Jakarta -
Harga makanan yang semakin mahal membuat pelanggan frustrasi. Salah satunya wanita ini yang kesal begitu tahu harga nasi lauk tahu di warung capai Rp 44 ribu!
Harga bahan baku yang meningkat ditambah kondisi ekonomi yang buruk membuat banyak penjual makanan memutuskan menaikkan harga menu mereka.
Dari sisi pelanggan, harga makanan yang meningkat justru membuat mereka frustrasi dan dirugikan. Pasalnya, banyak penjual yang menaikkan harga tidak masuk akal. Belum lagi jika makanan yang ditawarkan tidak sepadan dengan harganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa tahun terakhir pun banyak pelanggan mengeluhkan harga makanan di restoran atau tempat makan karena masalah harga ini.
Terbaru, seorang wanita mengungkap rasa frustrasinya di sosial media usai membeli hidangan nasi dengan lauk tahu di gerai makanan kaki lima di Pulau Tikus, Penang, Malaysia, lapor NSTviral.com (28/01/2025).
Dalam unggahan foto di laman Penang Foodie Group, Karen Hool mengungkap pesanan nasi ekonomis, sejenis nasi rames dengan lauk tauka miliknya. Tauka merupakan kuliner khas peranakan berbahan tahu dan udang yang ditambah kuah atau saus.
Ketika sampai di kasir, ia tidak menyangka pesanannya dibanderol RM 12 atau sekitar Rp 44 ribu.
Mendengar harga tersebut, wanita ini meminta pelayan di gerai makan merinci hidangan nasi ekonomis tersebut. Karen merasa harganya terlalu mahal karena lauk taukua saja sudah dihargai RM 5 (Rp 18 ribu) sendiri.
Begini tampilan seporsi nasi rames dengan lauk tahu yang dipesan pelanggan tersebut. Foto: New Straits Times
Tidak hanya meminta rincian harga, wanita ini juga mengatakan kepada pelayan kios bahwa harga pasaran hidangan taukua tidak naik. Tidak diketahui secara pasti harga tauka di pasaran Penang berapa, tetapi wanita ini bertanya-tanya mengapa gerai tersebut bisa menjualnya dengan harga lebih mahal.
"Beraninya Anda menagih saya RM 5 (Rp 18 ribu) untuk taukua?" ujarnya kepada pelayan gerai.
Ia juga mempertanyakan apakah pemerintah telah mengerahkan petugas untuk memantau harga selama musim liburan.
Sebagai informasi tambahan, di Malaysia memang ada peraturan yang meminta penjual makanan mematok harga wajar. Dalam artian, penjual tidak boleh menagih harga terlalu mahal yang tidak sepadan.
Unggahan ini pun ramai dibanjiri komentar netizen dengan sebagian dari mereka menyerukan agar dilakukannya penegakan hukum lebih ketat.
Seorang pengguna Facebook, Ravindran Ramasamy menilai bahwa penetapan harga nasi tahu sebesar RM 12 (Rp 44 ribu) merupakan hal konyol. Ia mendesak Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Biaya Hidup (KPDN) di Penang untuk melakukan pemeriksaan, khususnya selama musim liburan.
"Harga yang tidak masuk akal. KPDN Penang harusnya gencar melakukan patroli, terutama selama musim liburan," jelasnya.
Menurut pelanggan ini dan banyak netizen lain, harga seporsi nasi lauk tahu di gerai itu memang dianggap terlalu mahal. Foto: New Straits Times
Pengguna lain bernama Yung Wei juga mendorong pelanggan lain untuk memboikot barang-barang yang harganya terlalu mahal.
"Boikot, soroti, dan buat perbandingan terhadap apa yang dianggap sebagai kisaran harga yang wajar," jelasnya.
Di sisi lain, Abhisit Desmond Ung mencatat bahwa daerah seperti Pulau Tikus, Tanjung Bungah, dan Tanjung Tokong memang mematok harga barang lebih mahal karena dikenal sebagai lokasi 'kelas atas'.
"Harga-harga di sekitar daerah itu memang selalu lebih mahal dibanding daerah lain, baik itu makanan dan lain-lain...ada stigma bahwa Pulau Tikus adalah daerah lebih mewah jadi sebagian besar harganya mahal," ujar netizen ini.
(aqr/adr)