permukaan air bukan hanya berdampak pada wisata, tetapi juga mempengaruhi ekosistem dan suplai air. Beberapa spesies ikan lokal dilaporkan terganggu akibat berkurangnya habitat air.
Kekeringan ini merupakan bagian dari tren perubahan iklim yang lebih luas, yang menyebabkan musim dingin menjadi lebih hangat dan curah hujan semakin tidak menentu di seluruh Eropa.
Di luar wilayah Walchensee, Sungai Rhine juga terkena dampak. Penurunan ketinggian air di sungai tersebut menghambat jalur pengiriman barang, terutama untuk industri logistik dan energi.
Pemerintah Jerman dan otoritas lokal mulai mewaspadai kondisi iklim ekstrem dan berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi dampaknya terhadap sumber daya air.
Beberapa langkah yang sedang dipertimbangkan termasuk penerapan kebijakan konservasi air, teknologi irigasi hemat air untuk pertanian, dan edukasi publik mengenai penggunaan air.
Para ahli lingkungan memperingatkan bahwa fenomena ini bisa menjadi "normal baru" di masa mendatang jika emisi gas rumah kaca tidak ditekan dan langkah mitigasi tidak segera diambil.
Kasus Danau Walchensee menjadi pengingat penting bahwa perubahan iklim bukan ancaman masa depan semata, melainkan kenyataan yang kini sudah memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Eropa.