Celah-celah Kekalahan Timnas Garuda Lawan Australia

1 week ago 22

Jakarta -

Meski sebagian masyarakat telah bersiap menerima kekalahan Timnas Garuda atas Australia dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, namun hasil akhir 5-1 dinilai cukup menyakitkan. Pada menit-menit dini matchday ketujuh Grup C tersebut, Indonesia sempat bermain apik. Namun apa daya, jelang dua puluh menit pertandingan, 2 gol bersarang ke gawang Maarten Paes.

Sebenarnya Indonesia dapat unggul lebih dulu di pertandingan ini, jika saja tendangan pinalti yang dihadiahkan akibat pelanggaran terhadap Rafael Struick berhasil dieksekusi. Sayangnya, tendangan Kevin Diks selaku eksekutor masih membentur tiang gawang. Mencoba bangkit kembali, namun Australia terlanjur mencuri celah mental pemain Indonesia.

Dominasi Australia dimulai dari tendangan penalti yang diselesaikan sempurna oleh Martin Boyle pada menit ke-18. Berawal dari pelanggaran yang dilakukan oleh Nathan Tjoe-A-On di kotak pinalti Indonesia, wasit pun melihat VAR (Video Assistant Referee) sebelum akhirnya memutuskan untuk memberikan hadiah tendangan titik putih kepada The Socceroos.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selang dua menit, skor pun berubah menjadi 2-0. Kali ini kesalahan clearance dari Thom Haye berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Nishan Velupillay, dirinya muncul dari celah garis pertahanan Indonesia dan menempatkan diri di situasi one on one. Gol kedua pun tak terelakan. Sebelum turun minum, lagi-lagi Indonesia harus puas dengan skor 3-0. Adalah pemain Australia Jackson Irvine mencetak gol dengan memanfaatkan bola muntah hasil tendangan pertamanya yang ditepis oleh Maarten Paes.

Mencoba bangkit di babak kedua justru Indonesia kebobolan dua kali lewat skema corner kick, Lewis Miller dan lagi-lagi Jackson Irvine mencetak gol ke gawang Garuda. Timnas Indonesia sempat memiliki dua peluang emas, yaitu dari kaki Ole Romenij dan Eliano Reijnders. Bedanya, Ole dapat mengkonversi gol pertamanya untuk Timnas, sedangkan tendangan Eliano masih mengarah ke tangkapan penjaga gawang Australia, Matthew Ryan.

Setelah pertandingan berakhir, MVP dari match ini Jackson Irvine pun mengungkap cara Australia membongkar pertahanan Indonesia. Menurutnya, melepaskan diri dari gelandang bertahan Indonesia adalah celah bagi Australia untuk merangsek ke area 16 Timnas Garuda.

"Begitu kami menembus gelandang bertahan mereka dan bisa keluar dari tekanan, kami cepat masuk ke dalam kotak penalti dan yakin langsung bisa mencetak gol," ungkapnya.

"Kami memulai laga dengan buruk (dihukum penalti-red), tapi kemudian dapat merespons dengan baik. Kami menunjukkan banyak elemen berbeda dalam permainan kami," lanjut Irvine.

Walaupun kalah dengan skor telak 5-1, dalam pertandingan ini Indonesia berhasil memecahkan rekor. Timnas berhasil memutus anggapan tidak pernah mencetak gol ke gawang Australia setelah 41 tahun, sebelum tadi malam terakhir kali Indonesia mencetak gol ke gawang Australia adalah tahun 1984. Penampilan Ole Romenij di pertandingan ini patut diperhatikan, dirinya menjalani debut manis secara individu tetapi pahit secara kolektif.

Akibat kekalahan ini Timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen sementara Grup C dengan Raihan 6 poin. Posisi pertama ditempati oleh Jepang yang sudah memastikan lolos ke Piala Dunia setelah mengalahkan Bahrain dengan skor 2-0 kemarin. Di posisi kedua ada Australia dengan 10 poin disusul Arab Saudi dengan 9 poin. Dari total 6 tim di grup ini, hanya ada 4 tim yang dapat lolos ke babak berikutnya.

Setelah ini Indonesia akan bermain kandang melawan Bahrain pada tanggal 25 Maret 2025. Bisa dibilang ini merupakan laga yang sangat krusial untuk Garuda jika ingin tetap menjaga asa Piala Dunia 2026. Semua mata akan tertuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno pada hari itu. Bagaimana respon dari tim asuhan Patrick Kluivert ini? Apakah peluang untuk masuk ke Piala Dunia 2026 masih terbuka? Simak diskusinya bersama redaktur pelaksana detikSport hanya di D'Hattrick.

Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas peristiwa alam yang terjadi di Bojonegoro beberapa waktu belakangan. Seperti diberitakan detikJatim, api setinggi 6 meter tiba-tiba tersembur dari sebuah sumur bor di Dusun Sidomulyo, Desa Klepek, Sukosewu, Bojonegoro. Sumur bor tersebut juga mengeluarkan bau gas. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (19/3/2025) pukul 20.00 WIB.

Atas kejadian ini, sejumlah warga yang saat itu tengah berada di sekitar lokasi mengalami luka bakar. Beberapa diantaranya langsung dilarikan ke puskesmas terdekat. Berdasarkan pantauan tim detikJatim, saat ini sumur tersebut telah dipasangi pipa. Lalu apakah sumur tersebut cukup aman bagi masyarakat sekitar? Apakah terdapat potensi gas alam di sekitar sumur? Ikuti laporan Jurnalis detikJatim selengkapnya.

Menjelang matahari terbenam nanti detikSore kedatangan tamu spesial yakni seorang Master Colour & Image Consultant, Oya Miranti. Oya akan membahas bagaimana menemukan Personal Color yang tepat untuk membantu memaksimalkan penampilan lewat warna khas seseorang. Jadi, apa itu personal color analysis? Sejauh mana pemilihan warna mempengaruhi penampilan seseorang? Saksikan obrolannya dalam Sunsetalk nanti.

detikSore, Nggak Cuma Hore-hore!

(far/vys)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner