5 Wisata Religi di Jakarta, Ada Masjid Istiqlal hingga Makam Habib

1 day ago 10

Jakarta -

Ada sejumlah tempat wisata religi di Jakarta yang menarik dikunjungi. Selain berkunjung ke sejumlah masjid, travelers juga bisa berziarah ke makam para habib.

Bulan Ramadan menjadi salah satu momen yang paling dinantikan umat muslim. Selain menjalankan ibadah puasa, beberapa orang juga menyempatkan diri untuk melakukan wisata religi.

Nah, ada sejumlah wisata religi di Jakarta yang wajib dikunjungi. Apa saja tempatnya? Simak ulasan singkatnya dalam artikel ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekomendasi Wisata Religi di Jakarta

Apabila bosan berkunjung ke tempat yang itu-itu saja, kamu bisa melakukan wisata religi di Jakarta bersama keluarga atau teman-teman. Simak rekomendasi tempat wisata religi yang dikutip dari catatan detikcom.

1. Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta. Syekh Ahmad juga mengisi khotbah dan memimpin salat di hadapan ribuan jemaah.Masjid Istiqlal. (Andhika Prasetia)

Destinasi wisata religi yang pertama adalah Masjid Istiqlal. Kurang lengkap rasanya jika berwisata religi di Jakarta, tapi tidak berkunjung ke masjid yang satu ini.

Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978. Memiliki luas bangunan 2,5 hektare di atas tanah 9,8 hektare, Masjid Istiqlal dapat menampung hingga 100.000 orang. Maka dari itu, Masjid Istiqlal termasuk salah satu masjid terbesar se-Asia Tenggara.

Selama Ramadan, Masjid Istiqlal menggelar berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari salat tarawih, ceramah dari para ustadz, hingga mengadakan buka puasa bersama gratis bersama jamaah lain.

Masjid Istiqlal berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Bagi detikers yang ingin berkunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum, yakni KRL Commuter Line dan TransJakarta.

2. Masjid Ramlie Musofa

Warga melakukan amalan ibadah puasa dengan melaksanakan salat wajib dan memperbanyak salat sunah di Masjid Ramlie Musofa, Sunter, Jakarta Utara. Bulan puasa sebagai bulan penuh ampunan mendorong umat Muslim memperbanyak amalan ibadah untuk mempererat hubungan langsung kepada Allah (hablu minallah) maupun menjaga hubungan baik kepada manusia (hablu minannas).Masjid Ramlie Musofa. (Ari Saputra)

Masjid Ramlie Musofa memiliki keunikan tersendiri dibandingkan masjid lainnya yang ada di Jakarta. Sebab, bangunan masjidnya mirip seperti Taj Mahal di India.

Berlokasi di Sunter, Jakarta Utara, masjid ini didominasi oleh warna putih bersih dan corak warna emas di beberapa ornamen tulisan. Selain itu, dinding masjidnya juga dibalut marmer yang diimpor dari Italia. Hal tersebut semakin menunjukkan kemegahan dari Masjid Ramlie Musofa.

Keunikan lain dari Masjid Ramlie Musofa adalah terdapat ukiran surat Al-Fatihah dalam tiga bahasa, yakni bahasa Arab, Indonesia, dan Mandarin. Sebab, masjid itu dibangun oleh seorang mualaf beretnis Tionghoa, maka dari itu terdapat corak bangunan yang memiliki unsur Tionghoa.

3. Masjid Al Alam Marunda

Masjid Al Alam terletak di Jalan Marunda No. 1 atau tepat berada di pinggiran Pantai Marunda, Jakarta Utara.Masjid Al Alam. (Pradita Utama)

Rekomendasi wisata religi berikutnya adalah berkunjung ke Masjid Al Alam Marunda. Disebut juga sebagai Masjid Si Pitung, masjid ini termasuk salah satu yang tertua di Jakarta karena telah berdiri sejak 1527.

Masjid Al Alam Marunda terdiri atas bangunan utama, bangunan baru untuk salat perempuan, pendopo, dan halaman. Uniknya, terdapat sebuah sumur yang bisa digunakan untuk berwudhu.

Terletak di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, masjid ini memiliki sejarah panjang yang menarik. Masjid Al Alam seolah menjadi saksi bisu atas rentetan peristiwa dan perkembangan Islam yang terjadi di sekitar Marunda.

Masjid ini menggabungkan empat kebudayaan dalam arsitekturnya, yakni bagian kubah berbentuk joglo merupakan arsitektur Jawa, lalu bentuk lengkung naga terinspirasi dari budaya Tionghoa, kemudian ornamen jendela dan pintu yang berkaitan dengan budaya Betawi, serta bentuk tiang dan bidang catur masjid yang kental budaya Eropa.

Ada beberapa versi mengenai pendirian Masjid Al Alam. Versi pertama adalah masjid yang dibangun dalam waktu singkat oleh para aulia. Versi kedua menyebut bahwa masjid ini dibangun oleh pasukan Fatahillah sebelum menyerang Sunda Kelapa pada 1527. Versi ketiga menyebut masjid ini dibangun oleh pasukan Mataram pada abad ke-17.

4. Masjid Agung Al Azhar

Masjid Agung Al-AzharMasjid Agung Al Azhar. (Yusuf Alfiansyah Kasdini)

Masjid yang satu ini terletak di tengah kota, tepatnya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Masjid Agung Al Azhar sempat dinobatkan sebagai masjid terbesar di Indonesia selama 10 tahun, sebelum akhirnya tergantikan oleh Masjid Istiqlal.

Didirikan pada 19 November 1953 dan selesai dibangun pada 1958, Masjid Agung Al Azhar diprakarsai oleh 14 tokoh besar Partai Masyumi, termasuk Buya Hamka. Dapat menampung hingga 10.000 jamaah, Masjid Agung Al-Azhar menjadi salah satu masjid tertua dan terbesar di Jakarta.

Awalnya, masjid ini bernama Masjid Agung Kebayoran Baru karena sesuai dengan lokasinya. Lalu, namanya diubah setelah seorang rektor Universitas Al-Azhar Kairo, Dr Mahmoud Syaltout mendatangi masjid ini dan memberikan nama "Al-Azhar" untuk masjid ini.

5. Masjid Al Riyadh dan Makam Habib Ali Kwitang

Masjid Al Riyadh KwitangMasjid Al Riyadh Kwitang. (detikcom)

Destinasi wisata religi berikutnya adalah Masjid Al Riyadh. Meski berlokasi di dalam gang dan permukiman penduduk, tetapi masjid ini memiliki nilai sejarah dan patut dikunjungi.

Berdiri sejak 1938, Masjid Al Riyadh didominasi oleh warna putih yang memanjakan mata. Masjid yang dapat menampung sekitar 50-100 jamaah ini juga terdapat makam Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau yang akrab dikenal sebagai Habib Ali Kwitang.

Sebagai informasi, Habib Ali Kwitang merupakan salah satu tokoh ulama yang berpengaruh pada abad ke-20. Tidak hanya dalam perkembangan Islam di daerah Jakarta, tapi juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Habib Ali Kwitang lahir pada 20 April 1870 di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Beliau adalah putra dari pasangan Al-Habib Abdurrahman Alhabsyi dengan Nyai Salmah.

Di sisi kiri masjid terdapat empat makam. Di dalam makam tersebut bersemayam Habib Ali Kwitang dan keluarga. Tempat ini selalu ramai oleh pengunjung yang berziarah dan wisata religi, terutama saat hari Minggu dan menjelang Ramadan.

Itu dia lima rekomendasi wisata religi di Jakarta. So, ingin berkunjung ke tempat yang mana dulu nih?


(ilf/fds)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner