Jakarta -
Timnas Indonesia U-17 saat ini menempati posisi pertama di Grup C Piala Asia U-17 2025 dengan raihan sempurna, sembilan poin dari tiga laga. Angka ini diperoleh dari
Hasil terbaru 2-0 melawan Afghanistan di laga terakhir pada Kamis (10/4) malam di Stadion Prince Abdullah Al-Faisal, Jeddah, Arab Saudi.
Selain lolos dari fase grup, Zahaby Gholy dan rekan-rekannya memastikan diri berlaga di Piala Dunia U-17 2026. Garuda Muda asuhan pelatih Nova Arianto juga menjadi tim yang cukup produktif dalam kompetisi kelompok umur ini. Total 7 gol telah dibukukan Indonesia dari 3 laga Grup C. Seluruh gol dibuat oleh tiga pemain, Evandra Florasta, Zahaby Gholy dan Fadly Alfredo.
Saat ini Evandra Florasta sedang bersaing dalam perburuan top skor Piala Asia U-17 2025, dirinya telah mengoleksi 3 gol untuk Indonesia. 1 gol dibuatnya kontra Korea Selatan, 2 lainnya bersarang ke gawang Yaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lini belakang Timnas U-17 juga tampil solid. Tercatat, gawang Garuda Muda hanya kebobolan sekali dari 3 laga di fase Grup C, yaitu melalui penalti Al-Garash kala bersua Yaman. Indonesia juga menjadi salah satu dari dua tim yang dipastikan lolos ke perempatfinal Piala Asia U-17 dengan hasil sempurna.
Pelatih Timnas U-17 juga menyampaikan rasa terima kasihnya ke para pemain dengan hasil sempurna ini. Ia juga menyebut jika anak-anak asuhnya mampu bermain baik melawan Afganistan. Meski tidak berpeluang untuk lolos ke babak selanjutnya, tim U-17 tidak mengesampingkan laga semalam.
"Pertama-tama pasti saya terima kasih pada pemain ya atas kerja kerasnya. Dan memang ini sudah kita antisipasi ya, secara Afghanistan sudah tidak punya peluang dan Afghanistan bisa bermain dengan lepas dan hasilnya Afghanistan bisa bermain dengan baik," kata Nova, dalam rilis yang diterima detikSport.
"Tapi saya bersyukur secara fokus para pemain tetap fokus sampai menit akhir dan kita bersyukur kita bisa mencetak gol di menit-menit akhir," ujarnya.
Selanjutnya, Timnas Indonesia U-17 tinggal menunggu runner up Grup D di babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Laga baru akan dimainkan pada Jumat (11/4) malam, dengan Korea Utara, Tajikistan, Oman, dan Iran masih punya peluang lolos ke delapan besar. Lalu, bagaimana kondisi tim saat ini? Apakah target juara memang masih menjadi yang utama setelah sudah lolos otomatis ke Piala Dunia? Simak obrolannya bersama Manajer Timnas U-17, Ahmed Zaki Iskandar dalam d'Hattrick sore ini hanya di detikSore.
Beralih ke topik lain, detikSore hari ini secara khusus akan menghadirkan Wihaji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Sejalan dengan misi presiden Prabowo dalam mencanangkan Asta CIta, pemerintah Indonesia berupaya untuk menurunkan angka stunting yang masih tinggi di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,5%. Angka ini dinilai lebih tinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, kecuali Timor Leste.
Terkait hal ini, Wihaji menyatakan bahwa target prevalensi stunting pada 2025 adalah 18%. Sebelumnya, target ini lebih ambisius, yaitu 14% pada 2024, namun terpaksa direvisi mengingat tantangan yang masih ada.
Untuk mengurangi stunting, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN), untuk meluncurkan program-program seperti "Makan Bergizi Gratis" yang akan menyasar ibu hamil serta balita dan batita. Selain itu, BKKBN juga menggagas program "Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting", yang sudah melibatkan sekitar 7.000 orang tua asuh yang mendukung sekitar 34.000 anak.
Bagaimana Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga menghadapi berbagai tantangan dalam menumpas laju stunting di Indonesia? Apakah usaha mengurangi prevalensi stunting terhambat adanya efisiensi? Ikuti diskusinya dalam wawancara khusus di detikSore.
Dalam rangka memperingati hari Parkinson sedunia, detikSore secara mendalam akan mengulas mengenai penyakit yang dikenal sebagai penyakit 'orang tua' ini. Hingga saat ini penyebab Parkinson masih belum diketahui secara pasti. Namun sejumlah literatur menyebutkan jika kerusakan atau kematian sel saraf di area substantia nigra otak yang memproduksi dopamin menjadi faktor utama. Dopamin berperan penting dalam mengontrol gerakan tubuh, sehingga penurunan kadar dopamin menyebabkan gejala Parkinson.
Lalu adakah hal-hal yang perlu diperhatikan seseorang untuk mengurangi risiko parkinson? Benarkah Parkinson juga menyerang kaum muda? Menghadirkan dr. Lilir Amalini, Sp.N, CFIDN,AIFO-K, saksikan diskusinya jelang matahari terbenam nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)