Bobobox Buka Suara Soal Penyegelan Bobocabin di Puncak Bogor

8 hours ago 4

Jakarta -

Manajemen Bobobox, penginapan berbasis kabin angkat bicara soal penyegelan di Puncak, Bogor. Mereka mengklaim telah mengantongi izin lengkap dan siap berkoordinasi dengan pemerintah demi mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

Dalam siaran resmi, Selasa (18/3/2025), pada 13 Maret 2025, Bobocabin Gunung Mas menerima papan peringatan pengawasan terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Aksi itu sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menata kawasan wisata Puncak.

"Sebagai bagian dari ekosistem pariwisata yang bertanggung jawab, sejak minggu lalu Bobobox telah secara proaktif berkomunikasi dengan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, dan PT Perkebunan Nusantara I Regional 2 guna membangun kesepahaman serta memperkuat koordinasi antara regulator, mitra, dan Bobobox sebagai operator," kata Co-Founder & President Bobobox Antonius Bong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bobobox mengklaim selalu mengutamakan kepatuhan terhadap regulasi serta prinsip pariwisata berkelanjutan dalam setiap operasional yang dijalankan. Komitmen ini juga tercermin dalam pengelolaan Bobocabin Gunung Mas.

"Bobobox telah melengkapi berbagai perizinan yang diperlukan agar penginapan dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku sejak mulai beroperasi pada tahun 2022," katanya.

Bobocabin pertama kali diperkenalkan pada masa pandemi COVID-19 sebagai solusi atas meningkatnya minat masyarakat terhadap wisata berbasis alam. Sejak awal, Bobobox berupaya menjadi katalisator dalam memperkenalkan lebih banyak destinasi alam Indonesia melalui akomodasi yang dihadirkan.

Pembangunan tanpa alat berat

Sejalan dengan itu, Bobobox memastikan bahwa setiap tahap pembangunan kabin dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekitar. Sehingga keberadaannya dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan komunitas setempat.

"Dibangun dengan prinsip modularitas dan konsep prefabrikasi, proses pembangunan Bobocabin dilakukan tanpa menggunakan alat berat dan tenaga konstruksi yang ekstensif," kata Antonius.

"Selain itu, rasio lahan yang digunakan untuk pembangunan kabin sangat minim, sehingga sebagian besar area tetap dalam kondisi alami dan memungkinkan air hujan terserap dengan optimal ke dalam tanah," dia menambahkan.

"Prinsip ini telah menjadi standar utama yang Bobobox terapkan di semua lokasi Bobocabin, termasuk di Bobocabin Gunung Mas, guna menghadirkan akomodasi yang lebih ramah lingkungan," ujar dia.

Bobobox juga mengklaim telah memastikan kepatuhan terhadap Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan membatasi jumlah unit di Bobocabin Gunung Mas hingga 30 kabin. Jumlah itu demi menjaga kenyamanan tamu serta menghindari kepadatan jumlah pengunjung dalam satu waktu.

Karyawan dari warga lokal

Selain menghadirkan pengalaman menginap yang dekat dengan alam, model operasional Bobocabin telah berhasil meningkatkan nilai ekonomi dari optimalisasi lahan dan menciptakan lapangan kerja. Sebanyak lebih dari 80% karyawan Bobocabin Gunung Mas berasal dari komunitas lokal.

Selain itu, ekosistem pariwisata yang Bobobox bangun bersama mitra dikatakan telah berkontribusi pada perputaran ekonomi lokal, dengan total pendapatan tambahan mencapai Rp 2,5 miliar.

"Dampak ini juga tercermin dalam kolaborasi Bobobox dengan 25 mitra F&B dan penyedia aktivitas lokal, yang membantu memperkuat ekosistem usaha di sekitar kawasan wisata," ujar Antonius.

"Bobobox mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan tata kelola destinasi wisata yang lebih baik serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, Bobobox terbuka untuk berkoordinasi guna memastikan keseimbangan antara operasional bisnis yang bertanggung jawab dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata," katanya.

Operasional berjalan normal

Sebagai mitra yang turut menjalankan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Perkebunan Nusantara I Regional 2, Bobobox mengatakan akan senantiasa terlibat dalam kolaborasi penghijauan di kawasan wisata Gunung Mas sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar.

Bobobox juga telah bersepakat untuk bekerja sama dalam mendukung tujuan pemerintah, yang mencakup:

1. Konservasi lingkungan melalui upaya pelestarian ekosistem di kawasan wisata.
2. Pengelolaan lingkungan yang baik dengan menerapkan konsep wisata yang ramah lingkungan, seperti agroforestry, demi menjaga keseimbangan antara pariwisata dan ekosistem alam sekitar.
3. Peningkatan ketahanan pangan, dengan mengoptimalkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

"Bobobox ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungan terhadap Bobocabin Gunung Mas, terutama pelanggan setia Bobobox yang terus mempercayai kami. Dukungan ini menjadi motivasi dan semangat bagi Bobobox untuk terus menghadirkan pengalaman menginap yang nyaman dan bertanggung jawab," kata Antonius.

"Selama proses ini berlangsung, operasional Bobocabin Gunung Mas tetap berjalan seperti biasa. Bobobox juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan operasional Bobobox selaras dengan prinsip keberlanjutan dan regulasi yang berlaku," ujar Antonius.


(msl/fem)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner