Aturan IFAB yang Membuat Gol Penalti Alvarez Dianulir

10 hours ago 3

Jakarta -

Kemenangan Real Madrid atas Atletico Madrid di leg kedua 16 besar Liga Champions menyisakan perdebatan soal gol Julian Alvarez yang dibatalkan. Apa dasar wasit Szymon Marciniak menerapkan keputusan tersebut?

Duel Atletico vs Madrid di Stadion Metropolitano pada Kamis (13/3/2025) dini hari WIB harus diselesaikan via adu penalti setelah skor agregat dalam dua laga berakhir sama kuat 2-2. Pada babak tos-tosan, Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 4-2.

Alvarez bersama Marcos Llorente menjadi dua eksekutor Atletico yang gagal. Namun sebetulnya hanya Llorente yang tak mampu mencetak gol. Alvarez sukses membobol gawang Thibaut Courtois, namun kemudian dianulir usai ada intervensi dari VAR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski tak terlihat jelas oleh mata awam, namun VAR menegaskan bahwa Alvarez menyentuh bola dua kali saat mengambil tendangan penalti. Ia terpeleset saat berlari mendekati bola hingga kaki kirinya mengenai bola sebelum melepaskan tembakan dengan kaki kanan.

"Pemain Atleti, nomor 19 (Alvarez) player, dua kali menyentuh bola saat menendang penalti," begitu bunyi rekomendasi VAR, seperti dikutip Independent. Wasit lantas menunjukkan ekspresi dua jari tanda Alvarez menyentuh bola dua kali dengan kakinya.

 Referee Szymon Marciniak indicates Julian Alvarez of Atletico Madrid touched the ball two times when taking his penalty in the shoot-out following the UEFA Champions League 2024/25 UEFA Champions League 2024/25 Round of 16 second leg match between Atletico de Madrid and Real Madrid C.F. at Estadio Wanda Metropolitano on March 12, 2025 in Madrid, Spain. (Photo by Fantasista/Getty Images)Wasit Szymon Marciniak memberi indikasi Julian Alvarez telah menyentuh bola dua kali saat menendang penalti. Foto: Getty Images/Fantasista

Mengacu laws of the game terbaru pasal 14 ayat 1 mengenai tendangan penalti, tertulis bahwa "penendang tak boleh memainkan bola lagi sampai bola itu menyentuh pemain lain." Jadi, saat bola mengenai kaki kiri Alvarez ketika ia terpeleset, itu sudah terhitung ditendang oleh striker Argentina tersebut.

Ketika Alvarez melanjutkan pergerakan dan menendang bola dengan kaki kanannya, di sanalah aturan pasal 14 ayat 1 telah dilanggar. Sebagai pengingat, aturan ini juga berlaku di waktu normal.

Semisal tembakan penalti seorang pemain mengenai tiang, maka bola rebound tak boleh langsung disambar si penendang karena itu artinya ia memainkan bola lagi sebelum mengenai pemain lain. Jika terjadi di waktu normal, hukumannya adalah gol dianulir dan lawan mendapat tendangan bebas.

Dengan demikian, keputusan Marciniak sudah tepat bila mengacu aturan. Jika ada sorotan, itu adalah ketiadaan penjelasan kepada suporter di stadion, sehingga banyak yang mengira skor adu penalti menjadi 2-2 usai Alvarez menendang, padahal tetap 2-1 untuk Madrid.

Menurut catatan BBC, hal semacam ini pernah terjadi sebelumnya di Premier League. Salah satu contoh kasus yang ada yakni penalti Riyad Mahrez saat menghadapi Manchester City pada 2017.

Saat itu ia masih memperkuat Leicester City, dan ia juga terpeleset ketika menendang bola dengan kaki kiri. Bola kemudian mengenai kaki kanannya sebelum masuk ke gawang. Wasit akhirnya menganulir gol itu karena Mahrez dua kali menyentuh bola.

(adp/aff)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner