Thomas Partey Didakwa Kasus Perkosaan, Arsenal Kok Diam Selama Ini?

8 hours ago 5

London -

Thomas Partey didakwa kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual. Mengapa Arsenal selama ini diam?

Kepolisian Metro mengumumkan Partey didakwa atas lima kasus pemerkosaan dan satu kasus kekeran seksual. Momennya terjadi dalam rentang tahun 2021-2022, atau saat masih jadi pemain Arsenal.

Hal itu membuat Arsenal dipertanyakan. Sebab, Meriam London terus memainkannya, bahkan sampai kontrak sang pemain habis akhir Juni lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Telegraph, beberapa pihak kecewa dengan sikap Arsenal. Sebab, The Gunners tidak membekukan pemain yang sedang tersandung kasus sejak lama.

Sejak kasus mencuat tiga tahun lalu, keterlibatan Thomas Partey sebenarnya sudah jadi rahasia umum. Namun, aturan melarang privasi seseorang diusik selama belum ada putusan hukum yang tetap membuat media tetap merahasiakan namanya dalam pemberitaanya.

Dino Nocivelli, pengacara Leigh Day, yang telah menangani beberapa kasus pelecehan di olahraga menilai sang pemain seharusnya diskors. Namun, Partey malah terus dimainkan Arsenal.

"Saya pikir fakta terdakwa dalam kasus-kasus ini masih dapat melanjutkan kehidupan kerjanya adalah salah dan jelas mengirimkan pesan yang salah untuk tuduhan serius seperti pemerkosaan dan pelecehan seksual," kata Novicelli.

"Pemain tersebut seharusnya diskors, sementara klub sepakbolanya dan Asosiasi Sepak Bola menyelidiki tuduhan tersebut, tanpa ada prospek untuk melanjutkan pekerjaannya sampai penyelidikan selesai," terangnya.

Di Manchester City misalnya, Benjamin Mendy langsung dibekukan saat tersandung kasus pada 2021, dan dilepas pada 2023. Belakangan, Mendy dinyatakan tak bersalah usai sempat menjalani banyak persidangan. Sementara Mason Greenwood juga dihukum serupa oleh Manchester United pada 2022.

Tahun lalu, sedianya sudah ada desakan kepada Arsenal untuk mencoret Thomas Partey. Kelompok suporter Arsenal yang menentang kekerasan seksual mengumpulkan 9000 tanda tangan untuk memecat sang pemain.

"Meskipun kami menyadari bahwa semua individu dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah, kami akan menemukan skenario apa pun di mana klub terus memilih dan mempromosikan pemain yang sedang diselidiki karena pelanggaran seksual sangat memprihatinkan. Hal ini akan memberikan kesan bahwa kesuksesan di atas lapangan jauh lebih penting daripada rasa hormat kepada para korban kekerasan seksual," terang suporter Arsenal.

Tak cuma Arsenal, FA juga dipertanyakan soal sikapnya. Pada 2022, mereka beralasan tak ada alasan Partey dianggap berbahaya bagi anak-anak dan orang dewasa atas kasusnya.

Honor Barber, seorang pendukung Arsenal, menilai sulit rasanya kini mendukung klub kesayangannya. Ia sedih Arsenal tak bersikap sebagaimana mestinya.

"Saya berada di stadion dan harus mendengarkan para penggemar lawan menyanyikan kasus ini, dan saya sendiri tidak pernah mendengar penentangan dari para penggemar Arsenal," katanya.

"Sebagai fans Arsenal, saya benar-benar ingin kami mengatakan sesuatu tentang hal ini, karena tidak seharusnya ini hanya digunakan sebagai bahan rivalitas seperti aspek-aspek lain dalam sepakbola. Ini jauh lebih serius dari itu," ungkapnya.

"Kami telah melakukan begitu banyak percakapan yang baik dengan para penggemar. Ada banyak penggemar yang benar-benar marah tentang hal ini tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Ini bukan hanya tentang Thomas Partey. Kita tahu tujuh dari 20 klub Liga Primer memiliki pemain yang diselidiki karena kekerasan seksual.

"Para pemain sepakbola kemudian cuma diskors karena terlambat datang ke tempat latihan. Fakta bahwa kita berada dalam situasi ini, di mana dia telah diselidiki selama bertahun-tahun atas berbagai tuduhan pemerkosaan dan masih bermain setiap minggu, setiap minggu, sangat sulit untuk dilihat," ungkapnya.

Kecaman yang diterima Arsenal membuat klub London Utara itu merilis pernyataan. Mereka masih b tetap no comment dengan alasan Thomas Partey sudah bukan bagian dari klub per akhir Juni lalu.

"Kontrak pemain berakhir pada 30 Juni lalu. Karena proses hukum yang sedang berlangsung, klub tidak dapat memberikan komentar mengenai kasus ini," tulis Arsenal.


(yna/bay)

Read Entire Article
Global Sports | Otomotif Global | International | Global news | Kuliner